1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP OKS Akui Cuaca Jadi Lawan Tambahan: Musim Hujan Siap Uji Strategi Hadapi PSM Makassar

Dalam dunia sepak bola, faktor cuaca sering kali menjadi elemen tak terduga yang mampu mengubah jalannya pertandingan secara drastis. Itulah yang kini menjadi perhatian serius pelatih kepala Arema FC, Ong Kim Swee (OKS), menjelang laga berat menghadapi PSM Makassar di lanjutan kompetisi Liga 1 Indonesia 2025/2026.

Dengan musim hujan yang mulai mengguyur berbagai daerah di Indonesia, termasuk wilayah tempat pertandingan akan digelar, OKS mengakui bahwa cuaca dan kondisi lapangan bisa menjadi lawan tambahan yang tak kalah sulit dibandingkan kualitas lawan di lapangan hijau.

“Kita tahu PSM adalah tim kuat, tapi kali ini cuaca juga bisa menjadi faktor yang menentukan. Hujan deras bisa mengubah gaya bermain, strategi, bahkan psikologis pemain,” ujar OKS dalam konferensi pers jelang laga.

Pernyataan ini langsung menarik perhatian publik dan pengamat sepak bola nasional, mengingat Arema FC tengah berusaha bangkit dari performa tidak stabil, sementara PSM Makassar sedang berjuang mempertahankan posisi di papan atas klasemen.

Pertandingan Penuh Tekanan di Tengah Musim Hujan

Pertemuan antara Arema FC dan PSM Makassar selalu menjadi salah satu laga yang ditunggu dalam kalender Liga 1.
Selain sarat gengsi, kedua tim memiliki sejarah rivalitas dan basis suporter yang besar. Namun, kali ini ada satu faktor eksternal yang membuat suasana menjadi berbeda: cuaca ekstrem.

Laga yang dijadwalkan berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, diprediksi akan diguyur hujan deras.
Menurut prakiraan cuaca dari BMKG, wilayah Bali akan mengalami curah hujan tinggi selama akhir pekan, bertepatan dengan jadwal pertandingan.

Situasi ini membuat OKS harus melakukan penyesuaian signifikan terhadap strategi permainan timnya.
Lapangan yang tergenang air, bola yang berat, serta kecepatan operan yang berkurang dapat mengganggu gaya bermain cepat dan kombinatif yang selama ini menjadi ciri khas Arema.

“Kami harus siap dengan segala situasi. Cuaca tidak bisa dikendalikan, jadi kami harus menyesuaikan diri,” tegas pelatih asal Malaysia itu.

OKS Dari Pengalaman ke Strategi Adaptif

Sebagai pelatih yang sudah malang melintang di Asia Tenggara, Ong Kim Swee paham betul bagaimana cuaca tropis memengaruhi ritme permainan.
Dalam pengalamannya bersama Timnas Malaysia dan klub-klub Asia sebelumnya, OKS kerap menghadapi kondisi lapangan yang licin, becek, bahkan tergenang air.

Itu sebabnya ia langsung memimpin sesi latihan khusus untuk beradaptasi dengan kondisi lapangan basah.
Pemain dilatih untuk menjaga keseimbangan, mengontrol bola dengan cepat, dan meminimalisir kesalahan passing di area berbahaya.

“Saya selalu bilang kepada pemain: hujan tidak boleh menjadi alasan. Justru di situ kita bisa menunjukkan mental dan kecerdasan bermain,” kata OKS.

Selain itu, sang pelatih juga menyiapkan dua rencana permainan berbeda — satu untuk kondisi normal dan satu lagi untuk kondisi hujan deras.
Jika lapangan licin dan tempo permainan lambat, Arema akan mengandalkan strategi direct ball dan second ball, mengutamakan duel udara serta pressing tinggi.

Namun jika hujan hanya ringan dan lapangan masih memungkinkan untuk bermain cepat, OKS tetap akan menurunkan skema ball possession dan kombinasi pendek di tengah.

Fokus pada Mental dan Kedisiplinan

Bagi OKS, tantangan utama dalam bermain di bawah hujan bukan hanya soal teknis, tetapi juga soal mentalitas.
Pemain harus tetap fokus dan disiplin meskipun kondisi lapangan sulit ditebak.

“Hujan bisa membuat pemain mudah frustrasi — bola berhenti tiba-tiba, slip, atau umpan tidak sampai. Tapi justru di situlah pentingnya mental yang kuat,” ujar OKS kepada wartawan.

Oleh karena itu, sesi latihan Arema dalam beberapa hari terakhir tidak hanya fokus pada taktik, tetapi juga pada simulasi kondisi cuaca.
Tim pelatih sengaja menggelar latihan sore hari di bawah gerimis, agar pemain terbiasa dengan kondisi licin dan berat.

Selain itu, psikolog tim juga dilibatkan untuk memberikan pendekatan motivasional.
Menurut laporan internal tim, OKS ingin memastikan semua pemain mampu berpikir jernih dalam kondisi sulit, terutama bagi pemain muda yang baru pertama kali tampil dalam laga besar di musim hujan.

PSM Makassar Lawan yang Sulit Ditaklukkan

Menghadapi PSM Makassar tentu bukan hal mudah. Tim berjuluk Juku Eja itu dikenal memiliki karakter permainan keras, taktis, dan penuh semangat juang.
Di bawah asuhan Bernardo Tavares, PSM memiliki lini pertahanan yang solid dan transisi cepat dari bertahan ke menyerang.

Dalam tiga pertemuan terakhir, Arema belum mampu menaklukkan PSM.
Rekor pertemuan menunjukkan dua kali imbang dan satu kekalahan bagi Singo Edan. Kini, di tengah cuaca tak menentu, tantangan itu semakin berat.

“PSM selalu bermain agresif dan disiplin. Mereka juga terbiasa bermain di cuaca ekstrem, jadi kami harus benar-benar fokus,” ujar OKS.

Pelatih asal Portugal itu dikenal gemar memanfaatkan bola mati dan serangan balik cepat — dua hal yang bisa sangat berbahaya dalam kondisi lapangan basah.
Itu sebabnya, OKS memberi perhatian khusus pada antisipasi set-piece dan penjagaan ruang di area kotak penalti.

Kondisi Fisik Jadi Penentu

Cuaca hujan tidak hanya menguji strategi, tapi juga daya tahan fisik pemain.
Lapangan yang berat akan memaksa pemain bekerja dua kali lipat lebih keras. Karena itu, tim pelatih Arema meningkatkan porsi latihan fisik menjelang pertandingan.

Pelatih fisik Carlos Rangel menyiapkan program latihan dengan intensitas tinggi, termasuk sesi sprint dan stabilisasi otot kaki untuk menjaga keseimbangan di lapangan licin.

“Kami ingin pemain tetap bugar dan kuat selama 90 menit, bahkan jika hujan turun deras. Kondisi fisik akan jadi pembeda,” ujar Rangel.

Selain itu, tim medis Arema juga mempersiapkan perlakuan khusus untuk mencegah cedera, seperti stretching ekstra, sepatu dengan paku panjang (long studs), dan perlengkapan anti-slip.

Menurut OKS, detail kecil seperti pemilihan sepatu atau jenis kaus kaki bisa sangat menentukan performa di kondisi ekstrem.

Strategi Alternatif Menyerang Cepat dan Bertahan Kompak

Dalam sesi latihan tertutup yang digelar di Lapangan Udayana, Denpasar, Arema tampak mencoba skema 4-4-2 dengan pressing ketat di area tengah.
OKS tampaknya ingin mengantisipasi kondisi lapangan berat dengan permainan lebih sederhana dan efisien.

Fokus utama adalah mengalirkan bola secepat mungkin ke depan tanpa terlalu banyak kombinasi di tengah.
Dua penyerang, Dedik Setiawan dan Gustavo Almeida, akan menjadi tumpuan dalam duel udara dan pergerakan cepat di antara bek lawan.

Di sisi lain, lini tengah akan diperkuat pemain-pemain pekerja keras seperti Jayus Hariono dan Arkhan Fikri untuk menjaga keseimbangan antara menyerang dan bertahan.

“Dalam cuaca seperti ini, bola pendek kadang berbahaya. Jadi kami akan lebih banyak menggunakan bola panjang dan memanfaatkan kesalahan lawan,” ungkap OKS.

Di sektor pertahanan, OKS memberi instruksi agar bek tidak terlalu memaksakan build-up dari belakang, melainkan langsung mencari ruang kosong di sayap.
Langkah ini juga bertujuan menghindari risiko kehilangan bola di area sendiri akibat lapangan licin.

Dukungan Suporter dan Spirit Malang

Bagi Arema, dukungan Aremania selalu menjadi kekuatan tersendiri.
Meskipun laga kali ini digelar di luar Malang, ribuan suporter diperkirakan akan hadir di stadion untuk memberikan dukungan langsung.

Aremania dikenal memiliki semangat luar biasa yang sering kali memberi energi tambahan bagi pemain di lapangan.
Bagi OKS, dukungan tersebut sangat penting, terutama ketika tim menghadapi kondisi sulit.

“Ketika cuaca tidak bersahabat, motivasi dari tribun bisa menjadi pembeda. Saya percaya energi dari Aremania bisa membantu pemain kami tetap fokus dan semangat,” katanya.

Pihak panpel pertandingan bahkan telah menyiapkan antisipasi keamanan dan kenyamanan penonton jika hujan deras mengguyur saat laga berlangsung.
Beberapa area tribun akan dilengkapi tenda tambahan agar penonton tetap bisa menikmati pertandingan dengan aman.

PSM Tidak Gentar dengan Kondisi Cuaca

Di kubu lawan, pelatih PSM, Bernardo Tavares, justru menyambut kondisi hujan dengan santai.
Menurutnya, cuaca seperti itu bukan masalah besar karena PSM terbiasa bermain dalam kondisi ekstrem, baik di Makassar maupun luar kandang.

“Kami sudah bermain di lapangan yang lebih berat dari ini. Hujan bukan alasan. Justru itu bisa membantu kami bermain lebih cepat,” ujar Tavares dalam sesi latihan timnya.

PSM membawa skuad lengkap, termasuk striker andalan Yuran Fernandes dan gelandang kreatif Wiljan Pluim, yang diyakini akan menjadi ancaman besar bagi Arema.
Dengan kondisi lapangan yang licin, bola mati dan crossing akan menjadi senjata utama tim Juku Eja.

Pengamat Cuaca Bisa Jadi Faktor Penentu

Beberapa analis sepak bola nasional menilai, laga ini bisa berubah menjadi pertarungan fisik dan mental.
Menurut pengamat sepak bola, Robby Darwis, kondisi hujan sering kali membuat strategi berubah secara spontan.

“Dalam cuaca seperti itu, tim yang lebih cepat beradaptasi akan menang. Tidak peduli siapa yang lebih kuat secara teknis,” ujarnya.

Ia juga menilai keputusan OKS menyiapkan dua skema permainan merupakan langkah cerdas.
Namun, ia mengingatkan agar Arema tidak hanya fokus pada cuaca, karena PSM tetap memiliki kualitas individu yang mampu memecah kebuntuan.

“Kadang, satu kesalahan kecil di lapangan licin bisa menentukan hasil akhir,” tambahnya.

Baca Juga:

TAGS:
CLOSE