1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP : PSIM Kembali Tersendat, Ini 3 Fakta Menarik Setelah Ditahan PSBS

PSIM Yogyakarta kembali harus menunda ambisi kembali ke jalur kemenangan setelah ditahan imbang 2-2 oleh PSBS Biak pada laga tunda pekan ke-8 BRI Super League 2025/2026. Pertandingan yang digelar di Stadion Sultan Agung, Senin (29/12/2025) sore WIB itu menghadirkan drama, gol cepat, hingga kartu merah di menit-menit akhir.

Hasil imbang tersebut terasa cukup mengecewakan bagi PSIM Yogyakarta, yang sejatinya tampil dominan dalam penguasaan bola. Namun, efektivitas dan konsentrasi menjadi persoalan utama yang kembali menghantui Laskar Mataram.

Jalannya Pertandingan yang Penuh Dinamika

PSBS Biak tampil mengejutkan sejak awal laga. Tim tamu langsung menekan dan berhasil membuka keunggulan lewat gol Eduardo Barbosa pada menit ke-13. PSIM yang mencoba merespons justru kembali kebobolan setelah Ruyery Blanco menggandakan keunggulan PSBS pada menit ke-40.

Tertinggal dua gol membuat PSIM meningkatkan intensitas permainan. Upaya tersebut berbuah hasil jelang turun minum. Ze Valente sukses memperkecil ketertinggalan melalui eksekusi penalti pada menit ke-45+1. Momentum itu berlanjut di awal babak kedua ketika Ezequiel Vidal mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-48.

Setelah skor imbang 2-2, PSIM sebenarnya memiliki peluang untuk membalikkan keadaan. Namun, situasi berubah drastis pada menit ke-87 ketika bek Raka Cahyana Rizky diganjar kartu kuning kedua dan harus meninggalkan lapangan. Bermain dengan 10 orang di sisa laga membuat PSIM memilih bermain lebih aman hingga peluit panjang dibunyikan.

Tiga Laga Beruntun Tanpa Kemenangan

Hasil imbang kontra PSBS menandai tren negatif PSIM yang kini telah melewati tiga pertandingan beruntun tanpa kemenangan di BRI Super League. Sebelumnya, Laskar Mataram hanya mampu bermain imbang 1-1 saat menghadapi Persijap Jepara pada 23 Desember 2025.

Tak hanya itu, PSIM juga sempat menelan kekalahan 0-2 dari Persija Jakarta pada akhir November 2025. Kemenangan terakhir yang diraih PSIM terjadi saat menjamu Bhayangkara FC pada 22 November 2025 dengan skor tipis 1-0.

Rentetan hasil tersebut menjadi sinyal peringatan serius bagi skuad asuhan Jean-Paul van Gastel. Secara permainan, PSIM kerap mampu mendominasi laga, namun lemahnya konsentrasi di lini belakang serta penyelesaian akhir yang kurang efektif membuat poin penuh kembali terlepas.

Ancaman Tergusur dari Lima Besar

Tambahan satu poin dari laga ini membuat PSIM mengoleksi total 24 poin dan masih bertahan di papan atas klasemen sementara BRI Super League. Namun, posisi mereka di lima besar belum sepenuhnya aman.

PSIM berpotensi tergeser jika pesaing terdekatnya, Persita Tangerang, mampu meraih kemenangan saat menghadapi Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Selasa (30/12/2025) sore WIB.

Jika Persita menang, tim berjuluk Pendekar Cisadane itu akan mengoleksi 25 poin dan naik ke posisi lima besar. Sebaliknya, PSIM harus rela turun satu tingkat ke peringkat keenam. Situasi ini membuat konsistensi menjadi tuntutan mutlak bagi Laskar Mataram jika ingin tetap bersaing di papan atas.

Kerap Tersendat Lawan Tim Papan Bawah

Fakta menarik lain dari hasil imbang kontra PSBS adalah kecenderungan PSIM yang justru sering kesulitan saat menghadapi tim papan bawah. PSBS Biak, yang berada di zona bawah klasemen, mampu memanfaatkan celah di pertahanan PSIM dengan cukup efektif.

Sebelumnya, PSIM juga gagal meraih kemenangan penuh saat menghadapi Persijap Jepara (1-1) dan Persis Solo (2-2), dua tim yang juga sempat berkutat di papan bawah.

Permainan bertahan rapat yang diterapkan lawan kerap membuat PSIM kehilangan kreativitas di sepertiga akhir lapangan. Selain itu, transisi bertahan yang kurang sigap sering dimanfaatkan lawan untuk melancarkan serangan balik cepat.

Evaluasi Menjelang Paruh Musim

Hasil ini menjadi bahan evaluasi penting bagi tim pelatih PSIM Yogyakarta. Konsistensi permainan, terutama dalam menjaga fokus sepanjang 90 menit, menjadi pekerjaan rumah utama. Selain itu, disiplin pemain juga perlu diperhatikan, mengingat kartu merah yang diterima Raka Cahyana Rizky kembali merugikan tim di momen krusial.

Dengan jadwal padat dan persaingan yang semakin ketat, PSIM dituntut segera menemukan solusi agar tidak terus kehilangan poin dari laga-laga yang seharusnya bisa dimenangkan.

Jika Laskar Mataram mampu memperbaiki efektivitas serangan dan soliditas pertahanan, peluang untuk kembali ke jalur kemenangan masih terbuka. Namun, jika masalah yang sama terus berulang, posisi PSIM di papan atas BRI Super League bisa semakin terancam seiring berjalannya musim.

BACA JUGA :

TAGS:
CLOSE