Real Madrid, salah satu klub terbesar di dunia, mengalami kekalahan mengejutkan 0-2 saat menjamu Celta Vigo di Santiago Bernabeu dalam lanjutan La Liga. Kemenangan yang diraih oleh Celta Vigo ini bukan hanya mematahkan harapan Real Madrid untuk melanjutkan tren positif mereka di kandang, tetapi juga menunjukkan bahwa dalam sepak bola, hasil bisa sangat tidak terduga. Laga ini memberikan banyak pelajaran bagi Madrid, yang harus merenungkan penampilan mereka dan bekerja keras untuk memperbaiki performa mereka di masa depan.
Di bawah asuhan Carlo Ancelotti, yang dikenal dengan pendekatannya yang tenang namun efektif, Real Madrid selalu menjadi tim yang tangguh. Namun, di pertandingan ini, mereka gagal menunjukkan dominasi yang biasanya mereka miliki, dan Celta Vigo dengan percaya diri mengeksekusi strategi mereka dengan sempurna. Artikel ini akan mengulas jalannya pertandingan, analisis performa kedua tim, serta dampak kekalahan ini terhadap perjalanan Real Madrid di musim ini.
Babak Pertama Kejutan di Bernabeu
Real Madrid memasuki pertandingan ini dengan harapan tinggi, mengingat mereka tampil di kandang sendiri, Bernabeu, yang selalu memberikan atmosfer penuh dukungan dari para penggemar. Meski begitu, Celta Vigo yang datang dengan motivasi besar tidak gentar untuk memberikan perlawanan. Di awal pertandingan, Madrid menguasai bola, seperti biasanya, dengan Toni Kroos, Luka Modrić, dan Casemiro mengendalikan lini tengah. Namun, meskipun mereka memiliki penguasaan bola yang lebih banyak, Madrid gagal menciptakan peluang berbahaya di depan gawang Celta Vigo.
Celta Vigo yang dilatih oleh Eduardo Coudet tidak hanya bertahan, tetapi juga bermain dengan sangat disiplin dan melakukan serangan balik yang cepat. Tim tamu ini tahu bahwa untuk mencuri poin di Bernabeu, mereka harus bermain dengan organisasi yang baik di lini pertahanan dan memanfaatkan setiap kesempatan yang ada. Pada menit ke-22, Celta Vigo berhasil mengejutkan publik Bernabeu ketika mereka unggul 1-0 lewat gol yang diciptakan oleh Iago Aspas. Gol ini bermula dari sebuah serangan balik cepat yang diawali oleh sebuah umpan jauh dari Jeison Murillo kepada Aspas. Dengan ketenangan dan pengalaman tinggi, Aspas mengontrol bola dengan baik dan mengirimkan tembakan ke sudut kanan bawah gawang Thibaut Courtois.
Gol ini membangkitkan semangat Celta Vigo, yang semakin percaya diri setelah berhasil unggul lebih dulu. Sementara itu, Real Madrid tampak tertekan dan kesulitan mengembangkan permainan mereka. Banyak umpan yang terputus dan tidak ada koneksi yang jelas antara lini tengah dan lini depan. Karim Benzema, yang menjadi ujung tombak serangan Madrid, tampak kesulitan menghadapi bek-bek Celta Vigo yang sangat solid. Peluang-peluang yang ada, seperti tembakan dari Vinícius Júnior dan Benzema, berhasil digagalkan oleh kiper Celta Vigo, Ivan Villar.
Pada menit ke-35, Real Madrid hampir menyamakan kedudukan melalui sundulan dari David Alaba yang memanfaatkan umpan silang dari Dani Carvajal. Namun, Villar tampil gemilang dengan menyelamatkan bola tersebut. Madrid semakin tertekan, dan meskipun mereka menguasai lebih banyak bola, Celta Vigo berhasil menjaga keunggulan mereka hingga babak pertama berakhir. Pelatih Ancelotti tampaknya perlu melakukan perubahan taktik atau memberikan motivasi lebih untuk para pemainnya di ruang ganti.
Babak Kedua Celta Vigo Kunci Kemenangan
Memasuki babak kedua, Carlo Ancelotti melakukan beberapa perubahan untuk meningkatkan daya serang Madrid. Isco dimasukkan untuk menambah kreativitas di lini tengah, sementara Eden Hazard dan Luka Jovic juga diberi kesempatan untuk menggantikan beberapa pemain yang tidak tampil optimal. Namun, meskipun Madrid mencoba untuk lebih menyerang dan mendominasi penguasaan bola, Celta Vigo tetap tampil dengan disiplin dan tidak memberikan banyak ruang bagi Madrid untuk bergerak.
Pada menit ke-55, Celta Vigo berhasil menggandakan keunggulan mereka menjadi 2-0. Gol ini bermula dari serangan balik yang sangat cepat. Setelah berhasil menghalau tembakan dari Benzema di sisi kanan, Celta Vigo langsung melakukan serangan balik yang dipimpin oleh Denis Suárez. Suárez mengirim umpan terobosan yang sangat akurat kepada Thiago Galhardo, yang berada dalam posisi bebas di dalam kotak penalti. Galhardo dengan tenang mengelabui Courtois dan mencetak gol kedua Celta Vigo.
Gol kedua ini semakin membuat Madrid tertekan, dan meskipun mereka mencoba melakukan tekanan untuk membalikkan keadaan, pertahanan Celta Vigo semakin kokoh. Madrid semakin frustasi, dan meskipun mereka menciptakan beberapa peluang, seperti tembakan dari Hazard yang mengenai tiang gawang, mereka gagal memanfaatkan peluang tersebut.
Pada menit ke-70, Ancelotti melakukan perubahan lebih lanjut dengan memasukkan Rodrygo dan Dani Carvajal, berharap bisa menambah kecepatan serangan mereka. Namun, Celta Vigo dengan disiplin terus bertahan dan tidak memberi ruang untuk Madrid. Pemain-pemain bertahan Celta Vigo seperti Murillo dan Hugo Mallo tampil sangat solid, menghalau setiap ancaman yang datang ke arah gawang mereka. Kiper Ivan Villar juga menjadi pahlawan dengan beberapa penyelamatan penting, termasuk menggagalkan tembakan keras dari Benzema pada menit ke-80.
Analisis Performa Real Madrid
Kekalahan ini jelas menjadi pukulan bagi Real Madrid, yang dalam beberapa musim terakhir selalu menjadi tim yang sulit dikalahkan di kandang mereka. Beberapa faktor yang menyebabkan kekalahan ini antara lain adalah kurangnya koordinasi antara lini tengah dan lini serang, serta ketidakmampuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Meskipun Madrid menguasai 65% penguasaan bola, mereka gagal menciptakan cukup peluang berbahaya untuk mencetak gol.
Lini tengah yang diisi oleh Kroos, Modrić, dan Casemiro yang biasanya sangat dominan, kali ini tampak tidak bisa mengendalikan permainan dengan baik. Modrić yang biasanya menjadi playmaker andalan tampak kurang memberikan pengaruh pada jalannya permainan, sementara Kroos juga tidak mampu memberikan umpan-umpan terobosan yang efektif.
Di lini depan, Benzema tampak kesulitan untuk mendapatkan ruang yang cukup untuk mencetak gol, sementara Vinícius Júnior yang sangat berbahaya dalam beberapa pertandingan sebelumnya, kali ini tidak mampu memaksimalkan kecepatan dan keterampilannya. Eden Hazard yang masuk sebagai pengganti juga gagal memberikan dampak yang signifikan, meskipun ia mencoba beberapa kali mengancam gawang Villar.
Analisis Performa Celta Vigo
Di sisi lain, Celta Vigo menunjukkan permainan yang sangat solid dan disiplin. Mereka berhasil memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk melakukan serangan balik yang cepat dan efektif. Iago Aspas, sebagai pemimpin tim, tampil sangat cemerlang dengan mencetak gol pembuka dan memberikan kontribusi besar dalam mengatur serangan tim. Aspas, yang dikenal dengan kemampuannya dalam menciptakan peluang dan mencetak gol, selalu berada di posisi yang tepat untuk menerima bola dan mengeksekusinya dengan sempurna.
Denis Suárez juga menjadi sosok penting dalam serangan Celta Vigo, dengan penguasaan bola yang baik dan kemampuan untuk memberikan umpan-umpan akurat kepada rekan-rekannya. Gol kedua yang dicetak oleh Thiago Galhardo adalah hasil dari kerja sama tim yang sangat baik, di mana Suárez memberikan umpan matang yang tidak mampu dihentikan oleh pertahanan Madrid.
Kiper Ivan Villar juga pantas mendapat pujian atas performanya yang sangat baik dalam laga ini. Ia berhasil melakukan beberapa penyelamatan penting, termasuk menggagalkan sundulan Alaba dan tembakan dari Benzema. Villar juga menunjukkan ketenangan dan konsistensinya sepanjang pertandingan, yang membuatnya menjadi pemain kunci dalam kemenangan Celta Vigo.
Dampak Kekalahan Bagi Real Madrid
Kekalahan ini memberikan dampak yang cukup besar bagi Real Madrid. Sebagai salah satu tim terkuat di Eropa, Madrid harus merenungkan penyebab kekalahan ini dan bekerja keras untuk memperbaiki kelemahan yang ada. Meskipun mereka tetap berada di posisi yang relatif aman di klasemen La Liga, kekalahan ini bisa mengurangi kepercayaan diri mereka dalam menghadapi pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Bagi Carlo Ancelotti, ini adalah kesempatan untuk menganalisis dan menilai kembali strategi yang diterapkan. Dia harus mencari cara untuk mengembalikan performa terbaik tim, baik secara individu maupun sebagai sebuah unit kolektif. Peran para pemain kunci seperti Benzema, Modrić, dan Kroos sangat penting dalam perbaikan tim, tetapi juga dibutuhkan kontribusi lebih dari pemain-pemain lain seperti Hazard dan Rodrygo.
Baca Juga:












