Pertandingan antara Barito Putera dan Persela FC di Stadion Demang Lehman, Martapura, menjadi salah satu duel paling menarik dalam lanjutan kompetisi Liga 2 musim ini. Dalam laga yang berlangsung dengan tensi tinggi dan atmosfer panas tersebut, Persela FC berhasil mencuri kemenangan penting dengan skor tipis 1-0. Hasil ini tidak hanya menambah tiga poin krusial bagi Laskar Joko Tingkir, tetapi juga menjadi bukti ketangguhan mereka dalam menghadapi tekanan di kandang lawan.
Kemenangan ini terasa semakin istimewa karena diperoleh di markas Barito Putera — tim yang dikenal kuat dan sulit ditaklukkan di hadapan pendukungnya sendiri. Persela datang dengan mental baja dan strategi matang, sementara Barito tampil agresif sejak menit awal, mencoba mendominasi jalannya pertandingan. Namun, taktik cerdas dan disiplin tinggi yang diterapkan pelatih Persela menjadi faktor kunci kemenangan mereka malam itu.
Babak Pertama Pertahanan Kokoh dan Serangan Balik Efektif
Sejak peluit pertama dibunyikan, Barito Putera langsung mengambil inisiatif menyerang. Mereka tampil menekan dan mencoba memanfaatkan dukungan penuh suporter untuk menggempur pertahanan Persela. Lini tengah Barito yang dikomandoi oleh duet gelandang kreatif berupaya membongkar pertahanan lawan dengan umpan-umpan cepat dan pergerakan tanpa bola yang dinamis.
Namun, Persela FC tampak sudah siap menghadapi tekanan tersebut. Dengan formasi 4-2-3-1, mereka bermain rapat di lini tengah dan menjaga kedisiplinan antar lini. Setiap kali Barito mencoba menembus sisi sayap, bek-bek Persela mampu menutup ruang dengan sangat baik.
Menariknya, meskipun lebih banyak bertahan, Persela justru menciptakan peluang pertama yang membahayakan lewat skema serangan balik cepat pada menit ke-17. Gelandang muda mereka, M. Rizky, sukses memotong umpan lawan di tengah lapangan dan langsung mengirim bola terobosan ke striker andalan, Rendi Saputra. Sayangnya, tendangan keras Rendi masih melambung tipis di atas mistar gawang Barito.
Tekanan demi tekanan dari Barito terus datang, namun penjaga gawang Persela, Dwi Kusuma, tampil gemilang dengan sejumlah penyelamatan penting. Ia mematahkan dua peluang emas tuan rumah, termasuk sundulan keras dari striker Barito pada menit ke-28 yang hampir saja mengubah skor.
Ketegangan memuncak menjelang akhir babak pertama ketika Persela mendapatkan peluang emas dari situasi bola mati. Umpan silang dari sisi kanan disambut oleh tandukan bek tengah mereka, namun bola masih bisa ditepis oleh kiper Barito. Hingga peluit turun minum dibunyikan, skor tetap bertahan 0-0.
Babak Kedua Gol Tunggal Penentu Kemenangan
Memasuki babak kedua, intensitas permainan meningkat drastis. Barito Putera terus berupaya menekan dengan harapan mencetak gol cepat untuk membuka ruang permainan. Namun, justru Persela yang mampu memanfaatkan celah kecil di lini pertahanan tuan rumah.
Pada menit ke-56, gol yang dinantikan oleh pendukung Persela akhirnya lahir. Berawal dari kesalahan koordinasi di lini belakang Barito, gelandang serang Persela, Arifin Nur, berhasil mencuri bola dan langsung memberikan umpan pendek kepada Rendi Saputra. Dengan satu sentuhan, Rendi melepaskan tembakan keras ke pojok kanan gawang yang tak mampu dijangkau kiper Barito. Skor berubah menjadi 1-0 untuk Persela FC.
Gol tersebut menjadi momentum yang mengubah dinamika pertandingan. Persela semakin percaya diri dan bermain dengan disiplin tinggi. Mereka lebih fokus menjaga keunggulan, menutup setiap ruang bagi pemain Barito, dan sesekali melancarkan serangan balik berbahaya.
Pelatih Barito, yang tampak frustrasi dengan ketertinggalan timnya, melakukan beberapa pergantian pemain untuk menambah daya gedor. Dua penyerang baru dimasukkan untuk menekan lini belakang Persela. Namun, pertahanan tim tamu tampil begitu solid. Bek tengah mereka, yang dipimpin oleh duet pengalaman — Ardiansyah dan Fachri Rahman — bermain sangat rapi dalam menghalau bola-bola silang yang terus datang dari sisi sayap.
Menit ke-70 menjadi salah satu momen krusial ketika Barito hampir menyamakan kedudukan lewat tendangan bebas langsung. Bola hasil eksekusi melengkung nyaris masuk, namun berhasil ditepis oleh Dwi Kusuma dengan refleks cepat. Aksi penyelamatan gemilang itu mendapat tepuk tangan bahkan dari suporter tuan rumah.
Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 1-0 tetap bertahan untuk keunggulan Persela. Para pemain langsung bersorak kegirangan dan berlari ke arah bangku cadangan untuk merayakan kemenangan bersama pelatih dan staf tim.
Pelatih Persela “Disiplin dan Mental Baja Jadi Kunci Utama”
Usai pertandingan, pelatih Persela FC, Imam Wahyudi, tak bisa menyembunyikan rasa bangganya terhadap penampilan anak asuhnya. Dalam sesi konferensi pers, ia menegaskan bahwa kemenangan ini bukan hanya hasil dari strategi, tetapi juga buah kerja keras dan mentalitas pantang menyerah seluruh pemain.
“Kami datang ke sini bukan hanya untuk bertahan, tapi untuk berjuang dan mendapatkan hasil terbaik. Anak-anak bermain dengan disiplin luar biasa, terutama dalam menjaga area pertahanan. Gol yang kami cetak adalah bukti kerja sama tim yang solid,” ujar Imam dengan nada puas.
Ia juga memuji ketenangan para pemain muda yang tampil tanpa rasa takut meski bermain di bawah tekanan suporter lawan. “Saya bangga karena pemain muda kami bisa tampil dengan tenang. Mereka menunjukkan karakter sejati Laskar Joko Tingkir — berani dan pantang menyerah,” tambahnya.
Analisis Taktik Persela Bermain Efisien dan Cerdas
Secara statistik, Barito memang unggul dalam penguasaan bola, mencapai hampir 60%. Namun, dominasi tersebut tidak diiringi efektivitas di depan gawang. Persela justru tampil lebih efisien, dengan tiga peluang tepat sasaran dari lima percobaan, salah satunya berbuah gol.
Dalam skema permainan, Persela lebih banyak memanfaatkan serangan balik dengan pola 4-2-3-1 yang bisa berubah menjadi 4-4-2 saat bertahan. Dua gelandang bertahan mereka bekerja ekstra keras memotong umpan dan mengalihkan bola ke sisi sayap, di mana pemain seperti Arifin dan Wahyu Pradana memanfaatkan kecepatan untuk menekan balik pertahanan Barito.
Di sisi lain, lini pertahanan Persela menunjukkan ketenangan dan komunikasi yang baik. Mereka tidak mudah terpancing keluar dari posisi, bahkan ketika Barito menekan dengan formasi menyerang 4-3-3. Disiplin semacam inilah yang menjadi pembeda di laga tersebut.
Reaksi dari Pihak Barito Putera
Sementara itu, pelatih Barito Putera mengakui bahwa timnya kurang tajam dalam penyelesaian akhir. “Kami menguasai jalannya pertandingan, tapi tidak mampu memanfaatkan peluang. Ini yang harus kami evaluasi. Lawan bermain efektif dan itu yang membuat mereka pantas menang,” ujarnya.
Beberapa pemain Barito terlihat kecewa setelah pertandingan. Mereka sadar bahwa laga ini seharusnya bisa dimenangkan jika mampu memanfaatkan peluang sejak awal. “Kami punya banyak kesempatan, tapi bola tidak mau masuk. Sepak bola memang kejam kalau kamu tidak efisien,” kata salah satu pemain senior Barito.
Namun, sang pelatih tetap memuji semangat juang anak asuhnya. “Saya tidak bisa menyalahkan mereka. Semua sudah berjuang maksimal. Kadang keberuntungan juga berperan dalam hasil pertandingan seperti ini.”
Penampilan Gemilang Kiper Persela Dwi Kusuma
Jika ada satu pemain yang pantas disebut sebagai pahlawan di pertandingan ini, maka itu adalah penjaga gawang Persela, Dwi Kusuma. Kiper berusia 26 tahun itu tampil luar biasa dengan serangkaian penyelamatan penting yang menjaga gawangnya tetap steril.
Ia menepis setidaknya empat tembakan berbahaya, termasuk satu peluang emas dari jarak dekat di penghujung babak kedua. Keberaniannya keluar dari gawang untuk menutup ruang juga menjadi faktor kunci dalam menahan serangan Barito.
“Ini hasil kerja keras seluruh tim. Saya hanya berusaha menjalankan tugas dengan sebaik mungkin. Semua pemain di depan saya bertahan dengan luar biasa,” ucap Dwi dengan rendah hati setelah laga.
Performa apiknya membuat banyak pihak memuji bahwa Dwi layak dipertimbangkan untuk masuk dalam daftar kiper terbaik Liga 2 musim ini.
Makna Kemenangan untuk Persela FC
Bagi Persela, kemenangan ini memiliki makna lebih dari sekadar tiga poin. Hasil tersebut memperbaiki posisi mereka di klasemen sementara dan memberikan kepercayaan diri besar bagi tim menjelang pertandingan berikutnya.
Pelatih Imam Wahyudi menilai kemenangan di kandang Barito menjadi bukti bahwa timnya mampu bersaing dengan siapa pun. “Kami tidak ingin hanya bertahan di papan tengah. Kemenangan ini menjadi bukti bahwa Persela bisa menantang tim-tim besar,” tegasnya.
Selain itu, hasil ini juga menjadi momentum penting untuk menjaga konsistensi permainan. Sebelum laga ini, Persela sempat mengalami hasil imbang beruntun, yang membuat moral tim sedikit menurun. Dengan kemenangan tandang ini, semangat skuad Laskar Joko Tingkir kembali membara.
Respons Suporter Bangga dan Emosional
Kemenangan atas Barito Putera juga disambut gembira oleh para suporter Persela. Di Lamongan, ratusan pendukung berkumpul di sekretariat komunitas untuk menonton pertandingan bersama. Ketika gol Rendi Saputra tercipta, sorak sorai dan teriakan kebanggaan menggema di seluruh penjuru kota.
“Sangat luar biasa! Bermain di kandang Barito itu sulit, tapi anak-anak bisa menahan tekanan dan membawa pulang kemenangan. Ini bukti semangat juang Persela belum padam,” ujar salah satu pentolan suporter dengan mata berkaca-kaca.
Media sosial Persela pun dibanjiri ucapan selamat dan apresiasi dari para penggemar. Banyak yang memuji kerja keras tim dan menilai kemenangan ini sebagai sinyal kebangkitan klub kesayangan mereka.
Baca Juga:
- SBOTOP: Amiruddin Beberkan Strategi dan Siapkan Pengganti Ideal Yuran Fernandes untuk Hadapi Arema FC
- SBOTOP: Borneo FC Perkasa di Puncak Perpanjang Rekor Kemenangan Usai Taklukkan Persik dengan Skor 2-0
- SBOTOP: Meski Tumbang di Lapangan Timnas U-17 Putri Tetap Dapat Dukungan Penuh dari Diaspora Indonesia di Luar Negeri