Di tengah panasnya bursa transfer musim panas 2025, Newcastle United kembali mencuri perhatian dengan manuver agresif mereka. Setelah tawaran pertama mereka untuk penyerang Brentford, Yoane Wissa, ditolak mentah-mentah, The Magpies kabarnya tak patah arang. Klub yang bermarkas di St. James’ Park itu bersiap melayangkan tawaran kedua yang lebih menggiurkan dalam upaya mereka memboyong Wissa ke tim asuhan Eddie Howe.
Langkah ini menegaskan keseriusan Newcastle dalam memperkuat lini depan mereka untuk menghadapi musim baru Premier League. Tapi mengapa Wissa menjadi target utama Newcastle? Apa saja detail dari upaya transfer ini? Dan bagaimana reaksi dari pihak Brentford? Mari kita telusuri lebih dalam.
Ambisi Newcastle di Musim 2025/2026
Setelah menutup musim 2024/2025 di posisi ke-7 klasemen Premier League, Newcastle mengusung ambisi baru: menembus zona Liga Champions. Di tengah persaingan ketat dengan klub-klub besar seperti Arsenal, Manchester City, Liverpool, dan Chelsea, The Magpies menyadari bahwa peningkatan kualitas skuad adalah kebutuhan mendesak.
Meski barisan pertahanan mereka cukup solid, lini depan Newcastle kerap kesulitan mencetak gol di laga-laga krusial. Callum Wilson mulai termakan usia, Alexander Isak mengalami inkonsistensi performa akibat cedera, dan Harvey Barnes belum sepenuhnya memenuhi ekspektasi. Maka dari itu, manajemen klub menilai bahwa sosok seperti Yoane Wissa—yang tampil konsisten dan enerjik—adalah solusi yang menjanjikan.
Statistik Menggoda Musim Gemilang Wissa di Brentford
Yoane Wissa mencatatkan performa luar biasa sepanjang musim 2024/2025 bersama Brentford. Pemain asal Republik Demokratik Kongo itu mencetak 13 gol dan 7 assist di Premier League, membantu Brentford bertahan di papan tengah meski kehilangan Ivan Toney yang hijrah ke Chelsea pada Januari lalu.
Keunggulan Wissa terletak pada fleksibilitasnya: ia bisa bermain sebagai penyerang tengah, winger kiri, maupun second striker. Ia dikenal sebagai pemain yang lincah, rajin menekan lawan, dan piawai menciptakan ruang. Dalam sistem pressing ala Eddie Howe, Wissa dinilai sebagai elemen yang pas untuk mempercepat transisi serangan Newcastle.
Statistik lengkap musim 2024/2025:
- Penampilan: 35 pertandingan Premier League
- Gol: 13
- Assist: 7
- Dribel sukses per laga: 2,1
- Pressing sukses per laga: 7,3
- Expected Goals (xG): 11,9
- Expected Assists (xA): 6,2
Tawaran Pertama Ditolak Brentford Tanpa Banyak Basa-basi
Menurut laporan dari media Inggris seperti The Telegraph dan Sky Sports, Newcastle mengajukan tawaran pertama senilai £27 juta pada awal Juli. Namun, pihak Brentford langsung menolaknya. The Bees menilai valuasi tersebut terlalu rendah, mengingat pentingnya peran Wissa dalam skuad mereka dan fakta bahwa kontraknya masih berlaku hingga 2027.
Seorang sumber dalam klub mengatakan:
“Brentford tidak memiliki kebutuhan mendesak untuk menjual. Mereka siap mempertahankan Wissa kecuali ada tawaran yang benar-benar sulit ditolak. Klub tidak akan membiarkannya pergi dengan harga murah.”
Reaksi ini cukup bisa dipahami, mengingat Brentford baru saja kehilangan Bryan Mbeumo yang dibajak oleh Tottenham Hotspur. Kehilangan dua penyerang andalan secara bersamaan tentu menjadi mimpi buruk bagi manajer Thomas Frank.
Strategi Newcastle Naikkan Tawaran Sertakan Bonus dan Klausul Tambahan
Newcastle menyadari bahwa mereka harus lebih serius dalam pendekatan kedua. Kabarnya, tawaran baru yang sedang disiapkan mencakup nilai total sekitar £35 juta, termasuk £30 juta pembayaran di muka dan bonus performa sebesar £5 juta. Tak hanya itu, Newcastle juga siap menyisipkan klausul penjualan kembali sebesar 10% apabila Wissa nantinya dijual ke klub lain.
Langkah ini dianggap sebagai sinyal kuat bahwa Newcastle benar-benar menginginkan Wissa. Eddie Howe bahkan dikabarkan telah melakukan komunikasi informal dengan sang pemain, meskipun belum dalam kerangka negosiasi resmi. Sumber internal menyebut:
“Yoane tertarik untuk bermain di klub yang memiliki ambisi Eropa. Ia menghormati Brentford, tetapi juga sadar bahwa kesempatan bermain di tim yang lebih besar tidak selalu datang dua kali.”
Persaingan Internal Dampaknya terhadap Skuad Newcastle
Kedatangan Wissa tentu akan memicu persaingan sengit di lini depan Newcastle. Dengan formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1 yang kerap digunakan Howe, Wissa berpotensi mengisi posisi winger kiri, menyingkirkan Harvey Barnes atau bahkan memaksa Alexander Isak bermain lebih dalam.
Selain itu, Miguel Almirón dan Anthony Gordon juga tidak bisa berleha-leha. Gordon memang tampil impresif musim lalu, tetapi performa yang konsisten dari Wissa bisa menggeser siapa pun yang kehilangan bentuk.
Dari sudut pandang taktik, Wissa membuka kemungkinan formasi dinamis:
- 4-3-3: Isak – Wissa – Almirón
- 4-2-3-1: Isak / Wissa (ST), Gordon / Wissa (LW), Almirón (RW)
- 3-4-3: Wissa – Isak – Gordon
Kombinasi ini akan membuat lini depan Newcastle lebih cair dan tidak mudah ditebak lawan.
Respon Suporter Optimisme dan Kekhawatiran
Di kalangan fans Newcastle, kabar ketertarikan terhadap Wissa memicu diskusi hangat. Banyak yang menyambut baik rencana ini, mengingat performa sang pemain di Brentford sangat konsisten. Di media sosial seperti X (dulu Twitter) dan Reddit, para pendukung membagikan highlight dan kompilasi gol-gol Wissa sebagai bentuk antusiasme.
Namun ada pula yang menyoroti bahwa Wissa belum pernah tampil di kompetisi Eropa, sehingga dinilai sebagai opsi berisiko untuk ambisi Newcastle yang ingin menembus Liga Champions. Seorang fans menulis:
“Saya suka Wissa, tapi jika kita ingin bersaing dengan Arsenal atau City, kita butuh penyerang kelas dunia. Jangan sampai ini jadi pembelian panik.”
Komentar semacam ini menunjukkan bahwa ekspektasi terhadap manajemen sangat tinggi. Eddie Howe dan direktur olahraga Dan Ashworth berada di bawah tekanan untuk membuat keputusan transfer yang cerdas dan tidak sembarangan.
Situasi Brentford Menimbang Ulang Strategi Transfer
Bagi Brentford, keputusan menjual Wissa bukan hanya soal uang. Thomas Frank kini berada dalam dilema berat. Setelah kehilangan Bryan Mbeumo dan Ivan Toney, Wissa adalah satu-satunya penyerang yang terbukti mampu mencetak gol secara konsisten.
Jika ia dilepas, Brentford harus segera mencari pengganti yang sepadan. Beberapa nama seperti Gift Orban (Gent), Loïs Openda (Leipzig), dan Adam Hložek (Leverkusen) telah masuk radar mereka. Namun, adaptasi pemain baru tidak selalu mudah—apalagi jika harus segera tampil di Premier League.
Dalam konferensi pers terakhirnya, Thomas Frank berkata:
“Kami ingin mempertahankan pemain terbaik kami. Tapi jika ada tawaran yang tak bisa ditolak, kami juga harus realistis dan menatap masa depan. Ini soal keseimbangan.”
Pandangan Analis Langkah Cerdas atau Taruhan Berisiko
Sejumlah pengamat sepak bola Inggris menyebut bahwa pendekatan Newcastle terhadap Wissa bisa menjadi langkah cerdas—jika dilakukan dengan harga yang tepat. Menurut analis Sky Sports, Jamie Carragher:
“Wissa punya semua atribut yang disukai Eddie Howe—kerja keras, pressing tinggi, finishing yang tajam. Tapi apakah dia cukup untuk membawa Newcastle ke level berikutnya? Itu pertanyaan besarnya.”
Sementara itu, mantan gelandang Newcastle, Kieron Dyer, berkomentar bahwa transfer ini bisa menjadi “dark horse move” yang mengejutkan banyak pihak.
Masa Depan Yoane Wissa Antara Loyalitas dan Ambisi
Di tengah spekulasi yang semakin liar, Wissa sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi. Namun, sumber yang dekat dengan sang pemain menyebut bahwa ia terbuka terhadap tantangan baru, terlebih jika itu berarti bermain di Eropa dan tampil di stadion yang lebih besar.
Pemain berusia 28 tahun itu sebelumnya menghabiskan waktu di Ligue 1 bersama Lorient sebelum pindah ke Brentford pada 2021. Ia telah berkembang pesat di bawah asuhan Thomas Frank, tetapi masa depan cerah di klub dengan ambisi besar seperti Newcastle tentu sangat menggoda.
Baca Juga: