1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP: Maruarar Sirait Kunjungi SUGBK untuk Pastikan Kesiapan Jelang Laga Perdana Piala Presiden

Menjelang dimulainya turnamen sepak bola pramusim paling prestisius di Tanah Air, Piala Presiden 2025, berbagai persiapan intens dilakukan oleh penyelenggara demi memastikan kelancaran dan kesuksesan ajang tersebut. Salah satu tokoh sentral yang turun langsung ke lapangan untuk memastikan kesiapan venue adalah Maruarar Sirait, tokoh nasional sekaligus Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden. Dalam kunjungan resminya ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada awal Juli 2025, Maruarar meninjau langsung kondisi stadion yang akan menjadi lokasi pembuka turnamen yang telah menjadi tradisi sepak bola Indonesia sejak 2015.

Kunjungan tersebut bukan sekadar formalitas, melainkan bagian dari langkah konkret dalam memastikan bahwa seluruh elemen pertandingan – dari kondisi rumput, fasilitas stadion, pencahayaan, keamanan, hingga layanan bagi suporter – telah memenuhi standar terbaik. Dengan semakin besarnya ekspektasi publik terhadap Piala Presiden, terutama karena meningkatnya kualitas peserta dan fanatisme suporter, Maruarar menekankan pentingnya penyelenggaraan yang profesional, transparan, dan berorientasi pada kualitas hiburan serta sportivitas.

Artikel ini akan mengulas secara komprehensif tentang kunjungan Maruarar Sirait ke SUGBK, makna strategisnya dalam konteks penyelenggaraan Piala Presiden, kondisi terkini stadion kebanggaan Indonesia itu, serta bagaimana persiapan ini menjadi cerminan ambisi besar untuk mengangkat citra sepak bola nasional ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan narasi mendalam, artikel ini juga mengangkat bagaimana Piala Presiden telah berkembang dari tahun ke tahun dan bagaimana figur seperti Maruarar Sirait berperan aktif dalam menjamin kredibilitas ajang ini.

Piala Presiden 2025 Turnamen Prestisius yang Dinantikan

Sejak pertama kali digelar pada 2015, Piala Presiden menjadi turnamen pramusim yang paling dinanti oleh klub-klub Liga 1 dan masyarakat pecinta sepak bola Indonesia. Turnamen ini tidak hanya menjadi ajang pemanasan menjelang kompetisi resmi, tetapi juga menjadi sarana untuk menguji kekuatan tim, memperkenalkan pemain baru, dan mengukur kesiapan strategi pelatih. Selain itu, Piala Presiden selalu menjadi magnet antusiasme suporter, yang haus akan hiburan sepak bola berkualitas setelah jeda kompetisi.

Tahun 2025 menandai edisi kesembilan dari Piala Presiden. Penyelenggaraan tahun ini disebut-sebut sebagai salah satu yang paling ambisius karena melibatkan 20 klub, pembagian grup yang kompetitif, serta perbaikan sistem teknologi seperti penggunaan VAR (Video Assistant Referee) dan sistem tiket online terintegrasi. Bahkan beberapa pertandingan akan disiarkan langsung secara internasional untuk menjangkau diaspora Indonesia dan penggemar sepak bola Asia Tenggara.

Maruarar Sirait, sebagai Ketua Steering Committee yang telah berpengalaman sejak edisi pertama, kembali dipercaya untuk memimpin turnamen ini. Di bawah kepemimpinannya, Piala Presiden dikenal sebagai turnamen yang bersih dari praktik pengaturan skor, transparan secara pendanaan, dan menjunjung tinggi fair play. Oleh karena itu, kunjungan Maruarar ke SUGBK menjadi bagian penting dalam memastikan bahwa visi dan standar tinggi penyelenggaraan tetap terjaga.

Kunjungan ke SUGBK Pemeriksaan Detail dan Dialog Terbuka

Pada tanggal 4 Juli 2025, Maruarar Sirait datang ke Stadion Utama Gelora Bung Karno didampingi oleh sejumlah pejabat dari PSSI, pihak pengelola stadion, perwakilan kepolisian, dan panitia lokal. Dalam kunjungan tersebut, ia tidak hanya melakukan inspeksi visual, tetapi juga berdialog langsung dengan pihak teknis stadion, petugas keamanan, serta panitia pelaksana pertandingan.

Salah satu fokus utama Maruarar adalah kualitas rumput lapangan. Mengingat SUGBK sempat digunakan untuk berbagai kegiatan non-olahraga, ia ingin memastikan bahwa permukaan lapangan sudah kembali ke standar FIFA. “Kita ingin para pemain tampil maksimal, bebas dari cedera, dan tentu saja memberikan tontonan menarik. Itu semua dimulai dari kualitas rumput yang prima,” ujar Maruarar kepada media yang hadir.

Selain itu, ia juga mengecek fasilitas pendukung seperti ruang ganti pemain, area media, tribun VIP, serta akses masuk-keluar stadion. Tidak kalah penting, sistem keamanan dan evakuasi menjadi perhatian utama. Dengan kapasitas SUGBK yang mencapai lebih dari 75.000 penonton, manajemen keramaian dan alur evakuasi darurat harus benar-benar matang. Ia menekankan bahwa keselamatan suporter adalah prioritas.

Dalam pernyataan resminya, Maruarar menyampaikan, “Kita ingin Piala Presiden menjadi ajang yang nyaman bagi semua. Bukan hanya bagi pemain dan ofisial, tapi juga penonton dan wartawan. Maka dari itu, saya ingin pastikan semuanya berjalan sesuai rencana dan standar internasional.”

SUGBK Kebanggaan Nasional yang Terus Dibenahi

Stadion Utama Gelora Bung Karno adalah ikon sepak bola Indonesia yang telah menjadi saksi sejarah berbagai momen penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Namun, tantangan terbesar dalam beberapa tahun terakhir adalah menjaga kualitas stadion ini agar tetap layak sebagai venue pertandingan sepak bola profesional. Tidak jarang, penggunaan stadion untuk konser dan acara lainnya menimbulkan kekhawatiran akan kerusakan infrastruktur, terutama lapangan.

Namun menjelang Piala Presiden 2025, pengelola stadion melakukan berbagai pembenahan signifikan. Rumput yang digunakan kembali diganti dengan jenis Zoysia Matrella—jenis rumput tropis yang direkomendasikan FIFA. Sistem drainase diperbarui agar bisa mengatasi hujan deras. Sistem pencahayaan juga ditingkatkan menjadi 3.000 lux untuk memenuhi standar siaran HD.

Kunjungan Maruarar menjadi momentum penting untuk mengevaluasi hasil pembenahan tersebut secara langsung. Ia juga memberikan sejumlah catatan perbaikan, seperti penambahan titik air bersih di tribun ekonomi, peningkatan sinyal komunikasi untuk wartawan, serta jalur khusus difabel yang lebih ramah.

“Kita tidak boleh puas hanya dengan tampilan megah. Yang penting adalah fungsinya. Suporter harus merasa aman dan nyaman, pemain bisa fokus bermain, dan panitia bisa bekerja dengan tenang,” tegas Maruarar dalam sesi peninjauan akhir.

Pesan Moral Maruarar Sepak Bola untuk Semua, Bukan untuk Elit Saja

Selain aspek teknis, Maruarar Sirait juga menyampaikan pesan moral penting dalam kunjungannya: Piala Presiden adalah milik rakyat. Menurutnya, sepak bola Indonesia hanya bisa maju jika dikelola secara inklusif, bersih, dan bertumpu pada nilai-nilai kebangsaan. Ia ingin agar turnamen ini menjadi ajang pemersatu, bukan pemecah belah, serta menjadi ruang promosi bagi toleransi dan kebhinekaan.

Maruarar mengingatkan bahwa turnamen ini bukan hanya soal kompetisi antar klub, tetapi juga ajang pembuktian bahwa sepak bola Indonesia bisa dikelola dengan profesional dan akuntabel. Ia menegaskan kembali komitmennya bahwa tidak akan ada intervensi dari pihak luar terhadap hasil pertandingan. “Kita akan pastikan semua berjalan jujur. Tidak boleh ada skandal, tidak boleh ada intimidasi. Siapa yang menang, itu karena memang layak menang,” katanya.

Ia juga menyoroti peran suporter sebagai elemen penting dalam penyelenggaraan turnamen. Dalam pertemuan dengan perwakilan kelompok suporter di sela-sela kunjungan, Maruarar mengajak mereka untuk menjaga ketertiban, tidak mudah terprovokasi, dan tetap mendukung tim kesayangan dengan cara-cara positif. Bahkan, ia membuka ruang untuk masukan dari suporter terkait pelayanan selama pertandingan.

“Kita ingin stadion ini menjadi rumah bagi seluruh rakyat Indonesia. Tidak boleh ada diskriminasi, tidak boleh ada kekerasan. Sepak bola adalah hiburan, tapi juga pendidikan karakter,” tutur Maruarar yang mendapat tepuk tangan panjang dari para perwakilan suporter.

Baca Juga:

TAGS:
CLOSE