1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP: Pelatih Persebaya Soroti Banyak Sisi Positif dari Penampilan Tim di Laga Terbaru

Harapan baru terus tumbuh di tubuh Persebaya Surabaya setelah laga uji coba terbaru yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Sabtu malam. Meski hanya bertajuk laga persahabatan, pertandingan ini memberi kesan mendalam, bukan hanya bagi ribuan Bonek yang memadati tribun, tetapi juga bagi pelatih kepala Persebaya, Paul Munster, yang secara terbuka mengungkapkan banyak sisi positif dari performa timnya.

Dengan pendekatan analitis dan evaluatif khas pelatih Eropa, Munster tidak hanya menilai hasil akhir pertandingan, tetapi juga proses dan progres yang ditunjukkan para pemain selama 90 menit di lapangan. Ia menyoroti sejumlah aspek krusial yang menjadi landasan optimisme menjelang bergulirnya Liga 1 musim 2025/2026.

Babak Baru di Era Paul Munster

Sejak resmi menangani Persebaya, Paul Munster langsung dihadapkan pada tantangan besar: membangun kembali fondasi permainan tim yang sempat inkonsisten di musim sebelumnya. Namun, hanya dalam beberapa pekan latihan intensif, pria asal Irlandia Utara itu mulai menunjukkan sentuhan khasnya.

Dalam laga terakhir melawan PSS Sleman, misalnya, Persebaya tampil dengan organisasi permainan yang jauh lebih rapi. Formasi 4-3-3 yang diterapkan Munster mampu mengakomodasi kekuatan pemain-pemain seperti Bruno Moreira, Robson Duarte, dan pemain muda eks PON Jatim, Yabes Roni.

Munster mengakui bahwa masih banyak yang perlu diperbaiki, tetapi ia juga menegaskan bahwa proses adaptasi sudah berjalan di jalur yang tepat.

“Saya melihat banyak hal positif malam ini. Transisi bertahan ke menyerang jauh lebih cepat. Tekanan tinggi yang kami latih mulai terlihat, dan koordinasi antarlini semakin padu,” ujar Munster dalam sesi konferensi pers pascalaga.

Permainan Kolektif yang Semakin Matang

Salah satu pujian terbesar yang diberikan Munster adalah pada kerja sama tim. Ia menyoroti bagaimana para pemain mulai memahami peran masing-masing dan menerapkannya secara disiplin di lapangan. Bruno Moreira, yang mencetak gol kemenangan pada menit ke-71 lewat aksi individu memukau, juga terlihat semakin menyatu dengan permainan tim. Ia bukan hanya menjadi eksekutor, tetapi juga motor serangan yang membantu mengatur ritme permainan dari lini depan.

“Bruno bukan hanya soal gol. Lihat bagaimana dia membuka ruang, menekan lawan, dan membantu pertahanan saat dibutuhkan. Ini tipe pemain modern yang kami butuhkan,” jelas Munster.

Di lini tengah, duet gelandang bertahan dan menyerang juga mendapat pujian. Kombinasi pemain muda dan senior, seperti Dicky Kurniawan dan Ze Valente, menunjukkan progres signifikan dalam penguasaan bola, distribusi, hingga ketenangan saat menghadapi tekanan lawan.

Mental Bertanding yang Lebih Kuat

Aspek mental menjadi salah satu fokus utama Munster sejak awal. Ia menyadari bahwa Persebaya bukan hanya dituntut menang, tetapi juga tampil militan, agresif, dan tak kenal menyerah—karakter yang telah lama menjadi DNA klub asal Surabaya tersebut.

Dalam laga melawan PSS, semangat juang pemain benar-benar diuji saat lawan menekan habis-habisan di 20 menit pertama. Namun, Green Force mampu bertahan dengan tenang dan perlahan membalikkan situasi.

“Mentalitas pemain luar biasa. Mereka tidak panik meski ditekan. Sebaliknya, kami mampu membalik momentum. Ini menunjukkan perkembangan signifikan dari segi psikologis,” kata pelatih berusia 42 tahun itu.

Tak hanya pemain inti, para pengganti yang masuk di babak kedua juga menunjukkan determinasi tinggi. Munster menyebut ini sebagai sinyal positif bahwa kedalaman skuad Persebaya sudah mulai merata dan kompetitif.

Adaptasi Strategi dan Fleksibilitas Taktik

Salah satu kekuatan Paul Munster adalah kemampuannya membaca permainan dan mengubah strategi sesuai kondisi lapangan. Hal ini terbukti saat ia melakukan beberapa perubahan posisi pemain secara dinamis selama pertandingan.

Ketika serangan dari sayap kiri kurang efektif, Munster dengan cepat menginstruksikan perpindahan fokus ke sisi kanan, memanfaatkan kecepatan dan kelincahan Robson Duarte. Hasilnya, tekanan terhadap pertahanan PSS meningkat, dan Persebaya mendapatkan lebih banyak peluang di babak kedua.

Selain itu, Munster juga bereksperimen dengan formasi 3-4-2-1 di sepuluh menit akhir pertandingan, yang bertujuan mengamankan keunggulan sekaligus menguji kedisiplinan taktis pemain di bawah tekanan.

“Penting bagi kami untuk punya beberapa opsi formasi. Liga 1 musim ini akan panjang dan penuh kejutan. Fleksibilitas menjadi kunci untuk bisa bersaing di papan atas,” ujarnya.

Peran Pemain Muda yang Menjanjikan

Sisi lain yang disoroti Munster adalah performa pemain muda. Dalam beberapa pertandingan terakhir, ia secara konsisten memberi menit bermain kepada talenta muda lokal, termasuk jebolan tim PON Jawa Timur dan pemain dari kompetisi internal Persebaya.

Pemain seperti Fajar Rahman, Andhika Ramadhani, dan Wildan Ramdhani menunjukkan perkembangan pesat dan mampu bersaing di level tertinggi. Keberanian Munster memberi kesempatan kepada mereka menjadi bukti bahwa ia tak hanya membangun tim untuk jangka pendek, tetapi juga memikirkan regenerasi.

“Kami tidak hanya mencari kemenangan hari ini, tapi juga membangun masa depan. Pemain muda kami punya potensi besar dan sekarang mulai membuktikannya di lapangan,” tegasnya.

Dukungan Bonek Jadi Energi Tambahan

Tak lengkap membicarakan Persebaya tanpa menyebut Bonek. Dalam laga uji coba tersebut, lebih dari 30.000 suporter memadati GBT dan menciptakan atmosfer luar biasa. Chant-chant penyemangat, koreografi sederhana, hingga dukungan sepanjang laga menjadi energi tambahan bagi pemain di lapangan.

Paul Munster pun tak luput memberikan apresiasi khusus kepada Bonek. Ia menyebut dukungan suporter Persebaya sebagai salah satu yang terbaik di Asia Tenggara dan bahkan dunia.

“Saya sudah melatih di beberapa negara, tapi atmosfer yang diciptakan Bonek malam ini benar-benar luar biasa. Ini bukan hanya suporter, ini adalah bagian dari tim,” ungkapnya dengan nada kagum.

Dukungan tanpa henti dari Bonek disebut Munster sebagai motivasi besar bagi seluruh pemain untuk terus bekerja keras, menjaga performa, dan memberikan yang terbaik dalam setiap pertandingan.

Evaluasi dan Target ke Depan

Meski banyak sisi positif, Munster tetap realistis. Ia menyebut masih ada sejumlah catatan yang perlu diperbaiki sebelum kompetisi resmi dimulai. Salah satunya adalah efektivitas penyelesaian akhir dan antisipasi bola mati.

Dalam laga tersebut, Persebaya sebenarnya memiliki beberapa peluang emas, namun hanya satu yang berhasil dikonversi menjadi gol. Selain itu, dalam situasi bola mati, terutama tendangan sudut dan tendangan bebas lawan, koordinasi lini belakang masih perlu ditingkatkan.

“Kami menciptakan banyak peluang, tapi konversinya masih rendah. Ini akan kami benahi. Bola mati juga harus kami antisipasi lebih baik, karena di Liga 1 banyak tim yang mengandalkan momen-momen seperti ini,” terang Munster.

Adapun target jangka pendek adalah membentuk skuad inti yang solid sebelum laga pembuka Liga 1. Dalam jangka panjang, Munster berharap bisa membawa Persebaya finis di posisi 3 besar dan kembali berlaga di kompetisi Asia.

Baca Juga:

TAGS:
CLOSE