PSIS Semarang kembali menunjukkan keseriusannya dalam membangun kekuatan tim menjelang dibukanya bursa transfer Pegadaian Championship 2025/2026. Klub berjuluk Mahesa Jenar tersebut resmi memperkenalkan Esteban Vizcarra sebagai rekrutan terbaru, sekaligus pemain naturalisasi kedua yang diamankan sebelum jendela transfer dibuka.
Pengumuman kedatangan winger kelahiran Argentina itu dilakukan secara resmi melalui kanal media sosial PSIS pada Kamis (18/12/2025) pagi. Vizcarra menyusul Alberto Goncalves yang lebih dahulu bergabung, menandai langkah agresif PSIS dalam memperkuat skuad demi menghindari ancaman degradasi.
Dalam unggahan resminya, PSIS menyampaikan pesan simbolis yang sarat makna sejarah.
“Dirinya hadir untuk melanjutkan sebuah perjalanan pendahulu dari Negeri Tango, Argentina. Sugeng rawuh, Esteban Gabriel Vizcarra,” tulis akun resmi PSIS.
Pesan tersebut menegaskan bahwa kehadiran Vizcarra bukan sekadar transfer biasa, melainkan bagian dari kesinambungan sejarah pemain Argentina di klub asal Kota Atlas tersebut.
Esteban Vizcarra dan Jejak Pemain Argentina di PSIS
Esteban Vizcarra bukanlah nama asing di sepak bola Indonesia. Pemain sayap berusia 39 tahun itu dikenal sebagai sosok berpengalaman yang telah malang melintang di berbagai klub Tanah Air. Kemampuan dribel, visi bermain, serta kepemimpinannya di lapangan menjadi alasan utama PSIS merekrutnya.
Vizcarra kini menjadi pemain naturalisasi kedua yang didatangkan PSIS pada musim ini. Kehadirannya diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata, baik dari sisi teknis maupun mental, terutama di tengah tekanan kompetisi yang semakin ketat.
PSIS juga menempatkan Vizcarra sebagai penerus tradisi pemain Argentina yang pernah meninggalkan jejak penting di klub. Sejumlah nama dari Negeri Tango sebelumnya sempat menjadi bagian dari perjalanan Mahesa Jenar dan dikenang oleh para suporter.
Dua Legenda Argentina Ikut Beri Dukungan
Menariknya, proses perkenalan Vizcarra dilakukan dengan pendekatan emosional yang kuat. Dalam video resmi yang diunggah PSIS, terlihat Vizcarra memperhatikan dua jersey lawas Mahesa Jenar yang dipajang khusus.
Jersey pertama bertuliskan nama De Porras, merujuk pada Emanuel De Porras, striker Argentina yang memperkuat PSIS pada periode 2005–2006. Jersey kedua menampilkan nama G. Chena, yang merujuk pada Gustavo Chena, gelandang asal Argentina yang membela PSIS pada musim 2010–2011.
Kedua legenda tersebut pun turut memberikan respons positif atas kedatangan Vizcarra. Melalui akun media sosial pribadinya, Emanuel De Porras menyampaikan ucapan selamat.
“Selamat datang di PSIS Semarang, Esteban! Semoga beruntung di sana,” tulis De Porras melalui akun @cachigol.
Sementara itu, Gustavo Chena juga memberikan dukungan singkat namun penuh makna.
“All the best, Bro,” tulis Chena di kolom komentar unggahan PSIS.
Dukungan dari dua mantan pemain ini semakin menegaskan bahwa Vizcarra membawa harapan besar, tidak hanya dari manajemen dan tim pelatih, tetapi juga dari para pendahulunya.
Rekrutan PSIS Terus Bertambah Jelang Bursa Transfer
Hingga saat ini, PSIS Semarang telah mendatangkan tujuh pemain baru, meskipun bursa transfer Pegadaian Championship 2025/2026 belum resmi dibuka. Langkah ini menunjukkan urgensi tinggi yang dirasakan manajemen klub.
Perekrutan pemain diawali dengan kedatangan Tegar Infantrie, yang didatangkan dengan status pinjaman dari Persita Tangerang. Setelah itu, PSIS mengamankan jasa Fahmi Al-Ayyubi dan Gustur Cahyo untuk memperkuat sektor lokal.
Selanjutnya, Mahesa Jenar kembali membuat gebrakan dengan merekrut Wawan Febrianto dan Ocvian Chaniago. Dua pemain tersebut dinilai mampu menambah kedalaman skuad dan memberikan opsi taktis bagi tim pelatih.
Kedatangan Alberto Goncalves sebagai pemain naturalisasi pertama kemudian disusul oleh Esteban Vizcarra, melengkapi tujuh rekrutan awal PSIS sebelum jendela transfer dibuka.
Strategi PSIS Melucuti Kekuatan Rival
Menariknya, empat dari tujuh pemain yang direkrut PSIS sebelumnya sama-sama memperkuat Persela Lamongan, yang juga menjadi pesaing langsung Mahesa Jenar di Grup Timur Pegadaian Championship 2025/2026.
Langkah ini dinilai sebagai strategi cerdas sekaligus berani. Selain memperkuat diri sendiri, PSIS secara tidak langsung melemahkan kompetitor langsungnya dalam persaingan papan bawah.
Kondisi ini juga tak lepas dari peran manajemen baru PSIS yang memiliki pemahaman mendalam terhadap peta kekuatan tim-tim pesaing. Dengan mendatangkan pemain yang sudah berpengalaman di kompetisi yang sama, PSIS berharap proses adaptasi bisa berjalan lebih cepat.
Misi Bertahan di Pegadaian Championship
Seluruh manuver transfer ini bermuara pada satu tujuan utama: menjauh dari ancaman degradasi. PSIS Semarang menyadari bahwa situasi mereka belum sepenuhnya aman, sehingga dibutuhkan perubahan signifikan dalam komposisi tim.
Kehadiran pemain berpengalaman seperti Vizcarra dan Beto diharapkan mampu membawa ketenangan, kepemimpinan, serta kualitas dalam momen-momen krusial pertandingan.
Dengan kombinasi pemain lokal dan naturalisasi yang semakin solid, PSIS optimistis dapat memperbaiki performa di paruh musim berikutnya. Tantangan masih panjang, namun langkah awal Mahesa Jenar di bursa transfer menunjukkan tekad kuat untuk bertahan dan bersaing di Pegadaian Championship 2025/2026.
Kini, perhatian publik tertuju pada bagaimana kontribusi nyata Esteban Vizcarra di lapangan, sekaligus apakah langkah agresif PSIS ini benar-benar mampu mengubah nasib mereka di kompetisi.
BACA JUGA :












