Real Madrid kini menghadapi tantangan besar untuk menghindari musim tanpa trofi, dengan masa depan pelatih Carlo Ancelotti menjadi topik hangat yang banyak dibicarakan. Tim asuhan Ancelotti baru saja mengalami kekalahan pahit di final Copa del Rey, setelah disingkirkan oleh rival Clasico, Barcelona. Kekalahan tersebut menambah tekanan pada Madrid yang kini hanya memiliki satu kesempatan tersisa untuk meraih trofi musim ini, dengan harapan bergantung pada hasil akhir di kompetisi lainnya.
Meskipun hasil buruk ini memperburuk spekulasi tentang masa depan Ancelotti, pelatih asal Italia itu menegaskan bahwa saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk membahas soal posisinya di klub. “Ini bukan waktu yang tepat untuk mendiskusikan masa depan,” ungkap Ancelotti, yang mencoba tetap fokus pada sisa pertandingan yang ada.
Real Madrid berjuang keras dalam laga melawan Barcelona, mencoba bangkit setelah tertinggal 1-0 di babak pertama. Kylian Mbappe berhasil menyamakan kedudukan melalui tendangan bebas yang spektakuler, dan Aurelian Tchouameni mencetak gol sundulan yang membawa Madrid unggul 2-1. Meskipun demikian, tim tidak mampu mempertahankan keunggulan tersebut dan akhirnya kalah, meninggalkan mereka dengan sedikit harapan untuk mengamankan trofi di musim ini.
Drama Final Copa del Rey Barcelona Menang, Real Madrid Terjebak Kericuhan dan Kekalahan
Pertandingan final Copa del Rey antara Real Madrid dan Barcelona berakhir dalam ketegangan dan drama. Setelah tertinggal lebih dahulu, Ferran Torres berhasil memanfaatkan umpan brilian dari Lamine Yamal untuk menyamakan kedudukan pada menit ke-84. Ketegangan meningkat ketika Barcelona mendapatkan tendangan penalti di akhir waktu normal, memaksa pertandingan dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.
Pada menit ke-116, Jules Kounde muncul sebagai pahlawan bagi Barcelona, mencetak gol yang memastikan kemenangan ke-32 mereka di Copa del Rey. Namun, kemenangan tersebut tercemar oleh kericuhan yang terjadi pasca-pertandingan. Antonio Rudiger, yang telah diganti oleh pelatih Carlo Ancelotti, diusir dari lapangan setelah terlihat melemparkan sebuah benda ke arah wasit Ricardo de Burgos Bengoetxea. Tak hanya itu, Lucas Vasquez dan Jude Bellingham juga menerima kartu merah setelah peluit panjang, menambah kekacauan di akhir pertandingan.
Kekalahan ini menandakan bahwa kesempatan terbaik Real Madrid untuk menyelamatkan trofi musim ini telah sirna, dan menjadikan musim mereka semakin buruk. Dengan masa depan pelatih Carlo Ancelotti yang semakin dispekulasikan, hasil buruk ini semakin memperburuk situasi di klub ibu kota Spanyol.
Real Madrid Berjuang Pertahankan Gelar La Liga Setelah Kekalahan Copa del Rey
Real Madrid kini menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan gelar La Liga, dengan tim tertinggal empat poin dari rival mereka, Barcelona. Dapatkan odds bola real madrid & barcelona tertinggi dan terbaik dari SBOBET dengan bermain di SBOTOP situs taruhan liga la liga. Ketegangan semakin meningkat terkait masa depan pelatih Carlo Ancelotti yang semakin terancam, setelah kekalahan telak mereka di final Copa del Rey. Ancelotti, yang kerap dikaitkan dengan kemungkinan pindah ke tim nasional Brasil, mengungkapkan bahwa keputusan mengenai masa depannya tidak akan dibahas dalam waktu dekat.
“Saya bisa melanjutkan, saya bisa berhenti, tetapi itu akan menjadi isu dalam beberapa pekan ke depan, bukan hari ini,” ungkap Ancelotti dalam konferensi pers setelah kekalahan tersebut. Meskipun begitu, dia tetap berfokus pada pertandingan berikutnya, termasuk laga penting melawan Barcelona di La Liga pada 11 Mei. “Kami telah bertanding dan kami juga akan bertanding di Barcelona seperti yang kami lakukan malam ini,” lanjut pelatih asal Italia itu.
Dengan gelar La Liga yang masih terbuka, serta spekulasi yang terus berkembang seputar posisi Ancelotti, Real Madrid harus berjuang keras untuk membalikkan keadaan dan mengamankan trofi domestik, sementara masa depannya di Santiago Bernabéu semakin dipertanyakan.
Real Madrid Terjebak Kekalahan Beruntun, Ancelotti Fokus Pertahankan Persaingan Gelar La Liga
Real Madrid kini berada dalam posisi yang sulit setelah kekalahan berturut-turut dari Barcelona, termasuk kekalahan telak 4-0 di La Liga dan 5-2 di Supercopa de Espana. Meski merasa sakit hati karena tidak bisa mengangkat trofi, pelatih Carlo Ancelotti tetap memuji usaha para pemainnya, mengakui bahwa mereka telah memainkan pertandingan dengan baik meskipun hasilnya tidak memihak. “Kami harus terus bersaing untuk memperebutkan gelar juara liga,” ujarnya, menegaskan bahwa tujuan utama tim saat ini adalah mempertahankan kompetitifitas di La Liga.
Kekalahan ini juga mengukuhkan Hansi Flick sebagai pelatih Blaugrana pertama yang mampu meraih tiga kemenangan berturut-turut atas Madrid sejak Pep Guardiola, yang mengukir rekor serupa pada awal masa kepelatihannya. Dengan Barcelona semakin dekat dengan gelar La Liga dan Real Madrid terjebak dalam serangkaian kekalahan, masa depan Ancelotti dan tim ibukota Spanyol ini semakin dipertanyakan, apalagi setelah serangkaian hasil mengecewakan yang mencoreng musim mereka.
Kekecewaan di Akhir Pertandingan, Tapi Madrid Tampil Luar Biasa Melawan Barcelona
Real Madrid kembali mengalami kekecewaan di tangan Barcelona dalam pertandingan yang berlangsung sengit, meskipun mereka hampir meraih kemenangan. Pelatih Carlo Ancelotti mengungkapkan rasa kecewanya setelah timnya kebobolan gol “aneh” di menit-menit terakhir yang merusak upaya keras mereka sepanjang pertandingan. “Kami hampir saja menang dan kami kebobolan gol yang aneh dari bola yang melewati lini belakang, tetapi melawan Barca hal itu bisa terjadi,” ungkap Ancelotti.
Menurutnya, pertandingan tersebut sangat seimbang. Barcelona tampil lebih dominan di babak pertama, sementara Real Madrid menunjukkan perbaikan signifikan di babak kedua. “Kami mencoba sampai akhir, kami hampir saja menang. Babak kedua sangat bagus, tetapi itulah sepak bola,” lanjut Ancelotti, menekankan bahwa meski timnya kalah, mereka telah bermain dengan semangat yang tinggi dan pantas mendapatkan hasil yang lebih baik.
Ancelotti juga menambahkan bahwa jika Madrid berhasil meraih kemenangan, itu tidak akan menjadi sebuah skandal, karena mereka tampil dengan penuh komitmen dan kualitas. “Kami bertanding dengan sangat baik. Jika kami menang, itu tidak akan menjadi sebuah skandal,” jelasnya. Namun, meskipun hasil akhir tidak berpihak pada mereka, pelatih asal Italia tersebut memberikan apresiasi kepada para pemainnya yang telah berjuang keras, mengakui bahwa mereka tampil luar biasa meski dikejutkan oleh gol terakhir Barcelona.
Baca Juga :