Persita Tangerang kembali membuat gebrakan di bursa transfer jelang bergulirnya musim kompetisi Liga 1 2025/2026. Tim berjuluk Pendekar Cisadane tersebut resmi mengumumkan kedatangan penyerang asing anyar, Matheus Alves, sebagai tambahan kekuatan di lini depan. Pemain asal Brasil itu diharapkan bisa menjadi solusi atas permasalahan produktivitas gol yang kerap menghantui Persita di musim-musim sebelumnya.
Kedatangan Alves menjadi sinyal kuat bahwa Persita tengah bersiap untuk tampil lebih tajam dan kompetitif di musim mendatang. Artikel ini akan mengupas secara mendalam profil sang pemain, alasan di balik perekrutannya, reaksi pelatih dan suporter, serta potensi dampaknya terhadap peta persaingan Liga 1 musim ini.
Siapa Matheus Alves
Matheus Alves Leandro, atau yang biasa dikenal sebagai Matheus Alves, adalah penyerang berkebangsaan Brasil yang lahir pada 19 May 1993 di Minas Gerais. Karier sepak bolanya cukup berwarna, mencicipi berbagai kompetisi di Asia dan Eropa. Ia merupakan tipikal striker modern yang memiliki kecepatan, insting mencetak gol tinggi, serta mampu membuka ruang bagi rekan setimnya.
Alves memulai karier profesionalnya di Brasil sebelum akhirnya berkelana ke Korea Selatan, Malaysia, Thailand, dan Qatar. Beberapa klub yang pernah ia bela antara lain Gangwon FC (K-League), Pahang FA (Liga Malaysia), Suwon FC (K-League 2), dan yang terbaru, klub Thailand Nakhon Pathom United.
Pengalaman luasnya bermain di Asia Tenggara menjadi salah satu alasan mengapa manajemen Persita tertarik untuk mendatangkannya.
Alasan Strategis di Balik Perekrutan Alves
Manajer Persita, I Nyoman Suryanthara, mengungkapkan bahwa perekrutan Matheus Alves merupakan hasil rekomendasi dari tim pelatih yang dipimpin pelatih kepala, Divaldo Alves. Persita memang sedang mencari sosok striker berpengalaman yang tidak hanya tajam, tetapi juga memahami dinamika sepak bola Asia Tenggara.
“Kami butuh striker yang bisa langsung klik dengan ritme permainan di Indonesia. Matheus Alves punya pengalaman di liga-liga Asia dan kami yakin dia bisa memberi dampak instan,” ujar Nyoman.
Alves diproyeksikan sebagai ujung tombak utama dalam skema ofensif Divaldo. Kehadirannya diharapkan bisa menambah variasi serangan dan memberi ancaman serius di kotak penalti lawan.
Menjawab Masalah Produktivitas Gol
Persita Tangerang tercatat sebagai salah satu tim dengan produktivitas gol terendah di Liga 1 musim lalu. Meskipun memiliki beberapa pemain potensial, Pendekar Cisadane kerap kesulitan menembus pertahanan lawan dan mengonversi peluang menjadi gol.
Statistik mencatat bahwa total gol Persita musim lalu hanya menyentuh angka 32 dari 34 pertandingan. Jumlah ini jelas belum cukup untuk membawa mereka bersaing di papan atas. Oleh karena itu, manajemen memutuskan untuk mendatangkan striker yang sudah teruji.
Matheus Alves, dengan track record golnya di liga-liga Asia, diyakini dapat membawa perubahan signifikan. Di musim terakhirnya di Thailand, Alves mencetak 12 gol dari 25 penampilan—a angka yang sangat kompetitif untuk penyerang asing.
Sambutan Hangat dari Tim dan Suporter
Kabar kedatangan Alves langsung disambut antusias oleh rekan setim dan pendukung Persita. Para pemain menyambutnya dengan hangat saat sesi latihan perdana di Stadion Indomilk Arena, Tangerang. Sang pemain pun tampak tak kesulitan beradaptasi dengan suasana baru.
“Saya senang berada di sini. Persita klub yang serius dan memiliki ambisi besar. Saya siap mencetak gol dan membawa tim ini ke level yang lebih tinggi,” kata Alves dalam wawancara perdananya.
Di sisi lain, suporter setia Persita yang tergabung dalam kelompok “Laskar Benteng Viola” memberikan dukungan penuh. Melalui media sosial, mereka menyambut Alves dengan berbagai komentar positif dan berharap pemain baru ini bisa menjadi “mesin gol” yang selama ini dinantikan.
Karakter Bermain Kombinasi Kekuatan dan Kecepatan
Divaldo Alves, pelatih kepala Persita, menyebut bahwa Matheus Alves akan menjadi elemen penting dalam rencana taktik musim ini. Ia melihat Alves sebagai striker komplet yang bisa berfungsi sebagai target man maupun penyerang bayangan.
“Alves punya kecepatan, fisik bagus, dan pintar membaca ruang. Dia bukan hanya finisher, tapi juga kreator peluang,” jelas Divaldo.
Dalam sesi latihan tertutup, Alves terlihat aktif bergerak tanpa bola, membuka ruang untuk gelandang menyerang dan winger. Kemampuan duel udara juga menjadi keunggulannya, yang membuatnya sangat berbahaya saat Persita mendapatkan bola mati.
Dengan adanya Alves, Persita diprediksi akan memainkan pola 4-2-3-1 atau 4-4-2 fleksibel, dengan Alves sebagai poros serangan utama.
Potensi Duet dengan Pemain Lokal
Kedatangan Alves tak hanya membawa ancaman bagi lawan, tapi juga membuka potensi kerja sama apik dengan pemain lokal. Salah satu nama yang disebut-sebut akan menjadi tandem idealnya adalah Ezequiel Vidal, winger cepat yang kerap bermain melebar di sisi kiri.
Vidal yang memiliki kemampuan dribble dan crossing mumpuni bisa menjadi penyedia assist utama bagi Alves. Sementara itu, gelandang serang seperti Ramiro Fergonzi atau Dallen Doke juga akan mendapat keuntungan dari pergerakan Alves yang kerap menarik bek lawan keluar dari posisinya.
Sinergi ini diharapkan akan menjadikan Persita sebagai salah satu tim dengan serangan paling variatif di Liga 1.
Tantangan Adaptasi dan Konsistensi
Meski berpengalaman di Asia Tenggara, Matheus Alves tetap harus menghadapi tantangan baru di Liga 1 Indonesia. Kompetisi yang ketat, tekanan tinggi dari suporter, serta iklim dan jadwal padat bisa menjadi batu sandungan.
Divaldo Alves menyadari hal ini dan berencana memberi waktu kepada sang striker untuk menyesuaikan diri secara bertahap. Namun, dengan pengalaman dan profesionalismenya, manajemen yakin Alves akan mampu melewati masa adaptasi dengan cepat.
Misi Ambisius Persita Musim Ini
Persita Tangerang tidak ingin hanya menjadi penggembira di Liga 1. Target mereka musim ini adalah menembus 10 besar, bahkan bila memungkinkan, zona championship series. Hal ini ditegaskan langsung oleh manajemen saat memperkenalkan Matheus Alves ke publik.
“Kami ingin naik level. Perekrutan pemain seperti Alves menjadi bukti keseriusan kami dalam membangun tim yang kompetitif,” kata Nyoman Suryanthara.
Untuk mendukung misi tersebut, Persita juga mendatangkan beberapa nama baru, termasuk gelandang asing asal Argentina dan bek kanan lokal yang berpengalaman. Perombakan skuad ini diharapkan akan menjadikan Pendekar Cisadane sebagai kuda hitam musim ini.
Statistik Karier Matheus Alves
- Tinggi Badan: 183 cm
- Kaki Dominan: Kanan
- Jumlah Gol Terbanyak: 18 gol dalam satu musim di Malaysia
- Penampilan di Asia Tenggara: >100 pertandingan
- Gaya Main: Striker mobile, oportunis, penembak jarak jauh
Statistik ini menjadi dasar keyakinan Persita bahwa mereka telah merekrut pemain yang bukan hanya menjanjikan, tetapi juga realistis secara performa.
Baca Juga: