1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP: Oxford United Siap Tampilkan Performa Terbaik di Piala Presiden 2025 demi Ukir Sejarah Baru

Partisipasi klub asal Inggris, Oxford United, dalam ajang Piala Presiden 2025 menjadi sorotan utama dalam dunia sepak bola nasional. Klub yang berkompetisi di EFL League One (divisi ketiga Liga Inggris) ini menjadi tim undangan internasional dalam turnamen pramusim paling bergengsi di Indonesia. Kehadiran Oxford United menambah nuansa berbeda dalam turnamen yang sebelumnya didominasi oleh klub-klub lokal, dan tentu saja menambah gengsi serta daya tarik kompetisi jelang bergulirnya Liga 1 Indonesia musim 2025/2026.

Langkah Oxford United mengikuti Piala Presiden bukan hanya sekadar lawatan eksibisi. Manajemen klub menegaskan bahwa mereka datang dengan tujuan jelas: berkompetisi secara serius, memberikan hiburan berkualitas kepada para penggemar, dan yang terpenting—membuka jalan untuk kerja sama jangka panjang dengan sepak bola Asia Tenggara. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih jauh persiapan Oxford United, alasan mereka menerima undangan, potensi dampak global turnamen ini, serta ekspektasi mereka selama berada di Indonesia.

Alasan Oxford United Tertarik pada Piala Presiden

Piala Presiden selama beberapa tahun terakhir telah berkembang menjadi ajang pramusim yang bukan hanya bergengsi, tapi juga memiliki nilai promosi tinggi. Diselenggarakan oleh PSSI bekerja sama dengan promotor lokal dan disiarkan secara nasional, turnamen ini menarik perhatian sponsor besar dan puluhan juta penonton dari berbagai penjuru Indonesia. Melihat potensi inilah Oxford United merasa tertarik untuk menjadi bagian darinya.

Direktur Utama Oxford United, Tim Williams, menyatakan bahwa keikutsertaan mereka bukan keputusan spontan. “Kami telah mempelajari struktur turnamen ini selama dua tahun terakhir. Kami melihat atmosfernya luar biasa, stadionnya megah, dan animo penggemar sangat tinggi. Ini adalah kesempatan besar bagi kami untuk menjalin hubungan baik dengan pasar Asia,” jelasnya dalam konferensi pers.

Indonesia sendiri memang menjadi pasar penting bagi ekspansi brand klub-klub Eropa. Dengan populasi besar, basis penggemar sepak bola yang luas, serta budaya digital yang kuat, Indonesia menawarkan peluang besar untuk pertumbuhan ekonomi dan popularitas klub asing. Oxford United ingin menjadi pionir klub League One yang menjajaki potensi tersebut secara langsung.

Tak hanya dari sisi branding, partisipasi ini juga memberikan manfaat teknis. Oxford United ingin mengukur kesiapan skuad mereka sebelum menjalani musim baru di Inggris. Bermain melawan klub-klub top Liga 1 seperti Persib, Persebaya, atau Arema FC yang memiliki gaya bermain khas Asia Tenggara menjadi ajang uji coba ideal.

Persiapan Tim dan Komposisi Pemain

Menjelang turnamen Piala Presiden, pelatih kepala Oxford United, Des Buckingham, menyusun program persiapan intensif. Ia membawa skuad utama lengkap dengan kombinasi pemain senior, pemain muda, serta beberapa pemain baru hasil rekrutan musim panas. Komposisi ini dianggap ideal untuk menghadapi atmosfer tropis Indonesia dan gaya permainan cepat yang khas di Asia Tenggara.

“Kami tidak ingin menganggap remeh lawan. Kami tahu sepak bola Indonesia berkembang pesat. Kami respek terhadap semua klub di Piala Presiden dan kami datang untuk tampil serius,” ujar Buckingham.

Di antara nama-nama pemain yang dibawa Oxford, terdapat gelandang kreatif Cameron Brannagan, bek tangguh Elliott Moore, serta penyerang muda Tyler Goodrham yang digadang-gadang sebagai prospek masa depan Inggris. Selain itu, kiper utama mereka, Simon Eastwood, juga ikut serta, memberikan jaminan pengalaman di bawah mistar.

Selain sesi latihan rutin yang dilakukan di kawasan Jakarta dan Bogor, Oxford juga melakukan dua laga uji coba tertutup melawan tim lokal sebagai bagian dari adaptasi terhadap cuaca dan kondisi lapangan. Pelatih fisik khusus pun turut dibawa untuk memastikan kebugaran pemain tetap optimal selama turnamen berlangsung.

Target di Piala Presiden Lebih dari Sekadar Bertanding

Oxford United menyadari bahwa status mereka sebagai tamu asing membuat mereka menjadi pusat perhatian. Namun, klub tidak menjadikan itu beban, justru motivasi untuk tampil maksimal. Target mereka bukan hanya bertanding, tetapi memenangi pertandingan, melaju sejauh mungkin, dan menunjukkan karakter sepak bola Inggris yang disiplin dan kompetitif.

“Kami tahu atmosfer stadion di Indonesia sangat berisik dan penuh semangat. Tapi itu bukan hal baru bagi kami yang terbiasa bermain di stadion penuh tekanan di Inggris. Kami akan bawa DNA Oxford: kerja keras, efisiensi, dan semangat juang tinggi,” kata kapten tim, Elliott Moore.

Turnamen ini juga menjadi ajang bagi para pemain muda Oxford untuk menunjukkan diri. Pelatih Buckingham menyatakan bahwa ia akan memberikan menit bermain kepada beberapa talenta muda agar merasakan tekanan dan ekspektasi tinggi dari penonton luar negeri. Salah satunya adalah gelandang 18 tahun Josh Johnson, yang disebut-sebut punya gaya bermain seperti Jude Bellingham.

Bermain di grup yang dihuni oleh Persib Bandung, Borneo FC, dan PSM Makassar, Oxford United akan menjalani laga-laga yang tidak mudah. Namun dengan pendekatan serius dan kedalaman skuad yang cukup merata, peluang mereka untuk lolos ke semifinal sangat terbuka.

Antusiasme Suporter dan Dampak Budaya

Salah satu aspek paling menarik dari keikutsertaan Oxford United di Piala Presiden adalah respons dari publik sepak bola Indonesia. Dalam beberapa hari sejak pengumuman resmi, tagar #OxfordDiIndonesia menjadi trending topic di media sosial, dengan ribuan Bobotoh, Bonek, dan Aremania penasaran melihat aksi klub asal Inggris tersebut.

Oxford United juga memanfaatkan momen ini untuk memperkuat hubungan dengan komunitas lokal. Mereka menjadwalkan kegiatan fan meet, coaching clinic untuk anak-anak sekolah sepak bola, hingga kunjungan ke panti asuhan di wilayah Jabodetabek. Tujuannya, menjadikan sepak bola sebagai alat diplomasi budaya dan solidaritas antarbangsa.

“Kami ingin meninggalkan kesan baik. Kami bukan hanya datang untuk bermain, tapi juga untuk belajar dan berbagi. Kami sangat menantikan pertemuan dengan fans Indonesia,” ujar Des Buckingham.

Selain itu, klub juga telah membuka kanal media sosial berbahasa Indonesia yang dikelola oleh tim digital lokal. Ini menunjukkan keseriusan mereka dalam membangun hubungan jangka panjang dengan pasar Asia Tenggara, khususnya Indonesia.

Kemitraan Strategis dengan Klub Lokal

Partisipasi Oxford United dalam Piala Presiden bukan hanya soal pertandingan semata. Klub ini juga sedang menjajaki peluang kerja sama strategis dengan beberapa klub Liga 1 dan Liga 2 Indonesia dalam bentuk pertukaran pemain muda, program pelatihan bersama, serta peluang investasi akademi jangka panjang.

Dalam pertemuan informal dengan perwakilan PSSI dan beberapa petinggi klub lokal, manajemen Oxford menyampaikan ketertarikan untuk membangun jaringan pelatihan di Asia Tenggara, menjadikan Indonesia sebagai hub pengembangan talenta muda. Mereka tertarik pada model pembinaan seperti yang dijalankan oleh Bhayangkara FC dan Barito Putera.

Langkah ini tentu menjadi peluang positif bagi pemain muda Indonesia yang ingin mencicipi atmosfer pelatihan profesional Inggris. Sebaliknya, Oxford juga akan mendapatkan akses terhadap pemain-pemain berbakat Asia yang bisa dikembangkan lebih lanjut.

Harapan ke Depan Bukan Sekadar Turnamen

Partisipasi Oxford United dalam Piala Presiden 2025 menjadi tonggak penting bagi internasionalisasi turnamen ini. PSSI berharap partisipasi klub asing seperti Oxford menjadi awal dari tradisi baru yang membuat Piala Presiden lebih dikenal di level global dan menjadikannya magnet bagi klub luar untuk menjajaki Asia Tenggara.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan bahwa kerja sama ini membuka peluang untuk pertumbuhan sepak bola nasional. “Kita ingin sepak bola Indonesia tidak hanya ditonton, tapi juga dihormati oleh dunia. Undangan kepada Oxford United adalah bagian dari misi besar kami,” ujarnya dalam jumpa pers.

Dari sisi Oxford sendiri, mereka menganggap turnamen ini sebagai pembuka pintu. Jika pengalaman ini berjalan baik, bukan tidak mungkin di masa depan klub-klub EFL lainnya seperti Portsmouth, Barnsley, atau Charlton Athletic juga ikut serta.

Baca Juga:

TAGS:
CLOSE