Setelah melalui serangkaian hasil kurang memuaskan di awal musim Liga 1 2025, akhirnya PSM Makassar berhasil meraih kemenangan perdana mereka. Hasil manis itu datang saat menjamu salah satu raksasa Liga 1, Persija Jakarta, di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare. Dengan skor meyakinkan 2-0, PSM bukan hanya mencatat tiga poin penting, tetapi juga sekaligus mematahkan tren negatif yang sempat menghantui mereka.
Bagi Persija, kekalahan ini terasa pahit. Berstatus sebagai salah satu kandidat juara, tim berjuluk Macan Kemayoran justru terlihat tumpul dan rapuh. Hasil ini memunculkan pertanyaan besar terkait konsistensi skuad asuhan pelatih asing mereka yang sebelumnya digadang-gadang punya materi pemain bintang.
Jalannya Pertandingan
Pertandingan berlangsung dalam atmosfer panas, dihadiri ribuan Pasukan Ramang yang memenuhi stadion dengan semangat luar biasa. Dukungan itu jelas menjadi energi tambahan bagi PSM yang tampil penuh determinasi.
- Babak Pertama
Sejak peluit kick-off, PSM langsung menekan. Menit ke-12, peluang emas hadir dari sepakan Wiljan Pluim, namun masih ditepis kiper Andritany. Tekanan tak berhenti sampai akhirnya menit ke-28, Yuran Fernandes memecah kebuntuan lewat sundulan keras hasil eksekusi tendangan sudut. Gol ini membuat stadion bergemuruh.
Persija mencoba bangkit dengan mengandalkan Riko Simanjuntak di sisi sayap, namun pertahanan rapat PSM mampu meredam setiap serangan. Skor 1-0 bertahan hingga turun minum. - Babak Kedua
Persija meningkatkan intensitas serangan, memasukkan Michael Krmencik untuk menambah daya dobrak. Namun strategi itu justru membuka celah di lini belakang. PSM memanfaatkannya dengan serangan balik cepat, dan pada menit ke-67, Ramadhan Sananta menggandakan keunggulan lewat sepakan mendatar yang tak mampu dijangkau Andritany.
Hingga akhir laga, Persija gagal mencetak gol balasan. Skor akhir 2-0 untuk PSM, kemenangan pertama yang ditunggu-tunggu Pasukan Ramang.
Strategi PSM Disiplin dan Efektif
Pelatih PSM, Bernardo Tavares, tampaknya sudah mempelajari kelemahan Persija. Taktik yang diterapkan fokus pada:
- Pressing Ketat di Lini Tengah
PSM menutup ruang gerak gelandang kreatif Persija, terutama Marc Klok. - Eksploitasi Bola Mati
Gol pertama lahir dari skema corner kick yang memang dilatih khusus. - Serangan Balik Cepat
Dengan mengandalkan kecepatan Sananta dan Pluim sebagai pengatur serangan, PSM mampu menembus lini belakang Persija yang naik terlalu tinggi.
Bernardo puas dengan penampilan anak asuhnya, namun tetap mengingatkan agar tidak cepat puas:
“Ini baru langkah awal. Kemenangan pertama memang penting, tapi perjalanan masih panjang. Kami harus konsisten.”
Persija Kehilangan Taji
Sebaliknya, Persija tampil di bawah ekspektasi. Meski menguasai bola hingga 58%, mereka kesulitan menembus pertahanan PSM. Lini depan yang dihuni striker asing justru tumpul, sementara koordinasi pertahanan terlihat rapuh saat menghadapi bola mati.
Pelatih Persija, Thomas Doll, mengakui kekecewaannya:
“Kami bermain dominan, tapi kurang tajam di depan gawang. Kesalahan kecil di pertahanan membuat lawan menghukum kami.”
Kekalahan ini semakin menambah catatan buruk Persija saat bermain tandang ke Parepare, di mana mereka jarang meraih hasil positif.
Statistik Pertandingan
- Penguasaan Bola: PSM 42% – Persija 58%
- Tembakan Tepat Sasaran: PSM 6 – Persija 3
- Pelanggaran: PSM 15 – Persija 12
- Corner Kick: PSM 4 – Persija 5
- Kartu Kuning: 2 untuk PSM, 2 untuk Persija
Statistik ini menunjukkan Persija lebih dominan secara penguasaan bola, tetapi PSM lebih efektif dalam memanfaatkan peluang.
Performa Pemain Kunci
- Yuran Fernandes (PSM): Solid di lini belakang sekaligus pencetak gol pembuka.
- Ramadhan Sananta (PSM): Menjadi ancaman konstan dan mencetak gol penutup kemenangan.
- Wiljan Pluim (PSM): Motor serangan yang terus mengatur tempo permainan.
- Riko Simanjuntak (Persija): Enerjik, namun minim dukungan dari rekan setim.
Suasana Stadion Pasukan Ramang Bergemuruh
Atmosfer pertandingan sangat terasa. Pasukan Ramang menyanyikan chant penuh semangat sepanjang laga, menciptakan tekanan psikologis besar bagi pemain Persija. Dukungan ini menjadi salah satu faktor penentu, di mana PSM tampil lebih percaya diri dan berani mengambil inisiatif.
Banyak suporter yang menyebut kemenangan ini sebagai “pesta pecah telur” karena akhirnya PSM berhasil meraih tiga poin setelah menunggu cukup lama di awal musim.
Dampak Kemenangan bagi PSM
Hasil 2-0 ini membawa dampak besar:
- Meningkatkan Kepercayaan Diri – Pemain lebih percaya diri menghadapi laga berikutnya.
- Memperbaiki Posisi Klasemen – PSM keluar dari zona bawah dan mulai merangkak ke papan tengah.
- Menghidupkan Harapan Suporter – Aremania Makassar kembali optimistis bahwa tim bisa bersaing.
- Membuktikan Karakter Tim – PSM menunjukkan mentalitas juara meski sempat terseok di awal musim.
Dampak Kekalahan untuk Persija
Kekalahan dari PSM membuat Persija harus mengevaluasi banyak hal. Beberapa dampak yang terlihat:
- Mental Pemain Terguncang: Harapan tinggi dari suporter kini berubah menjadi tekanan.
- Tekanan pada Pelatih: Thomas Doll mulai mendapat sorotan dari media.
- Papan Atas Terancam: Dengan kompetisi ketat, kehilangan tiga poin bisa berdampak pada perebutan posisi.
Duel Kunci di Lapangan
- Yuran Fernandes vs Michael Krmencik – Yuran sukses meredam pergerakan striker asing Persija.
- Marc Klok vs Wiljan Pluim – Pertarungan sesama pemain Belanda di lini tengah berlangsung sengit.
- Sananta vs Fachrudin Aryanto – Kecepatan Sananta sulit diantisipasi bek senior Persija.
Perspektif Pengamat
Pengamat sepak bola, Akmal Marhali, memberikan analisisnya:
“Kunci kemenangan PSM adalah efektivitas. Mereka tidak banyak menguasai bola, tapi setiap peluang dimaksimalkan. Persija harus belajar, dominasi tanpa gol tidak ada artinya.”
Catatan Historis Pertemuan
Dalam lima pertemuan terakhir:
- PSM menang 2 kali
- Persija menang 2 kali
- 1 laga imbang
Hasil ini membuat rekor pertemuan semakin seimbang. Namun, PSM bisa berbangga karena menang di momen penting, yaitu kemenangan perdana musim ini.
Tantangan Selanjutnya
- PSM harus menjaga konsistensi. Kemenangan pertama bisa menjadi titik balik, tetapi tanpa stabilitas, mereka bisa kembali terperosok.
- Persija harus segera bangkit. Jika tidak, posisi mereka di papan atas bisa terancam, apalagi persaingan Liga 1 musim ini sangat ketat.
Reaksi Suporter
- Pasukan Ramang: Merayakan kemenangan dengan flare, lagu-lagu, dan pawai kecil di Parepare.
- The Jakmania: Mengekspresikan kekecewaan di media sosial, banyak yang mengkritik lini depan yang mandul.
Pesan Motivasi Sang Pelatih
Bernardo Tavares menutup konferensi pers dengan penuh optimisme:
“Kemenangan ini bukan akhir, tapi awal. Kami harus terus bekerja keras untuk membuktikan bahwa PSM pantas berada di papan atas.”
Kemenangan 2-0 atas Persija menjadi titik balik penting bagi PSM Makassar. Pecah telur kemenangan ini memberi energi baru bagi skuad Pasukan Ramang untuk melangkah lebih percaya diri di Liga 1. Sementara bagi Persija, kekalahan ini menjadi tamparan keras bahwa nama besar saja tidak cukup tanpa konsistensi dan efektivitas di lapangan.
Sepak bola selalu menyimpan cerita. Dan kali ini, cerita itu adalah tentang PSM yang bangkit dari keterpurukan, serta Persija yang harus kembali menata langkah setelah tersungkur di Parepare.
Baca Juga:
