1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP Misi Tuntas di Kota Pelajar: Persis Solo Rampungkan Pemusatan Latihan Jelang Musim Baru

Pilihan Yogyakarta sebagai lokasi TC bukanlah keputusan acak. Di balik keindahan dan kedamaian kota ini, terdapat semangat belajar yang kental. Medina menilai atmosfer seperti ini sangat cocok untuk memupuk konsentrasi dan kekompakan pemain.

“Yogyakarta memberi kami ruang yang tenang, bebas dari hiruk pikuk dan tekanan. Tapi di balik ketenangan itu, ada semangat yang membara. Inilah yang ingin saya tularkan ke tim—tenang dalam berpikir, tapi tajam dalam bertindak,” ujar pelatih asal Meksiko tersebut dalam sesi wawancara tertutup dengan media klub.

TC ini berlangsung selama dua minggu penuh, dimulai sejak 8 Juli hingga 21 Juli 2025. Selama periode tersebut, latihan dilakukan dua hingga tiga sesi per hari, meliputi penguatan fisik di pagi hari, latihan taktik pada siang atau sore, serta sesi diskusi strategi atau analisis video pada malam hari.

Perpaduan Pemain Muda dan Senior Dinamika Baru

Salah satu hal paling menarik dalam pemusatan latihan ini adalah integrasi pemain muda jebolan akademi Persis Development Center. Sebanyak tujuh pemain muda mendapat kesempatan emas untuk berlatih bersama tim utama, termasuk striker muda berbakat, Dimas Raka, dan gelandang energik, Bayu Kurniawan.

Dimas mencuri perhatian di laga uji coba internal dengan dua gol dan satu assist. Medina memuji ketajamannya, namun juga menekankan pentingnya konsistensi. “Dia punya naluri gol, tapi harus terus belajar membaca ruang dan berkomunikasi. TC ini jadi titik awal yang bagus baginya,” ujar Medina.

Sementara itu, kapten tim Fabiano Beltrame memberikan bimbingan langsung di lapangan. Bek veteran tersebut kerap terlihat memberi arahan kepada pemain muda, menunjukkan betapa pentingnya peran pemain senior dalam membangun harmoni tim.

Adaptasi Gaya Bermain Lebih Dinamis dan Progresif

Selama musim sebelumnya, Persis Solo dikenal sebagai tim yang solid dalam penguasaan bola, namun kerap kesulitan dalam transisi menyerang. Medina, yang masuk pertengahan musim lalu, kini punya waktu penuh untuk membentuk gaya main sesuai visinya.

Dalam sesi TC, terlihat jelas bahwa pola latihan difokuskan pada pergerakan tanpa bola, pressing tinggi, dan penyelesaian akhir. Skema 4-3-3 dengan sayap melebar menjadi formasi dasar yang diasah, namun dengan fleksibilitas bertransformasi menjadi 3-4-3 saat menyerang.

Pelatih fisik, Oscar Zamora, menekankan pentingnya daya tahan dan kecepatan dalam mendukung taktik ini. “Kita butuh pemain yang bisa berlari 90 menit tanpa kehilangan intensitas. Itu sebabnya porsi fisik selama TC ini cukup berat. Tapi pemain menunjukkan semangat luar biasa,” jelasnya.

Uji Coba Taktikal Menemukan Keseimbangan

Selama TC di Yogyakarta, Persis Solo mengadakan tiga laga uji coba tertutup melawan tim-tim lokal dan satu tim Liga 2. Hasilnya cukup memuaskan:

  • Persis vs PSIM Yogyakarta: 2-1
  • Persis vs Porda Sleman: 3-0
  • Persis vs Persikabo 1973: 1-1

Dalam ketiga laga tersebut, rotasi pemain dilakukan secara menyeluruh. Medina ingin melihat respon seluruh skuat dalam berbagai situasi permainan.

“Saya tidak mencari kemenangan di sini. Saya mencari kestabilan taktik, komunikasi lini ke lini, dan mentalitas ketika tertinggal. Hasilnya? Kami masih punya pekerjaan, tapi pondasinya mulai terbentuk,” jelas Medina.

Evaluasi Individu Catatan Khusus untuk Pemain Asing

Salah satu fokus utama selama TC adalah penyesuaian pemain asing baru. Persis mendatangkan dua wajah baru dari luar negeri: gelandang bertahan asal Brasil, Thiago Almeida, dan winger asal Jepang, Koji Nishikawa.

Thiago menunjukkan performa solid sebagai jangkar di lini tengah. Kemampuannya membaca permainan dan distribusi bola menjadi nilai tambah. Namun, ia masih membutuhkan adaptasi terhadap tempo tinggi di Liga 1.

Sementara itu, Koji tampil eksplosif di sisi kanan. Kecepatannya kerap merepotkan lawan, namun eksekusi akhir dan kerja sama dengan bek sayap masih menjadi PR. Medina optimis keduanya akan mencapai performa maksimal menjelang pekan pertama kompetisi.

Peran Pemain Kunci Energi dan Kepemimpinan

Selain Fabiano, nama-nama seperti Irfan Jauhari, Sutanto Tan, dan Eky Taufik juga menjadi motor dalam TC ini. Irfan, yang musim lalu mencetak 9 gol, diharapkan menjadi andalan dalam skema serangan baru.

Sutanto, sebagai gelandang box-to-box, ditugaskan menjadi penghubung lini belakang dan depan. Ketangguhan fisiknya diuji dalam beberapa drill duel satu lawan satu yang menjadi bagian rutin latihan.

Eky Taufik, sebagai bek kiri, memiliki tanggung jawab ganda: bertahan dan mendukung serangan dari sisi lebar. Dengan stamina yang luar biasa dan pengalaman panjang, ia disebut-sebut sebagai pemain paling konsisten selama TC.

Kesehatan dan Mentalitas Fokus pada Pemulihan dan Psikologis

Di luar aspek teknis, Persis juga memperhatikan aspek non-teknis, seperti kebugaran dan mental. Tim medis dikomandoi oleh dr. Wahyu Triyanto yang menerapkan protokol ketat dalam menjaga kesehatan pemain, termasuk pemberian suplemen, terapi cryotherapy, serta pemantauan beban latihan secara digital.

Di sisi lain, psikolog olahraga juga dilibatkan untuk menjaga mental pemain tetap stabil, apalagi dengan tekanan tinggi menyambut musim baru. Pemain mengikuti sesi relaksasi dan visualisasi target secara berkala.

“Persiapan bukan hanya soal fisik. Jika mental pemain rapuh, kita tidak akan tahan dalam tekanan. Karena itu, kami menggabungkan pendekatan sains dan psikologi,” ujar Wahyu.

Harapan Suporter Satu Jiwa Satu Ambisi

Selama TC, beberapa kelompok suporter seperti Pasoepati dan Surakartans sempat menyambangi lokasi latihan untuk memberikan dukungan. Mereka menyuarakan harapan agar Persis tidak hanya bertahan di Liga 1, tapi juga bersaing di papan atas.

Ketua Pasoepati, Adit Wibowo, mengatakan, “Kami tidak ingin hanya jadi penonton. Kami ingin jadi bagian dari kebangkitan. Musim ini harus jadi pembuktian bahwa Persis layak disegani.”

Manajemen Persis menyambut positif antusiasme tersebut. Direktur Operasional, Arya Mahendra, menegaskan bahwa target musim ini adalah finis minimal di posisi enam besar, dengan peluang ke kompetisi Asia sebagai motivasi jangka panjang.

Penutup TC Simulasi Kompetisi dan Persiapan Final

Di hari terakhir TC, tim menjalani sesi simulasi pertandingan dengan intensitas penuh. Dengan durasi 2×45 menit, skenario permainan diatur seperti laga resmi, lengkap dengan tekanan waktu, pergantian pemain, dan instruksi dari pinggir lapangan.

Medina menganggap simulasi ini sebagai “ujian akhir” sebelum kembali ke Solo. Ia ingin melihat siapa yang siap tampil di laga pembuka musim dan siapa yang masih perlu waktu.

“Kita sudah belajar, berlatih, dan bertarung. Sekarang saatnya kembali ke markas dan menyatukan semua potensi. Musim ini, kami ingin membuat sejarah,” pungkasnya dengan penuh keyakinan.

Agenda Selanjutnya Kembali ke Solo Launching Tim dan Laga Perdana

Setelah menyelesaikan TC di Yogyakarta, tim kembali ke Solo pada 22 Juli untuk memasuki fase akhir persiapan. Beberapa agenda penting menanti:

  • Launching Tim dan Jersey Baru
    Digelar di Stadion Manahan, agenda ini akan memperkenalkan seluruh pemain, staf, dan jersey baru kepada publik. Acara ini dijadwalkan pada 27 Juli 2025 dan akan dimeriahkan oleh pertunjukan musik serta parade komunitas suporter.
  • Friendly Match Terbuka
    Sebagai bagian dari hiburan untuk fans, akan digelar laga uji coba terbuka melawan PSIS Semarang pada 29 Juli. Laga ini juga berfungsi sebagai gladi bersih sebelum kompetisi resmi dimulai.
  • Pekan Pertama Liga 1 2025/2026
    Persis akan menjalani laga pembuka melawan Dewa United pada 3 Agustus 2025. Laga tersebut akan digelar di Stadion Manahan dan menjadi ajang pembuktian dari semua kerja keras selama TC.

Catatan Akhir Fondasi yang Kuat Menuju Musim Panjang

Pemusatan latihan di Kota Pelajar bukan sekadar agenda rutin, melainkan proses penting dalam membangun kembali Persis Solo yang kompetitif, progresif, dan solid secara kolektif. Dengan pendekatan holistik yang menyentuh aspek fisik, taktik, dan mental, Laskar Sambernyawa kini lebih siap menatap tantangan.

Meski masih banyak yang harus disempurnakan, seperti efektivitas penyelesaian akhir dan kestabilan pertahanan, fondasi yang dibangun selama TC memberi sinyal positif. Jika kekompakan ini terjaga dan strategi bisa diimplementasikan secara konsisten, bukan tidak mungkin Persis Solo menjadi salah satu kejutan di musim ini.

Sebagaimana semboyan mereka, “Sambernyawa tak pernah padam.” Di musim baru yang akan segera dimulai, kobaran semangat itu kembali menyala dari Kota Pelajar, menuju kejayaan di Liga 1.

Baca Juga:

TAGS:
CLOSE