1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP: Persela Lamongan Angkut Kekuatan Penuh ke TC Yogyakarta Demi Persiapan Maksimal Jelang Musim Baru

Persiapan menyambut kompetisi resmi musim 2025/2026 semakin intens dilakukan oleh seluruh kontestan Liga 2, tak terkecuali Persela Lamongan. Klub asal Jawa Timur ini mengambil langkah strategis dengan membawa seluruh kekuatan penuh—baik pemain inti, pemain muda, hingga jajaran pelatih—untuk mengikuti pemusatan latihan (training camp/TC) di Yogyakarta. Keputusan ini bukan tanpa alasan. Persela ingin memastikan bahwa setiap detail persiapan berjalan sempurna agar mereka bisa tampil maksimal dan kembali bersaing untuk promosi ke Liga 1.

TC di Yogyakarta dipilih karena lokasi yang relatif tenang, fasilitas memadai, serta kondisi geografis yang ideal untuk menggelar latihan fisik maupun taktik. Dalam TC ini, pelatih kepala Djadjang Nurdjaman menegaskan bahwa fokus mereka bukan hanya membangun kondisi fisik dan kerja sama tim, tetapi juga membentuk mental juara dan kedisiplinan tinggi dalam menghadapi tantangan kompetisi Liga 2 yang terkenal ketat dan tidak terduga.

Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai persiapan Persela Lamongan di Yogyakarta, analisis skuad yang dibawa, rencana pelatih Djadjang Nurdjaman, serta target klub untuk musim ini. Juga akan dikupas harapan para suporter Laskar Joko Tingkir terhadap kiprah tim kesayangan mereka.

TC Yogyakarta Langkah Strategis Demi Konsolidasi Tim

Pemilihan Yogyakarta sebagai lokasi pemusatan latihan bukan keputusan sembarangan. Kota pelajar ini menjadi lokasi favorit banyak tim profesional karena iklimnya yang bersahabat, jauh dari tekanan kota besar, serta adanya beberapa fasilitas olahraga modern yang mendukung program latihan intensif.

Persela membawa total 32 pemain dalam TC kali ini, termasuk semua pemain senior dan pemain muda hasil seleksi yang dilakukan selama pramusim. TC akan berlangsung selama 14 hari dan terbagi ke dalam tiga fase utama: pembangunan fisik dasar, pematangan taktik, dan simulasi pertandingan.

Menurut Djadjang Nurdjaman, konsentrasi pemain selama TC menjadi kunci utama keberhasilan program. “Kami butuh suasana yang kondusif dan fokus penuh dari pemain. Yogyakarta adalah tempat yang ideal untuk itu. Jauh dari hiruk-pikuk, namun dekat secara logistik jika nanti ada agenda uji coba dengan tim lain,” ujarnya.

Setiap hari, tim menjalani dua sesi latihan: pagi hari difokuskan pada daya tahan dan kebugaran, sementara sore hari difokuskan pada taktik dan transisi permainan. Selain itu, para pemain juga menjalani evaluasi psikologis dan sesi motivasi untuk membentuk karakter yang lebih tangguh dan bermental juara.

Komposisi Skuad Perpaduan Pengalaman dan Darah Muda

Salah satu kekuatan utama Persela musim ini adalah kedalaman skuad yang dibawa ke Yogyakarta. Tim manajemen melakukan perombakan signifikan setelah musim lalu gagal memenuhi target promosi. Kali ini, mereka merekrut sejumlah pemain senior yang punya pengalaman di Liga 1, serta mempromosikan beberapa nama muda berbakat dari akademi dan hasil seleksi terbuka.

Nama-nama seperti Zulham Zamrun dan Rudi Widodo menjadi bagian dari tim senior yang ikut dalam TC. Keduanya dianggap sebagai mentor yang bisa menjadi contoh bagi pemain muda. Selain itu, Persela juga mempertahankan beberapa pilar seperti Rio Agata di sektor penjaga gawang dan Riyatno Abiyoso di sektor sayap.

Sementara di lini tengah, hadirnya eks pemain Bhayangkara FC, Sani Rizki, menambah variasi serangan dari lini kedua. Ia akan berduet dengan playmaker muda Fahmi Hidayat yang musim lalu menjadi motor serangan Persela U-20. Di lini belakang, Persela juga memperkuat pertahanan dengan mendatangkan eks bek PSMS Medan, Andre Rosiade.

Adapun di sektor depan, striker asing asal Brasil, Joao Victor, masih menjadi andalan. Ia diharapkan bisa kembali tampil tajam setelah mencetak 9 gol musim lalu. Joao akan disokong oleh dua pemain muda lokal yang tampil impresif selama uji coba: Alif Ramadhan dan Fadillah Nur.

Kombinasi antara pemain berpengalaman dan darah muda ini diharapkan bisa menciptakan dinamika positif di dalam tim. “Kami ingin skuad yang seimbang: pemain senior memberikan arahan dan motivasi, sementara pemain muda menghadirkan semangat serta energi tinggi,” kata asisten pelatih, Imam Arief Fadillah.

Agenda Uji Coba dan Penerapan Skema Baru

Salah satu agenda penting dalam TC ini adalah serangkaian uji coba melawan tim-tim lokal dan sesama kontestan Liga 2 yang juga tengah berada di wilayah DIY dan Jawa Tengah. Persela dijadwalkan akan menghadapi PSIM Yogyakarta, Persikabo 1973, dan tim Liga 3, Persikup Kulon Progo, dalam tiga laga uji coba selama TC.

Dalam pertandingan ini, pelatih Djadjang ingin menguji berbagai formasi dan pendekatan taktik. Persela berencana meninggalkan skema lama 4-2-3-1 dan mencoba pendekatan baru dengan formasi 3-5-2 untuk memaksimalkan dua penyerang dan serangan dari sayap.

“Kami melihat dinamika permainan saat ini lebih cepat dan membutuhkan fleksibilitas. Dengan tiga bek, kami bisa memiliki lima pemain tengah yang mendominasi ball possession. Ini penting karena di Liga 2, banyak lawan yang bermain pragmatis,” jelas Djadjang.

Penerapan skema ini juga ditujukan untuk memaksimalkan kemampuan overlapping dua bek sayap muda, yakni Alfian Joko dan Faiz Ramadhan, yang memiliki stamina luar biasa dan kecepatan eksplosif. Mereka akan menjadi kunci dalam transisi menyerang dan bertahan.

Dalam sesi latihan tertutup, tim pelatih juga memberikan simulasi situasi bola mati—baik bertahan maupun menyerang—yang kerap menjadi penentu kemenangan di pertandingan ketat. Mereka sadar bahwa di Liga 2, satu momen bisa menentukan nasib sebuah tim sepanjang musim.

Motivasi Diri dan Mentalitas Kompetitif

Persiapan teknis dan taktik saja tidak cukup. Djadjang Nurdjaman yang memiliki pengalaman panjang melatih di Liga 1 maupun Liga 2 menyadari pentingnya mentalitas juara dalam menghadapi kerasnya kompetisi. Oleh karena itu, dalam TC ini, manajemen juga mendatangkan psikolog olahraga dan motivator untuk memberikan pelatihan karakter kepada pemain.

Beberapa sesi khusus digelar untuk memperkuat kedisiplinan, tanggung jawab, serta kepercayaan diri pemain. Salah satu sesi bahkan dilakukan di luar lapangan, yakni kegiatan outdoor training di lereng Gunung Merapi yang menggabungkan hiking ringan dan kerja tim.

“Tujuannya adalah membangun chemistry dan kepercayaan di antara pemain. Ketika satu sama lain saling mengenal lebih dalam, mereka akan lebih kompak di lapangan. Itu hal sederhana, tapi sangat berpengaruh,” ujar pelatih fisik, Eko Purwanto.

Tak hanya itu, manajemen klub juga memberikan pengarahan mengenai profesionalisme, etika bermain, serta pentingnya menjaga reputasi klub. Hal ini sebagai bentuk penanaman nilai bahwa mengenakan jersey Persela bukan hanya soal bermain bola, tapi juga membawa nama daerah dan kepercayaan ribuan pendukung.

Suporter Harapan dan Dukungan dari Lamongan

Persela Lamongan dikenal memiliki basis suporter fanatik yang setia mendukung, baik saat tim berada di Liga 1 maupun saat harus berjuang di Liga 2. Laskar Joko Tingkir, sebutan bagi kelompok pendukung Persela, telah beberapa kali menunjukkan dukungan penuh, termasuk saat tim sedang berada di masa-masa sulit.

Kabar bahwa seluruh skuad dibawa lengkap ke Yogyakarta disambut antusias oleh para suporter. Di media sosial, banyak yang memuji langkah manajemen sebagai bentuk keseriusan untuk bangkit dan meraih hasil lebih baik musim ini.

“Musim lalu sangat menyakitkan. Tapi melihat persiapan musim ini yang begitu matang, kami mulai optimis. Kami akan terus dukung, asalkan tim juga serius dan profesional,” tulis salah satu akun fanbase Persela di Instagram.

Bahkan beberapa suporter dilaporkan berencana menyambangi TC di Yogyakarta untuk memberikan dukungan langsung saat laga uji coba. Ini menunjukkan betapa besar harapan publik Lamongan terhadap kiprah Persela musim ini.

Baca Juga:

TAGS:
CLOSE