1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP: PSM Makassar Resmi Angkat Ahmad Amiruddin Jadi Pelatih Interim

PSM Makassar kembali menjadi sorotan publik sepak bola nasional setelah manajemen klub resmi menunjuk Ahmad Amiruddin sebagai pelatih interim. Keputusan ini muncul di tengah situasi yang cukup menantang bagi tim berjuluk Juku Eja, yang sedang berusaha menjaga konsistensi performa di kompetisi domestik maupun ajang internasional.

Penunjukan Ahmad Amiruddin tentu bukan tanpa alasan. Mantan pemain PSM sekaligus eks striker Timnas Indonesia ini dianggap memiliki kedekatan emosional dengan klub, memahami kultur suporter, serta dinilai mampu membangkitkan semangat pemain di tengah masa transisi. Meski statusnya masih sementara, langkah manajemen ini menghadirkan optimisme baru, sekaligus membuka perdebatan mengenai arah perjalanan PSM ke depan.

Latar Belakang Keputusan

Penunjukan pelatih interim biasanya menjadi langkah darurat yang diambil klub ketika situasi tim berada dalam kondisi tidak stabil. PSM Makassar sebelumnya berada di bawah arahan pelatih asing, namun hasil yang didapat belum sesuai harapan manajemen maupun suporter. Rentetan hasil imbang dan kekalahan memicu evaluasi serius.

Ahmad Amiruddin kemudian dipilih sebagai solusi jangka pendek. Keputusan ini dianggap strategis, karena sosoknya bukan hanya paham taktik, tetapi juga memiliki jiwa kepemimpinan yang bisa merangkul pemain. Amiruddin dikenal sebagai figur yang komunikatif, dekat dengan pemain muda, sekaligus dihormati oleh senior di ruang ganti.

Di sisi lain, manajemen PSM juga ingin memberikan waktu yang cukup untuk mencari pelatih permanen dengan reputasi internasional. Maka, jabatan interim bagi Amiruddin menjadi semacam “jembatan” agar tim tetap fokus menjalani kompetisi tanpa kehilangan arah.

Profil Singkat Ahmad Amiruddin

Nama Ahmad Amiruddin tentu tidak asing bagi pecinta sepak bola tanah air. Ia lahir di Bone, Sulawesi Selatan, dan sejak muda sudah menunjukkan bakatnya sebagai pemain depan yang tajam. Karier profesionalnya dimulai bersama PSM Makassar, klub yang membesarkan namanya.

Sebagai striker, Amiruddin dikenal memiliki kecepatan, insting gol tinggi, serta determinasi yang kuat. Prestasinya di level klub membuatnya sempat mendapat panggilan ke Timnas Indonesia. Meski tidak selalu menjadi pilihan utama, kontribusinya tetap diingat oleh banyak penggemar.

Setelah pensiun sebagai pemain, ia tidak meninggalkan dunia sepak bola. Amiruddin mengambil lisensi kepelatihan dan perlahan membangun karier sebagai pelatih muda. Ia pernah mendampingi beberapa tim, baik di level junior maupun senior. Pengalaman ini membuatnya matang secara strategi dan manajemen tim. Kini, penunjukannya sebagai pelatih interim PSM Makassar menjadi tantangan terbesar dalam perjalanan karier kepelatihannya.

Reaksi Suporter dan Publik

Suporter PSM Makassar, yang dikenal dengan nama The Macz Man, menyambut penunjukan ini dengan beragam tanggapan. Sebagian besar merasa bangga karena klub kembali mempercayakan posisi penting kepada putra daerah. Bagi mereka, kehadiran Amiruddin adalah bukti bahwa klub masih memelihara identitas lokal yang kuat.

Di media sosial, banyak pesan dukungan mengalir. “Selamat berjuang Coach Amiruddin, bawa kembali semangat Juku Eja!” tulis salah satu akun pendukung. Ada pula yang menekankan pentingnya kesabaran. “Kita harus beri waktu untuk beliau bekerja. Jangan langsung menuntut hasil instan,” ujar seorang suporter di forum daring.

Namun, tidak sedikit pula yang skeptis. Beberapa pihak mempertanyakan kapasitas Amiruddin menghadapi tekanan besar sebagai pelatih kepala, meskipun statusnya hanya interim. Kompetisi Liga 1 sangat ketat, dan PSM butuh hasil cepat untuk menjaga posisi di papan klasemen.

Tantangan yang Menanti

Menjadi pelatih interim tentu bukan tugas mudah. Ada sejumlah tantangan besar yang harus dihadapi Ahmad Amiruddin, di antaranya:

  • Stabilitas Performa
    PSM harus segera menemukan konsistensi. Hasil imbang atau kekalahan beruntun bisa membuat posisi tim di klasemen melorot tajam.
  • Membangun Mental Pemain
    Situasi pergantian pelatih sering membuat ruang ganti tidak stabil. Amiruddin dituntut merangkul semua pemain agar tetap fokus dan percaya diri.
  • Tekanan Suporter
    Suporter PSM dikenal sangat loyal, tetapi juga kritis. Ekspektasi mereka tinggi, sehingga Amiruddin harus siap menghadapi sorotan tajam.
  • Adaptasi Taktis
    Dengan waktu yang terbatas, Amiruddin harus mampu menciptakan strategi efektif sesuai karakter pemain yang ada.
  • Kompetisi Padat
    Jadwal Liga 1 ditambah kemungkinan tampil di level Asia membuat rotasi pemain menjadi tantangan tersendiri.

Strategi yang Bisa Diterapkan

Sebagai mantan striker, Amiruddin kemungkinan akan menekankan gaya permainan menyerang. Namun, ia juga dikenal cukup fleksibel dalam meramu taktik. Beberapa strategi yang mungkin ia terapkan antara lain:

  • Memaksimalkan Peran Striker Lokal: PSM memiliki sejumlah penyerang muda potensial yang bisa diasah oleh pengalaman Amiruddin sebagai eks striker.
  • Keseimbangan Lini Tengah: Dengan mengandalkan pemain lokal dan asing, ia bisa menciptakan kombinasi solid di lini tengah.
  • Memanfaatkan Kecepatan Sayap: PSM dikenal memiliki pemain sayap yang lincah. Pola serangan cepat bisa jadi senjata utama.
  • Rotasi Bijak: Dengan jadwal padat, ia harus mampu mengatur stamina pemain agar tetap bugar sepanjang musim.

Makna Penunjukan untuk Identitas Klub

PSM Makassar adalah klub dengan sejarah panjang. Berdiri sejak 1915, PSM menjadi simbol kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan. Penunjukan Ahmad Amiruddin sebagai pelatih interim bukan hanya soal taktik, tetapi juga soal menjaga identitas klub.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak klub Liga 1 mengandalkan pelatih asing. Meski secara kualitas tidak diragukan, kadang ada jarak emosional antara pelatih asing dengan kultur lokal. Kehadiran Amiruddin di kursi pelatih dianggap sebagai jembatan yang bisa mempererat hubungan klub, pemain, dan suporter.

Potensi Jangka Panjang

Meski statusnya sementara, tidak menutup kemungkinan Amiruddin akan dipertahankan jika ia mampu menunjukkan hasil positif. Sejarah mencatat, beberapa pelatih yang awalnya hanya interim justru sukses menjadikan dirinya permanen setelah membawa tim tampil gemilang.

Jika hal itu terjadi, maka karier Amiruddin akan mencatat babak baru sebagai pelatih muda lokal yang berhasil memimpin klub besar sekelas PSM. Tentu saja, ini juga bisa membuka jalan bagi regenerasi pelatih-pelatih Indonesia di masa depan.

Perbandingan dengan Klub Lain

Fenomena penunjukan pelatih interim bukan hanya terjadi di PSM. Banyak klub besar di dunia juga melakukan hal serupa. Misalnya, Manchester United pernah menunjuk Ole Gunnar Solskjær sebagai interim, dan ia sempat membawa tim tampil luar biasa sebelum akhirnya diangkat menjadi pelatih permanen.

Di Indonesia sendiri, beberapa klub juga mempercayakan posisi pelatih kepada sosok lokal saat terjadi krisis. Hal ini menunjukkan bahwa peran interim bisa menjadi kesempatan emas untuk membuktikan kapasitas.

Dukungan dari Mantan Pemain dan Rekan

Banyak mantan pemain PSM yang mendukung langkah Amiruddin. Mereka menilai bahwa pengalaman sebagai pemain dan pengetahuan tentang kultur klub akan membantunya menghadapi tantangan. Beberapa rekan seangkatan bahkan menyebut bahwa Amiruddin sudah menunjukkan bakat kepemimpinan sejak masih aktif bermain.

Ekspektasi ke Depan

Apa yang diharapkan dari Amiruddin? Tentu bukan sekadar kemenangan di setiap laga, tetapi juga:

  • Menunjukkan permainan yang atraktif.
  • Memberi kesempatan pada pemain muda untuk berkembang.
  • Menjaga keharmonisan tim.
  • Membawa PSM tetap kompetitif di papan atas Liga 1.

Jika target-target ini bisa tercapai, maka masa interim-nya bisa dianggap sukses, apapun keputusan manajemen di masa depan.

Baca Juga:

TAGS:
CLOSE