1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP : Persija Jakarta Layangkan Protes ke PSSI soal Keputusan Wasit Usai Gol Maxwell Souza Dianulir

Manajemen Persija Jakarta secara resmi menyampaikan protes kepada PSSI, khususnya Komite Wasit, terkait keputusan kontroversial yang terjadi dalam laga kontra Semen Padang. Inti keberatan Persija adalah kartu kuning yang tetap diberikan kepada penyerang mereka, Maxwell Souza, meski gol yang memicu selebrasi tersebut akhirnya dianulir melalui VAR.

Pertandingan yang berlangsung pada Senin (22/12/2025) di Stadion GOR Haji Agus Salim itu berakhir pahit bagi Macan Kemayoran. Persija takluk 0-1 setelah gol penyama kedudukan di menit-menit akhir dibatalkan wasit, menyisakan polemik yang berlanjut hingga setelah laga usai.

Kronologi Gol Dianulir dan Kartu Kuning Tetap Berlaku

Insiden bermula pada masa injury time babak kedua. Maxwell Souza mencetak gol yang tampak menyamakan kedudukan dan langsung melakukan selebrasi dengan membuka jersey—sebuah ekspresi spontan yang lazim terjadi dalam sepak bola modern. Wasit Steven Yubel Poli kemudian melakukan pengecekan VAR cukup lama sebelum memutuskan gol tersebut tidak sah.

Masalahnya, meski gol dianulir, kartu kuning yang terlanjur dikeluarkan akibat selebrasi tetap tercatat. Dalam match report resmi, Maxwell tercantum menerima kartu kuning pada menit 90+10. Keputusan inilah yang dinilai Persija tidak logis dan patut dikaji ulang.

Protes Resmi Manajemen Persija

Manajer Persija, Ardhi Tjahjoko, menyampaikan keberatan secara terbuka. Melalui pernyataan yang juga dibagikan di media sosial, Ardhi meminta Komite Wasit PSSI meninjau ulang penerapan aturan dalam kasus tersebut.

“Kepada Komisi Wasit, ini sekadar info dan masukan. Mengapa pemain kami masih diberikan kartu kuning, sementara golnya dianulir?” tulis Ardhi. Ia menekankan bahwa bila memang aturan menyatakan kartu kuning tetap sah, maka regulasinya perlu dikaji kembali agar tidak diterapkan secara kaku tanpa mempertimbangkan konteks.

Sorotan Logika dan Konsistensi Keputusan

Ardhi menilai ada persoalan logika mendasar dalam keputusan tersebut. Menurutnya, selebrasi yang dilakukan Maxwell adalah konsekuensi langsung dari gol. Jika gol dianggap tidak sah, maka dasar pemberian kartu kuning otomatis gugur.

“Untuk diketahui, dia melepas baju itu sebagai ekspresi mencetak gol. Logikanya, kalau golnya dianulir, kartu tersebut juga harusnya ikut gugur. Kenapa masih diberlakukan?” ujar Ardhi dengan nada tegas.

Bagi Persija, isu ini bukan semata soal satu kartu kuning, melainkan konsistensi dan keadilan penerapan regulasi. Manajemen khawatir preseden seperti ini akan berdampak luas pada pertandingan-pertandingan berikutnya.

Laga Sarat Drama: Persija Sembilan Pemain

Kontroversi tersebut terjadi dalam pertandingan yang sudah diwarnai drama besar. Persija harus bermain dengan sembilan pemain setelah dua kartu merah dikeluarkan. Figo Dennis diusir pada menit ke-37, disusul Fabio Calonego pada menit 90+2. Kondisi ini membuat tekanan mental dan fisik Persija meningkat tajam di penghujung laga.

Dengan situasi timpang jumlah pemain, gol Maxwell di menit akhir sempat menjadi harapan besar. Namun keputusan VAR mengubah segalanya, sekaligus memantik kekecewaan mendalam dari kubu Macan Kemayoran.

Dampak Kompetitif dan Disiplin Pemain

Kartu kuning yang tetap tercatat berpotensi berdampak pada akumulasi kartu Maxwell di laga-laga berikutnya. Persija menilai konsekuensi disipliner seperti ini seharusnya mempertimbangkan asal-muasal pelanggaran secara utuh.

Dalam konteks kompetisi yang ketat, satu kartu kuning bisa berarti skorsing di laga krusial. Karena itu, Persija meminta kepastian agar pemain tidak dirugikan oleh interpretasi aturan yang dinilai tidak adil.

Seruan Evaluasi untuk Komite Wasit

Persija menegaskan bahwa protes ini disampaikan sebagai masukan konstruktif, bukan serangan personal kepada wasit. Klub berharap Komite Wasit PSSI melakukan evaluasi menyeluruh—baik terhadap prosedur VAR maupun sinkronisasi keputusan di lapangan dengan hasil akhir.

Menurut Persija, regulasi perlu diterapkan secara cerdas dan kontekstual agar tujuan utama VAR—menghadirkan keadilan—tidak berbalik menjadi sumber polemik baru.

Menunggu Tanggapan Resmi PSSI

Hingga artikel ini disusun, belum ada pernyataan resmi dari Komite Wasit PSSI terkait protes Persija. Publik kini menanti klarifikasi dan langkah evaluatif dari otoritas sepak bola nasional agar insiden serupa tidak terulang.

Bagi Persija, hasil akhir laga memang tidak bisa diubah. Namun klarifikasi dan pembenahan regulasi menjadi krusial demi menjaga integritas kompetisi. Dengan transparansi dan konsistensi, kepercayaan klub dan suporter terhadap kepemimpinan wasit diharapkan dapat kembali pulih.

BACA JUGA :

TAGS:
CLOSE