1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP Nicolo Barella Tegas: Inter Akan Bangkit dan Kembali Lebih Kuat

Setelah kekalahan telak dari Paris Saint-Germain (PSG) di final Liga Champions 2024/2025 dengan skor 5-0, banyak pihak mempertanyakan mentalitas dan masa depan skuad Inter Milan. Namun di tengah badai kritik dan rasa kecewa, gelandang tangguh asal Italia, Nicolo Barella, tampil dengan kepala tegak. Dalam pernyataannya kepada media, Barella menegaskan satu hal: Inter Milan akan bangkit dan kembali lebih kuat.

Pernyataan ini tidak hanya menjadi bentuk pembelaan terhadap rekan-rekannya, tapi juga sebagai pesan optimisme kepada seluruh pendukung Nerazzurri. Di balik luka akibat kekalahan, tersembunyi semangat untuk menebus kegagalan dan menjadikan musim depan sebagai ajang pembuktian.

Luka di Final Tapi Bukan Akhir Segalanya

Inter Milan tampil mengejutkan sepanjang Liga Champions musim ini. Mengalahkan tim-tim besar seperti Real Madrid dan Bayern München dalam perjalanan mereka ke final, skuad asuhan Simone Inzaghi seolah sedang menulis kisah dongeng. Tapi di laga puncak, mereka dihadapkan pada kenyataan pahit: PSG yang begitu dominan.

Kekalahan 5-0 bukan sekadar skor. Itu mencerminkan betapa Inter dibuat tak berkutik. Tapi di balik angka, ada pelajaran besar bagi skuad muda Inter Milan. Nicolo Barella, sebagai sosok yang paling berpengaruh di lini tengah, adalah salah satu dari sedikit pemain yang tetap menunjukkan semangat juang meski skor tak berpihak.

“Saya tahu ini menyakitkan. Tapi ini bukan akhir. Ini hanyalah awal dari sesuatu yang lebih besar. Kami akan kembali,” ujar Barella tegas dalam konferensi pers usai pertandingan.

Sosok Barella Pemimpin Tanpa Ban Kapten

Meski bukan kapten tim secara resmi—jabatan yang masih dipegang oleh Lautaro Martínez—Barella adalah pemimpin dalam arti yang sebenarnya. Karakter keras, determinasi tinggi, dan loyalitasnya terhadap klub membuat ia dihormati oleh semua pemain di ruang ganti.

Ia tidak pernah segan untuk menegur, membangkitkan semangat, dan menjadi penggerak ketika tim sedang tertinggal. Dalam beberapa laga krusial, bahkan ia yang menjadi motor utama permainan Inter.

Tidak heran, saat kekalahan menyakitkan datang, publik menanti reaksinya. Dan benar saja, Barella tidak lari dari tanggung jawab. Ia berdiri, berbicara, dan menjadi wajah yang menunjukkan bahwa Inter tidak akan menyerah.

Menganalisis Kegagalan di Final

Agar dapat benar-benar bangkit, Inter harus terlebih dahulu memahami penyebab kekalahan. Lini pertahanan mereka yang biasanya solid, goyah di hadapan serangan kilat PSG. Kombinasi Kylian Mbappe, Ousmane Dembélé, dan Kang-In Lee membuat lini belakang Inter kalang kabut.

Lini tengah yang biasanya dikuasai oleh Barella dan Hakan Çalhanoğlu juga tidak mampu menandingi intensitas Marco Verratti dan Vitinha. Inter terlalu sering kehilangan bola, terlalu mudah ditembus.

Barella mengakui hal ini dalam wawancaranya:
“Kami terlalu pasif. Kami kehilangan identitas permainan kami di final. Tapi saya percaya, dari kekalahan seperti inilah tim besar lahir.”

Barella dan Misi Kebangkitan Inter

Pernyataan itu bukan sekadar retorika. Nicolo Barella sudah menjadi simbol kebangkitan Inter dalam beberapa musim terakhir. Sejak direkrut dari Cagliari pada tahun 2019, Barella tumbuh menjadi salah satu gelandang terbaik di Serie A dan Eropa.

Pemain berusia 28 tahun ini dikenal memiliki stamina luar biasa, visi permainan yang tajam, serta kemampuan bertahan dan menyerang yang seimbang. Ia adalah gelandang box-to-box modern yang menjadi jantung permainan Inter.

Kini, Barella kembali mengambil peran sebagai pendorong kebangkitan. Ia sudah berbicara kepada manajemen untuk mempertahankan kerangka tim, serta meminta adanya tambahan kekuatan di sektor bek tengah dan penyerang cadangan.

“Saya tidak ingin melihat pemain terbaik kami dijual hanya karena satu kegagalan. Kami punya potensi besar. Tapi kami juga perlu pembenahan di beberapa area,” ungkap Barella kepada La Gazzetta dello Sport.

Dukungan dari Simone Inzaghi

Pelatih Inter, Simone Inzaghi, menyambut baik semangat yang ditunjukkan Barella. Ia bahkan menyebut Barella sebagai “jantung emosional tim”.

“Dia bukan hanya pemain hebat. Dia adalah simbol mentalitas Inter. Dalam ruang ganti, saat kami tertinggal, dia yang paling keras bersuara. Dia benci kekalahan lebih dari siapa pun,” ucap Inzaghi dalam wawancara pasca final.

Inzaghi juga menegaskan bahwa proyek Inter belum selesai. Target mereka bukan hanya sesekali masuk final, tetapi menjadi kekuatan yang konsisten di Eropa.

Rencana Inter untuk Musim 2025/2026

Setelah kekecewaan di Liga Champions, manajemen Inter langsung bergerak cepat. Beberapa langkah strategis telah disusun:

  • Mempertahankan Barella dan pemain kunci lainnya
    Klub sudah menyodorkan perpanjangan kontrak kepada Barella hingga 2029, dengan gaji yang meningkat signifikan.
  • Mendatangkan bek tengah baru
    Nama-nama seperti Alessandro Buongiorno (Torino) dan Robin Le Normand (Real Sociedad) masuk radar untuk memperkuat lini belakang.
  • Cadangan striker untuk Lautaro Martínez
    Inter mencari striker muda dengan karakter mirip Lautaro, dan sedang menjajaki transfer Santiago Castro dari Bologna.
  • Meningkatkan rotasi di lini tengah
    Untuk meringankan beban Barella dan Çalhanoğlu, klub mengincar Tommaso Baldanzi dari Empoli dan Yunus Musah dari AC Milan.

Peran Suporter dalam Kebangkitan

Dalam momen terpuruk seperti ini, dukungan dari fans menjadi penting. Ultras Inter, Curva Nord, tetap menyuarakan dukungannya bahkan setelah kekalahan di final. Spanduk bertuliskan “Kami Bangga Kepada Kalian” terbentang di pusat kota Milan sehari setelah laga.

Barella pun menanggapi hal itu dengan haru:
“Dukungan mereka tidak tergantikan. Kami harus membalasnya dengan trofi musim depan.”

Masa Depan Barella Bertahan atau Pergi

Setiap kali musim berakhir, spekulasi tentang masa depan Barella selalu mencuat. Klub-klub besar seperti Liverpool, Bayern München, dan Real Madrid dikabarkan tertarik memboyongnya. Namun Barella berkali-kali menegaskan bahwa ia bahagia di Inter.

“Saya tidak melihat alasan untuk pergi. Saya ingin memenangkan Liga Champions bersama klub ini,” ujarnya.

Pernyataan ini membuat fans sedikit tenang. Dengan adanya pemain seperti Barella yang berkomitmen penuh, fondasi Inter Milan terlihat kokoh untuk bangkit.

Inter Milan dan Tradisi Kebangkitan

Inter bukan tim asing dengan krisis. Sejarah klub dipenuhi pasang surut. Mereka pernah terpuruk di pertengahan 2000-an, sebelum akhirnya bangkit di era José Mourinho dengan treble winners tahun 2010.

Kini, pasca final 2025, Inter kembali di titik evaluasi. Tapi kali ini, mereka tidak memulai dari nol. Mereka sudah memiliki fondasi kuat, dipimpin oleh pemain-pemain seperti Lautaro, Barella, Bastoni, dan Thuram.

Kekalahan dari PSG bisa menjadi bahan bakar baru. Dan seperti kata Barella, “Kami tidak akan jatuh dua kali di lubang yang sama.”

Simbol Generasi Baru Italia

Nicolo Barella bukan hanya simbol Inter. Ia juga menjadi wajah baru Timnas Italia. Bersama Sandro Tonali, Davide Frattesi, dan Manuel Locatelli, ia menjadi tulang punggung lini tengah Azzurri.

Musim panas ini, Barella dipastikan akan menjadi andalan Italia di Piala Eropa 2025. Jika ia mampu memimpin negaranya berbicara banyak di turnamen tersebut, maka akan semakin memperkuat reputasinya sebagai salah satu gelandang terbaik dunia.

Epilog Mental Juara yang Sesungguhnya

Kekalahan memang menyakitkan. Tapi cara menyikapinya jauh lebih penting. Nicolo Barella tidak menunduk. Ia tidak melempar kesalahan. Ia berdiri, berbicara, dan menunjukkan jalan.

Pernyataan “Inter akan bangkit dan kembali lebih kuat” bukan sekadar kata-kata. Itu adalah janji. Janji kepada klub, suporter, dan mungkin juga kepada dirinya sendiri.

Dan jika ada satu pemain yang bisa memimpin Inter keluar dari bayang-bayang kekalahan menuju kejayaan, maka nama itu adalah Nicolo Barella.

Baca Juga:

TAGS:
CLOSE