1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP: Pelatih Akui Kekalahan Persebaya Terjadi karena Kurang Perhatikan Detail Kecil

Persebaya Surabaya harus menelan kekalahan menyakitkan dalam laga pekan terbaru Liga 1 Indonesia setelah takluk di tangan Persija Jakarta dengan skor 0-2. Bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), tim Bajul Ijo sejatinya tampil cukup dominan dalam penguasaan bola. Namun, dua gol dari tim tuan rumah membuat semua usaha mereka seolah sia-sia.

Usai pertandingan, pelatih Persebaya memberikan penjelasan jujur mengenai penyebab kekalahan timnya. Menurutnya, hasil tersebut bukan karena kurangnya semangat juang atau strategi yang salah, melainkan karena kurangnya perhatian pada detail kecil di lapangan — hal-hal yang terlihat sepele, tetapi justru menentukan hasil akhir.

Babak Pertama Awal Menjanjikan yang Gagal Dimaksimalkan

Persebaya memulai pertandingan dengan percaya diri. Mereka menguasai bola lebih banyak dan memainkan gaya khas mereka, yaitu pressing cepat dan umpan-umpan pendek untuk mengontrol tempo. Dukungan suporter yang datang langsung ke stadion pun memberikan motivasi tambahan bagi para pemain. Sejak menit awal, gelandang Persebaya berupaya mengendalikan irama permainan. Mereka menekan lini tengah Persija agar tidak leluasa mengembangkan serangan. Strategi itu berhasil hingga menit ke-20, di mana beberapa peluang tercipta dari sisi kanan lapangan. Salah satu peluang terbaik datang dari sepakan jarak jauh yang sayangnya masih melambung di atas mistar.

Namun, justru ketika Persebaya mulai nyaman bermain, konsentrasi lini belakang mereka menurun. Menit ke-32 menjadi titik balik. Sebuah umpan silang dari sisi kanan Persija gagal diantisipasi dengan baik oleh bek tengah Bajul Ijo. Bola liar jatuh di kaki penyerang lawan dan berujung gol pembuka. Skor berubah menjadi 1-0 untuk Persija.

Gol tersebut tampak mengganggu ritme permainan Persebaya. Beberapa kali mereka kehilangan bola di area sendiri akibat umpan yang terlalu terburu-buru. Padahal sebelumnya, mereka begitu dominan dalam mengatur tempo. Situasi ini membuat pelatih tampak gelisah di pinggir lapangan.

Menjelang akhir babak pertama, Persebaya sempat mendapatkan peluang emas melalui tendangan bebas. Namun, bola hasil eksekusi masih bisa ditepis oleh kiper Persija. Babak pertama pun berakhir dengan skor 1-0, meski dari sisi permainan, kedua tim relatif seimbang.

Babak Kedua Detail-Detail Kecil yang Menentukan

Memasuki babak kedua, pelatih Persebaya melakukan beberapa perubahan. Ia memasukkan pemain sayap cepat untuk menambah variasi serangan dan memberi tekanan dari sisi luar kotak penalti. Strategi itu sempat membuat Persija kewalahan di 15 menit pertama babak kedua. Namun, seperti kata pepatah “kesalahan kecil bisa berakibat besar,” Persebaya kembali kehilangan fokus dalam situasi bola mati. Menit ke-64, Persija mendapat peluang dari skema tendangan sudut. Bola melambung tinggi ke kotak penalti, dan salah satu pemain belakang Persebaya gagal melakukan marking dengan benar. Hasilnya fatal: bola disundul lawan dan menggetarkan jala gawang. Skor menjadi 2-0.

Pelatih Persebaya terlihat menepuk dahinya. Bukan karena permainan anak asuhnya buruk, tetapi karena gol seperti itu seharusnya bisa dihindari. Ia sempat berteriak memberi instruksi agar pemain lebih fokus menjaga lawan masing-masing. Namun, semuanya sudah terlambat.

Setelah tertinggal dua gol, Persebaya terus berupaya membalas. Mereka meningkatkan intensitas serangan dan menciptakan beberapa peluang berbahaya. Namun, penyelesaian akhir kembali menjadi masalah klasik. Beberapa tembakan masih melebar, sementara beberapa lainnya mudah diamankan kiper lawan.

Menit ke-78, penyerang Persebaya memiliki peluang terbaik ketika berhadapan satu lawan satu dengan kiper. Sayangnya, bola hasil tendangannya masih bisa ditepis keluar. Kesempatan itu seakan menjadi simbol malam yang sulit bagi tim Bajul Ijo.

Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 2-0 tak berubah. Persebaya harus pulang tanpa poin dari ibu kota.

Pelatih “Kami Kalah Karena Detail Bukan Karena Kami Lebih Buruk”

Dalam konferensi pers pasca laga, pelatih Persebaya berbicara dengan nada tegas namun penuh evaluasi. Ia tidak menuding pemain secara individu, tetapi menyoroti pentingnya perhatian terhadap hal-hal kecil di lapangan yang sering diabaikan.

“Kami tidak kalah karena permainan kami buruk. Kami kalah karena detail kecil — posisi yang terlambat setengah detik, kehilangan fokus saat bola mati, dan keputusan yang tidak tepat di area berbahaya,” ujarnya.

Pelatih asal Amerika Latin itu menjelaskan bahwa sepak bola modern menuntut ketepatan dalam setiap tindakan di lapangan. “Dalam laga besar seperti ini, satu detik kehilangan fokus bisa jadi perbedaan antara kemenangan dan kekalahan,” lanjutnya.

Ia juga menegaskan bahwa secara permainan, Persebaya tidak inferior dibanding Persija. Dari sisi statistik, penguasaan bola mereka bahkan lebih tinggi. Namun, efisiensi dan perhatian pada detail menjadi faktor pembeda.

“Kami menguasai bola 56 persen, kami menciptakan lebih banyak tembakan. Tapi ketika tidak mampu memanfaatkan peluang, itu menjadi masalah. Persija memanfaatkan dua peluang dengan sangat baik. Mereka efisien, kami tidak,” tambahnya.

Pelatih pun menyampaikan bahwa kekalahan ini harus dijadikan bahan refleksi bagi seluruh pemain agar lebih fokus di pertandingan berikutnya. “Kami harus belajar bahwa kemenangan tidak hanya datang dari semangat, tapi juga dari kesempurnaan dalam hal-hal kecil,” tutupnya.

Pemain Juga Mengakui Kurangnya Fokus

Beberapa pemain Persebaya juga mengakui bahwa mereka kehilangan konsentrasi di momen-momen penting. Kapten tim mengatakan bahwa gol kedua lawan seharusnya bisa diantisipasi dengan lebih baik.

“Kami sudah tahu mereka berbahaya dalam situasi bola mati. Tapi kami kurang disiplin dalam marking. Detail kecil seperti itu yang membuat kami kebobolan,” ujarnya kepada media.

Sementara itu, gelandang senior Persebaya menyoroti pentingnya komunikasi di lapangan. “Kadang kami terlalu fokus menyerang sampai lupa menjaga keseimbangan. Komunikasi antar lini harus lebih baik lagi,” katanya.

Analisis Pertandingan Detail Menentukan Segalanya

Jika melihat statistik dan jalannya pertandingan, Persebaya sebenarnya tidak tampil buruk. Mereka memiliki beberapa aspek positif seperti penguasaan bola yang lebih dominan, aliran serangan yang terstruktur, serta semangat juang tinggi. Namun, di level kompetisi seperti Liga 1, kemenangan sering kali ditentukan oleh detail-detail kecil seperti:

  • Konsentrasi di Area Pertahanan

Dalam sepak bola modern, kesalahan kecil di lini belakang bisa berujung fatal. Persebaya gagal menjaga jarak antar pemain saat menghadapi umpan silang dan bola mati. Kurangnya komunikasi dan koordinasi membuat dua gol Persija tercipta dengan relatif mudah.

  • Efektivitas Penyelesaian Akhir

Dari 13 tembakan yang dilepaskan, hanya empat yang mengarah ke gawang. Angka ini menunjukkan kurangnya ketajaman di lini depan. Beberapa peluang emas tidak dikonversi menjadi gol karena pengambilan keputusan yang terburu-buru.

  • Transisi Bertahan yang Terlambat

Beberapa kali Persebaya kehilangan bola di area tengah dan gagal melakukan transisi bertahan dengan cepat. Hal ini membuka ruang bagi Persija untuk melakukan serangan balik. Salah satu gol lawan bahkan berawal dari situasi seperti ini.

  • Kurangnya Adaptasi Taktis

Meski memiliki rencana permainan yang baik, Persebaya agak lambat merespons perubahan taktik lawan. Setelah Persija mengubah formasi di babak kedua, Bajul Ijo masih tetap dengan pola yang sama, membuat mereka kesulitan beradaptasi.

Reaksi dari Suporter Antara Kecewa dan Optimistis

Di media sosial, reaksi suporter Persebaya beragam. Sebagian kecewa dengan hasil tersebut karena menganggap timnya terlalu banyak melakukan kesalahan elementer. Namun, tidak sedikit juga yang tetap memberi dukungan penuh, menyebut bahwa permainan Persebaya sebenarnya sudah berkembang dan hanya perlu sedikit peningkatan fokus.

Seorang anggota Bonek di platform X (Twitter) menulis,

“Mainnya sudah bagus, tapi detailnya kurang. Kadang hal kecil kayak marking di pojok bisa nentuin hasil. Tetap semangat Bajol Ijo!”

Sementara yang lain menambahkan,

“Kami kalah bukan karena tidak bisa bermain, tapi karena tidak sabar dan kurang komunikasi. Asah detail itu, hasil akan datang!”

Langkah Evaluasi Fokus pada Perbaikan Mikro

Pelatih Persebaya menyadari bahwa timnya perlu memperbaiki banyak hal dalam latihan ke depan. Ia berencana menambah porsi latihan situasi bola mati, komunikasi antar lini, serta koordinasi dalam marking individu.

Selain itu, ia menekankan pentingnya disiplin posisi. Beberapa pemain sering kali meninggalkan posisinya untuk membantu serangan, sehingga meninggalkan ruang kosong di belakang. Hal ini akan menjadi fokus utama dalam sesi latihan pekan depan.

“Kami akan memperbaiki semua aspek kecil itu. Mulai dari jarak antar pemain, komunikasi, hingga cara membaca pergerakan lawan. Detail-detail seperti ini yang akan membuat tim kami lebih kuat,” katanya.

Baca Juga:

TAGS:
CLOSE