1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP: Mirza Dipastikan Absen Bali United Kehilangan Amunisi Andalan Saat Hadapi Persijap Jepara

Kabar kurang menggembirakan datang dari kubu Bali United jelang laga penting melawan Persijap Jepara. Salah satu pemain andalan mereka, Mirza Adi Pratama, dipastikan absen karena cedera yang dialaminya saat sesi latihan terakhir. Absennya sang gelandang serang ini menjadi pukulan berat bagi tim berjuluk Serdadu Tridatu, mengingat peran vital Mirza dalam mengatur ritme permainan dan membangun serangan dari lini tengah.

Pertandingan melawan Persijap Jepara sendiri memiliki makna penting, bukan hanya untuk menjaga posisi Bali United di papan atas, tetapi juga sebagai ajang pembuktian konsistensi tim setelah menjalani jadwal padat di kompetisi domestik dan turnamen antar-klub Asia. Dengan absennya Mirza, pelatih Stefano Cugurra “Teco” harus memutar otak untuk mencari formula baru yang bisa menjaga keseimbangan permainan tim.

Cedera yang Datang di Waktu yang Tidak Tepat

Cedera Mirza terjadi dalam sesi latihan yang digelar di Lapangan Gelora Samudra, Kuta, dua hari sebelum pertandingan. Menurut laporan resmi dari tim medis Bali United, pemain berusia 25 tahun itu mengalami cedera hamstring pada paha kiri setelah melakukan sprint cepat dalam sesi latihan taktik.

Dokter tim, dr. I Gede Wiryawan, menjelaskan bahwa kondisi Mirza membutuhkan waktu pemulihan minimal dua minggu agar ototnya benar-benar pulih.

“Cedera hamstring memang tricky. Kalau dipaksakan bermain, risikonya bisa semakin parah dan berujung pada cedera jangka panjang. Kami tidak mau ambil risiko. Jadi Mirza dipastikan absen melawan Persijap,” ujar dr. Wiryawan.

Bagi Teco, kabar ini jelas mengecewakan. Ia menyadari betul bahwa Mirza adalah salah satu motor serangan tim yang selalu bisa menciptakan peluang dari situasi sulit.

“Kami kehilangan pemain penting, tapi sepak bola adalah permainan kolektif. Kami harus mencari solusi terbaik,” kata Teco dengan nada tegas dalam konferensi pers sebelum pertandingan.

Peran Penting Mirza di Lini Tengah Bali United

Sejak didatangkan dua musim lalu dari PSIS Semarang, Mirza menjadi bagian integral dalam strategi Teco. Dengan visi bermain yang tajam, kontrol bola yang tenang, serta kemampuan memberikan umpan terobosan akurat, ia menjadi jembatan utama antara lini pertahanan dan lini depan.

Statistik mencatat bahwa dalam 10 laga terakhir, Mirza mencatatkan 4 assist dan 2 gol, menjadikannya salah satu pemain paling produktif dari lini tengah Bali United. Ia juga dikenal memiliki kemampuan luar biasa dalam situasi bola mati — baik tendangan bebas maupun sepak pojok.

Absennya Mirza bukan hanya kehilangan kreativitas, tapi juga kehilangan sosok pengatur tempo permainan. Dalam beberapa laga sebelumnya, Mirza menjadi pemain yang mampu mengubah arah permainan ketika tim mengalami tekanan.

“Mirza bukan hanya pemain teknis, tapi juga punya pengaruh besar dalam komunikasi antarpemain di lapangan. Dia tahu kapan harus menyerang dan kapan menahan bola,” ujar Fadil Sausu, kapten tim Bali United.

Teco Siapkan Alternatif Rotasi dan Formasi Baru

Menghadapi Persijap Jepara tanpa Mirza tentu bukan perkara mudah. Namun, pelatih Stefano Cugurra dikenal sebagai sosok yang fleksibel dan berpengalaman dalam melakukan rotasi pemain. Dalam beberapa sesi latihan terakhir, Teco terlihat mencoba beberapa opsi berbeda di lini tengah.

Kemungkinan besar, posisi Mirza akan diisi oleh Kadek Agung, pemain muda yang mulai menemukan performa terbaiknya setelah sempat absen panjang karena cedera musim lalu. Meski gaya bermainnya berbeda — lebih defensif dan mengandalkan stamina — Kadek dikenal punya determinasi tinggi dan disiplin taktik yang baik.

Selain Kadek, ada pula Brwa Nouri, gelandang naturalisasi asal Irak yang bisa memainkan peran playmaker dalam formasi 4-3-3. Nouri memiliki pengalaman internasional dan bisa menjadi pengatur tempo yang stabil meski tak seagresif Mirza.

“Kami punya pemain lain yang siap menggantikan. Semua sudah berlatih keras dan paham sistem permainan,” ujar Teco menegaskan.

Di sisi lain, tak menutup kemungkinan Teco akan mengubah formasi menjadi 4-2-3-1 dengan menempatkan Eber Bessa sebagai gelandang serang utama. Formasi ini pernah ia gunakan saat menghadapi lawan kuat di kompetisi Asia dan terbukti efektif menjaga keseimbangan antara serangan dan pertahanan.

Tantangan Berat dari Persijap Jepara

Persijap Jepara bukan lawan yang bisa dianggap enteng. Tim berjuluk Laskar Kalinyamat itu tampil mengejutkan di musim ini dengan permainan cepat dan disiplin. Meski status mereka sebagai tim promosi, Persijap berhasil mencuri perhatian lewat kemenangan atas beberapa klub besar seperti Madura United dan Barito Putera.

Kunci kekuatan Persijap ada pada organisasi permainan dan semangat pantang menyerah. Di bawah asuhan pelatih Rudy Eka Priyambada, mereka mengandalkan kombinasi pemain muda dengan segelintir pemain berpengalaman seperti Yohanis Nabar dan Andre Abubakar.

Rudy menyatakan bahwa absennya Mirza memang menjadi keuntungan bagi timnya, tapi ia tetap menilai Bali United sebagai lawan yang berbahaya.

“Kami tahu kualitas Bali United tetap tinggi meski tanpa Mirza. Mereka punya banyak pemain bagus dan pengalaman di kompetisi besar. Tapi kami datang ke Bali untuk mencari poin, bukan hanya bertahan,” kata Rudy dalam sesi wawancara resmi.

Dengan motivasi besar dan kondisi fisik pemain yang prima, Persijap diyakini akan tampil agresif sejak awal. Hal ini akan menjadi ujian besar bagi Bali United untuk menjaga konsentrasi sepanjang pertandingan.

Dampak Psikologis di Ruang Ganti

Kehilangan pemain penting seperti Mirza tak hanya berpengaruh secara teknis, tetapi juga secara emosional. Sosoknya dikenal sebagai figur yang bisa membangkitkan semangat rekan-rekannya di ruang ganti.

Namun, menurut Fadil Sausu, absennya Mirza justru menjadi bahan motivasi tambahan bagi tim.

“Kami semua tahu betapa pentingnya Mirza. Tapi justru itu yang membuat kami ingin bermain lebih baik. Kami ingin mempersembahkan kemenangan untuknya,” ujar Fadil.

Suasana latihan juga terlihat tetap positif. Para pemain tampak bersemangat, bahkan sesekali bercanda meski jadwal latihan padat. Hal ini menunjukkan bahwa mental tim Bali United masih terjaga dengan baik di tengah badai cedera yang melanda.

Selain Mirza, beberapa pemain lain juga masih dalam masa pemulihan, seperti Haudi Abdillah dan Genta Syahputra. Meski begitu, kedalaman skuad Bali United memungkinkan Teco untuk tetap menurunkan tim kompetitif.

Peran Pemain Muda dan Kesempatan untuk Bersinar

Absennya pemain utama sering kali membuka peluang bagi talenta muda untuk membuktikan diri. Dalam konteks ini, nama Komang Teguh dan Made Tito Wirawan muncul sebagai kandidat untuk mendapatkan menit bermain lebih banyak.

Komang dikenal sebagai pemain serba bisa yang mampu bermain di posisi gelandang tengah maupun sayap. Ia memiliki kecepatan dan naluri menyerang tinggi, sesuatu yang bisa menjadi alternatif taktik ketika Bali United membutuhkan kreativitas ekstra di lini depan.

Made Tito, di sisi lain, dikenal sebagai gelandang bertahan yang solid dan pekerja keras. Ia mungkin akan diturunkan sebagai pelapis Kadek Agung untuk menjaga keseimbangan lini tengah.

Pelatih Teco menilai situasi ini sebagai ujian sekaligus kesempatan.

“Dalam sepak bola, setiap pemain harus siap kapan pun. Ini waktunya pemain muda menunjukkan bahwa mereka bisa dipercaya,” ujarnya dengan nada optimis.

Analisis Taktik Bali United Tanpa Mirza

Tanpa kehadiran Mirza, struktur permainan Bali United akan sedikit berbeda. Biasanya, Mirza menjadi penghubung utama antara gelandang bertahan dan lini depan. Ia juga sering turun menjemput bola untuk memulai serangan dari bawah.

Dengan absennya dia, tanggung jawab tersebut kemungkinan akan dibagi antara Brwa Nouri dan Eber Bessa. Nouri akan berperan sebagai pengatur tempo, sedangkan Bessa lebih fokus pada penciptaan peluang.

Namun, tantangan terbesar adalah menjaga kreativitas di sepertiga akhir lapangan. Tanpa Mirza, Bali United bisa kehilangan variasi serangan vertikal dan kombinasi cepat di area tengah. Oleh karena itu, Teco kemungkinan akan mengandalkan umpan silang dan kecepatan sayap melalui Privat Mbarga dan Ilija Spasojevic.

Dalam laga uji coba internal terakhir, Teco tampak menekankan skema high pressing untuk menekan lawan sejak awal. Pendekatan ini diharapkan bisa membuat Persijap kesulitan membangun serangan dari bawah dan memaksa mereka melakukan kesalahan di area sendiri.

Komentar dari Mirza “Saya Akan Kembali Lebih Kuat”

Meski absen, Mirza tetap hadir di sesi latihan untuk memberikan dukungan kepada rekan-rekannya. Ia terlihat bersemangat meski harus menjalani terapi di pinggir lapangan. Dalam wawancara singkat dengan media klub, ia menyampaikan pesan penuh motivasi.

“Saya kecewa tidak bisa main, tapi ini bagian dari perjalanan seorang pemain. Sekarang fokus saya adalah pemulihan. Saya akan kembali lebih kuat dan membantu tim di pertandingan berikutnya,” ujar Mirza dengan senyum tegar.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada suporter Bali United yang terus memberikan dukungan melalui media sosial. Tagar #GetWellSoonMirza bahkan sempat menjadi trending di platform X (Twitter), menunjukkan betapa besar rasa cinta fans kepada sang gelandang.

Baca Juga:

TAGS:
CLOSE