1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP: Rendah Hati Kiper Jerman Tolak Disorot Sebagai Pahlawan Lolos ke Semifinal Euro Putri

Satu penyelamatan gemilang di menit-menit akhir pertandingan bisa mengubah sejarah. Itulah yang dilakukan oleh Merle Frohms, kiper utama tim nasional sepak bola putri Jerman, saat menghadapi Prancis di babak perempat final Euro Putri 2025. Namun alih-alih membanggakan diri, Frohms justru menunjukkan sikap rendah hati. Ia menolak dianggap sebagai pahlawan tunggal yang membawa tim Der Panzer Frauen melaju ke babak semifinal.

Kemenangan 2-1 Jerman atas Prancis di Volksparkstadion menjadi perbincangan hangat di kalangan media dan penggemar. Performa solid tim, strategi pelatih yang efektif, dan kerja keras semua lini mendapat pujian luas. Namun, satu momen krusial dari Frohms—penyelamatan penalti Katoto pada menit ke-88—dianggap sebagai penentu jalannya pertandingan.

Meski begitu, Frohms justru menekankan bahwa kemenangan tersebut adalah hasil dari kerja tim, bukan hanya karena aksinya di bawah mistar.

Momen Krusial Penalti yang Mengubah Segalanya

Laga antara Jerman dan Prancis berlangsung sengit. Skor 2-1 untuk keunggulan Jerman bertahan hingga menit-menit akhir, ketika wasit menunjuk titik putih setelah pelanggaran kontroversial di kotak penalti.

Marie-Antoinette Katoto, striker andalan Prancis, maju sebagai algojo. Dalam banyak kesempatan sebelumnya, Katoto dikenal sebagai penendang penalti yang nyaris sempurna. Namun, malam itu bukan malam keberuntungannya. Frohms menebak arah dengan tepat dan menepis bola ke sisi kanan bawah, membuat stadion bergemuruh.

Penyelamatan itu menjadi momen yang mengunci kemenangan Jerman dan memastikan tempat mereka di semifinal. Namun Frohms tidak ingin menerima seluruh pujian atas keberhasilannya.

“Saya hanya melakukan pekerjaan saya. Penalti bisa masuk atau tidak, tapi yang penting adalah bagaimana kami bermain selama 90 menit. Semua pemain di lapangan berkontribusi sama pentingnya,” ujar Frohms saat diwawancarai usai laga.

Profil Merle Frohms Pilar Tenang di Bawah Mistar

Lahir di Celle, Jerman, pada tahun 1995, Merle Frohms adalah produk akademi sepak bola wanita yang sudah diasah sejak usia muda. Dia mulai menarik perhatian saat tampil gemilang bersama SC Freiburg, sebelum akhirnya memperkuat VfL Wolfsburg—klub raksasa Bundesliga wanita.

Ketenangan, kemampuan membaca arah bola, serta refleks luar biasa menjadikannya pilihan utama di bawah mistar sejak Euro Putri 2022. Frohms dikenal bukan hanya sebagai kiper bertalenta, tetapi juga sebagai pemimpin yang tenang, tidak mudah panik, dan sangat komunikatif dengan rekan-rekannya di lini pertahanan.

“Dia bukan tipe kiper yang suka berteriak, tapi kehadirannya membawa ketenangan bagi seluruh tim,” ujar Lena Oberdorf, gelandang bertahan Jerman.

Kunci Keberhasilan Mentalitas Kolektif, Bukan Individualisme

Salah satu kekuatan tim nasional Jerman sepanjang turnamen Euro Putri 2025 adalah mentalitas kolektif mereka. Pelatih Martina Voss-Tecklenburg telah sejak awal menanamkan filosofi bahwa keberhasilan datang dari kerja sama semua elemen, bukan dari individualitas.

Dalam banyak momen penting, Jerman menunjukkan ketangguhan mental mereka, termasuk saat tertinggal lebih dulu melawan Norwegia di fase grup maupun saat ditekan habis-habisan oleh Prancis. Sikap Merle Frohms yang menolak disorot sebagai pahlawan tunggal mencerminkan nilai-nilai itu.

“Saya tahu media ingin mencari sosok pahlawan. Tapi sepak bola bukan olahraga individu. Bahkan penyelamatan penalti itu tidak akan terjadi tanpa komunikasi dan dukungan dari rekan setim saya,” kata Frohms merendah.

Komentar Pelatih Voss-Tecklenburg Angkat Topi untuk Frohms

Meski kiper andalannya enggan menerima pujian berlebih, pelatih Martina Voss-Tecklenburg tidak segan memberikan sanjungan. Ia menyebut Frohms sebagai “penyelamat tanpa pamrih” dan memuji konsistensinya di sepanjang turnamen.

“Merle bukan hanya hebat dalam satu momen. Dia menunjukkan stabilitas dan ketenangan dari pertandingan pertama. Itu yang membuat kami bisa bermain dengan percaya diri dari belakang,” ujar Voss-Tecklenburg.

Ia juga menekankan bahwa sikap rendah hati Frohms menjadi contoh sempurna bagi pemain muda di skuad Jerman.

Reaksi Rekan Setim Satu Tim Satu Napas

Pujian pun datang dari rekan-rekan setim Frohms. Pemain belakang seperti Marina Hegering dan Kathrin Hendrich merasa nyaman bermain di depan kiper yang mampu memberi rasa aman.

“Kami tahu jika kami melakukan kesalahan, Merle akan selalu ada di belakang kami. Tapi ia tidak pernah menyalahkan, selalu memberi motivasi,” kata Hendrich.

Jule Brand, pencetak gol pembuka Jerman ke gawang Prancis, bahkan menyebut Frohms sebagai “jantung pertahanan kami”.

Dukungan dari Publik dan Legenda Sepak Bola

Setelah pertandingan, media sosial ramai dengan apresiasi terhadap Frohms. Tagar #FrohmsSavesGermany sempat menjadi trending di Jerman. Banyak penggemar mengunggah video penyelamatannya dan memujinya sebagai penyelamat Der Panzer Putri.

Tidak hanya itu, mantan kiper legendaris Jerman Nadine Angerer, yang pernah menjadi pahlawan di Euro Putri 2013, turut memberikan pujian.

“Frohms mengingatkan saya pada masa-masa saya dulu. Tenang, fokus, dan tahu kapan harus mengambil keputusan. Tapi sikapnya yang rendah hati itulah yang membuatnya luar biasa,” tulis Angerer di akun X miliknya.

Kiprah Jerman di Euro Putri 2025 Kombinasi Pengalaman dan Regenerasi

Jerman tampil mengesankan sepanjang Euro Putri 2025. Mereka lolos dari grup dengan status juara setelah menaklukkan Italia dan Norwegia serta imbang melawan Swiss.

Dengan campuran pemain senior seperti Alexandra Popp dan Sara Däbritz, serta bintang muda seperti Jule Brand dan Klara Bühl, Jerman menunjukkan bahwa mereka berhasil melakukan regenerasi tanpa kehilangan daya saing.

Merle Frohms menjadi bagian penting dari transisi ini. Ia menggantikan peran Nadine Angerer dengan mulus dan menunjukkan kualitasnya sebagai pemimpin baru generasi emas berikutnya.

Persiapan Menuju Semifinal Fokus dan Kerendahan Hati

Setelah kemenangan atas Prancis, Jerman dijadwalkan menghadapi Inggris di babak semifinal. Pertandingan ini dianggap sebagai “final dini”, mengingat rivalitas panjang antara kedua negara dalam sejarah sepak bola putri.

Merle Frohms kembali menekankan pentingnya menjaga fokus dan rendah hati dalam menghadapi tantangan besar ini.

“Kami menghormati Inggris. Mereka tim kuat dengan kualitas luar biasa. Tapi kami juga percaya pada kemampuan kami. Yang penting kami tetap bekerja sebagai satu tim.”

Pelatih Voss-Tecklenburg juga menyatakan bahwa skuadnya akan berlatih keras dan tidak boleh terlena dengan pencapaian sejauh ini.

Kekuatan yang Tersembunyi Peran Psikologi dalam Permainan Frohms

Di balik refleks dan penyelamatan akrobatik Frohms, ada satu aspek yang menjadi kekuatan tersembunyinya: kecerdasan emosional. Ia dikenal sebagai pemain yang mampu menjaga emosi bahkan dalam tekanan tinggi.

Menurut psikolog tim, Dr. Johanna Müller, Frohms adalah pemain yang memiliki kontrol emosi sangat stabil.

“Dia tidak mudah terpengaruh oleh tekanan. Dalam latihan maupun pertandingan, denyut nadinya relatif stabil. Itu penting bagi seorang kiper, terutama di laga besar,” jelas Müller.

Sikapnya yang tenang juga membantu rekan-rekan setimnya merasa lebih nyaman saat menghadapi situasi sulit.

Momen-momen Penyelamatan Penting Frohms di Turnamen

  • vs Italia: Menepis tendangan bebas berbahaya di menit ke-80 yang bisa mengubah skor menjadi 2-1.
  • vs Norwegia: Melakukan penyelamatan satu lawan satu di menit ke-60 saat Jerman masih tertinggal.
  • vs Prancis: Menyelamatkan penalti Katoto di menit ke-88.
  • vs Inggris (fase grup tahun lalu): Penyelamatan luar biasa yang membuat namanya dikenal luas.

Baca Juga:

TAGS:
CLOSE