PSMS Medan kembali menunjukkan taringnya sebagai salah satu tim bersejarah di sepak bola Indonesia. Dalam laga lanjutan Liga 2 Indonesia yang digelar di Stadion Teladan, Medan, tim berjuluk Ayam Kinantan sukses menaklukkan tamunya, Persiraja Banda Aceh, dengan skor meyakinkan. Pertandingan ini menjadi ajang pembuktian bahwa PSMS masih memiliki mental juara dan kekuatan yang patut diperhitungkan di kompetisi kasta kedua sepak bola nasional.
Kemenangan ini terasa begitu spesial bagi publik Medan. Selain karena berhasil meraih tiga poin penuh, kemenangan atas Persiraja juga menandai kebangkitan PSMS setelah sempat tampil inkonsisten di beberapa laga sebelumnya. Dukungan luar biasa dari ribuan suporter yang memadati Stadion Teladan menjadi energi tambahan yang mendorong tim asuhan pelatih I Putu Gede tampil agresif dan penuh determinasi sejak menit pertama.
Awal Laga Tekanan Tinggi dari Tuan Rumah
Sejak peluit kick-off dibunyikan, PSMS langsung mengambil inisiatif serangan. Bermain di hadapan pendukung sendiri, mereka tampil penuh percaya diri dengan pressing tinggi dan umpan-umpan cepat dari lini tengah. Duet gelandang Miftahul Hamdi dan Ahmad Ihwan tampil dominan dalam mengatur tempo permainan serta membuka ruang bagi lini depan.
Tekanan tinggi yang dilancarkan sejak awal membuat Persiraja kesulitan keluar dari tekanan. Bola lebih banyak berputar di area pertahanan tim tamu. Serangan PSMS kerap dimotori oleh duet sayap cepat, yaitu Ghozali Siregar dan Dedi Tri, yang terus menusuk dari sisi lapangan dan mengirimkan umpan silang berbahaya ke jantung pertahanan Persiraja.
Upaya PSMS akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-18. Melalui skema serangan cepat, Ghozali berhasil melewati satu bek Persiraja sebelum melepaskan umpan matang ke kotak penalti. Bola disambut dengan sempurna oleh striker utama, Rachmad Hidayat, yang menyontek bola dengan tenang ke sudut gawang tanpa bisa dijangkau kiper lawan. Stadion pun bergemuruh menyambut gol pembuka tersebut.
Setelah unggul 1-0, PSMS tidak menurunkan tempo permainan. Sebaliknya, mereka terus menggempur pertahanan Persiraja yang terlihat goyah. Serangan demi serangan datang bergelombang, memaksa tim tamu bertahan total. Namun, ketenangan lini belakang Persiraja yang dipimpin oleh kapten mereka, Andi Fauzal, sempat mencegah PSMS menambah gol hingga babak pertama berakhir.
Babak Kedua Dominasi dan Gol Kedua yang Menentukan
Memasuki babak kedua, pelatih I Putu Gede tampak tak puas dengan keunggulan satu gol. Ia melakukan rotasi taktis dengan memasukkan pemain muda energik, Rival Lastori, untuk menambah variasi serangan. Pergantian ini terbukti efektif. Kecepatan Lastori di sisi kanan membuat lini belakang Persiraja kewalahan.
Pada menit ke-58, PSMS akhirnya menggandakan keunggulan. Gol kedua lahir dari kerja sama apik di lini tengah. Umpan terobosan dari Miftahul Hamdi berhasil menembus pertahanan Persiraja, dan Dedi Tri yang lolos dari jebakan offside langsung menuntaskannya dengan tendangan keras ke tiang dekat. Skor berubah menjadi 2-0 untuk tuan rumah.
Gol tersebut seakan menjadi pukulan telak bagi Persiraja. Tim tamu mulai kehilangan ritme permainan dan lebih banyak bertahan untuk menghindari kebobolan tambahan. Sementara itu, PSMS semakin nyaman menguasai bola dan sesekali mencoba serangan jarak jauh melalui sepakan spekulasi dari luar kotak penalti.
Menjelang menit ke-75, PSMS hampir menambah gol melalui situasi bola mati. Sepakan bebas yang dieksekusi Ghozali Siregar meluncur deras ke arah gawang, namun masih bisa ditepis dengan gemilang oleh kiper Persiraja, Fajar Rahman. Aksi penyelamatan tersebut membuat publik stadion sempat menahan napas.
Namun pada akhirnya, tekanan tanpa henti dari PSMS kembali membuahkan hasil. Di menit ke-83, gol ketiga tercipta melalui skema tendangan sudut. Bola kiriman Dedi Tri disambut sundulan keras Agung Prasetyo yang tak mampu dibendung kiper lawan. Skor 3-0 menutup laga dengan kemenangan mutlak bagi tuan rumah.
Performa Apik Seluruh Lini PSMS
Kemenangan besar ini tidak hanya menunjukkan ketajaman lini depan, tetapi juga solidnya performa seluruh lini PSMS. Di sektor pertahanan, duet Agung Prasetyo dan Syaiful Ramadhan tampil disiplin menjaga area belakang. Mereka berhasil mematahkan sejumlah serangan balik cepat Persiraja yang mencoba mengejutkan lewat umpan panjang.
Kiper PSMS, Muhammad Ridho, juga layak mendapat apresiasi atas beberapa penyelamatan penting. Meski tidak terlalu banyak mendapat ancaman, ia tetap fokus dan sigap mengantisipasi setiap bola yang datang. Kehadirannya di bawah mistar memberikan rasa aman bagi rekan-rekan satu tim.
Sementara di lini tengah, kehadiran Miftahul Hamdi menjadi kunci keseimbangan. Pemain berpengalaman ini mampu menjadi penghubung antara pertahanan dan serangan dengan visi bermain yang luar biasa. Ia juga kerap memberikan umpan-umpan terukur yang memanjakan para penyerang.
Namun, bintang utama laga kali ini tetap jatuh pada Rachmad Hidayat. Gol pembuka yang ia cetak tidak hanya mengangkat moral tim, tapi juga menjadi bukti bahwa dirinya kembali ke performa terbaik. “Kami bermain dengan semangat tinggi karena tahu pertandingan ini sangat penting. Dukungan suporter membuat kami berjuang lebih keras,” ujar Rachmad usai pertandingan.
Komentar Pelatih Kemenangan Hasil Kerja Keras Tim
Pelatih PSMS Medan, I Putu Gede, mengaku puas dengan penampilan anak asuhnya. Ia menilai kemenangan ini bukan hanya hasil dari strategi yang dijalankan dengan baik, tetapi juga buah kerja keras dan kedisiplinan pemain sepanjang pertandingan.
“Anak-anak bermain luar biasa malam ini. Mereka fokus, disiplin, dan menjalankan instruksi dengan baik. Kami tahu Persiraja tim yang kuat, tapi anak-anak tampil penuh determinasi,” ungkap Putu Gede dalam konferensi pers usai laga.
Ia juga menyoroti peningkatan komunikasi antarpemain yang menurutnya menjadi faktor penting di balik kemenangan besar ini. “Beberapa minggu terakhir kami banyak berlatih koordinasi antar lini. Hari ini hasilnya terlihat jelas. Kami tidak hanya menyerang dengan baik, tapi juga bertahan dengan rapat.”
Meski begitu, sang pelatih menegaskan bahwa PSMS tidak boleh cepat puas. “Ini kemenangan penting, tapi perjalanan masih panjang. Kami harus menjaga konsistensi, terutama saat bermain di luar kandang,” tegasnya.
Persiraja Akui Keunggulan Tuan Rumah
Dari kubu lawan, pelatih Persiraja, Hendri Susilo, mengakui keunggulan PSMS. Ia menilai tim tuan rumah bermain lebih efektif dan mampu memanfaatkan peluang dengan baik. “Kami sebenarnya sudah mempersiapkan taktik bertahan dengan rapat dan menyerang lewat counter-attack. Tapi PSMS bermain sangat agresif dan sulit dihentikan,” ujarnya.
Hendri menambahkan bahwa kelelahan menjadi salah satu faktor yang memengaruhi performa anak asuhnya. “Perjalanan panjang dan jadwal padat membuat pemain agak kelelahan. Tapi itu bukan alasan. Kami harus segera memperbaiki diri untuk laga berikutnya,” tambahnya.
Meski kalah telak, pelatih asal Padang tersebut tetap memberi semangat kepada para pemainnya. Ia percaya timnya bisa bangkit dan tampil lebih baik di pertandingan berikutnya.
Atmosfer Stadion Teladan yang Menggetarkan
Salah satu hal paling mencolok dalam laga ini adalah atmosfer luar biasa di Stadion Teladan. Ribuan suporter setia PSMS yang dikenal dengan sebutan Suporter Ayam Kinantan memadati setiap sudut tribun. Chant dukungan menggema tanpa henti sepanjang pertandingan, menciptakan suasana yang membakar semangat pemain.
Spanduk besar bertuliskan “PSMS Bangkit!” terbentang megah di tribun utama, menandakan optimisme dan kebanggaan warga Medan terhadap klub kebanggaan mereka. Kemenangan ini pun menjadi hadiah manis bagi para suporter yang selalu setia mendukung meski tim sempat mengalami pasang surut performa.
“Atmosfer malam ini luar biasa. Terima kasih untuk semua suporter yang hadir dan memberikan energi positif. Kemenangan ini untuk mereka,” kata Ghozali Siregar penuh emosi.
Makna Kemenangan untuk Klasemen dan Mental Tim
Tambahan tiga poin dari laga ini membawa PSMS naik ke posisi empat besar klasemen sementara Liga 2 wilayah barat. Hasil tersebut memperbesar peluang mereka untuk lolos ke babak delapan besar dan membuka jalan menuju promosi ke Liga 1 musim depan.
Namun, lebih dari sekadar posisi klasemen, kemenangan ini juga memiliki makna penting bagi kepercayaan diri tim. Setelah beberapa kali mengalami hasil imbang yang mengecewakan, kemenangan telak atas Persiraja menjadi momentum kebangkitan moral bagi seluruh pemain.
Manajer tim, Mulyadi Simatupang, menegaskan bahwa tim kini berada di jalur yang tepat. “Kami memang menargetkan kemenangan di setiap laga kandang. Dengan hasil ini, saya yakin motivasi pemain akan semakin tinggi. Sekarang kami tinggal menjaga konsistensi,” ujarnya.
Fokus Laga Selanjutnya Konsistensi Jadi Kunci
Meski euforia kemenangan masih terasa, pelatih dan pemain PSMS tidak ingin terlena. Dalam waktu dekat, mereka sudah harus bersiap menghadapi laga tandang melawan Sriwijaya FC, yang dikenal tangguh di kandang.
I Putu Gede menegaskan bahwa laga berikutnya akan menjadi ujian sebenarnya bagi tim. “Kami akan menghadapi tim besar dengan tradisi juara. Kami harus menjaga fokus dan tidak boleh merasa puas terlalu cepat. Liga ini sangat kompetitif, jadi setiap laga adalah final bagi kami,” tegasnya.
Untuk itu, ia berencana melakukan rotasi ringan agar menjaga kebugaran pemain. Beberapa pemain muda seperti Fadli dan Wira Adi kemungkinan akan mendapat kesempatan bermain lebih banyak.
Baca Juga:












