Setelah lebih dari dua dekade menghiasi panggung sepak bola Eropa, Pepe Reina akhirnya mengumumkan keputusan untuk pensiun dari kariernya sebagai penjaga gawang profesional. Kiper kawakan asal Spanyol ini akan menggantung sarung tangan pada akhir musim 2024/2025, mengakhiri perjalanan luar biasa yang penuh warna, pencapaian, dan dedikasi di bawah mistar gawang.
Akhiri Petualangan di Como dengan Kebanggaan
Musim terakhir Reina dijalani bersama Como 1907, klub promosi Serie A yang kini dilatih oleh mantan rekan setimnya di Timnas Spanyol, Cesc Fàbregas. Meski usianya telah menginjak 42 tahun, Reina tetap menunjukkan kualitas dan kepemimpinan yang berharga. Ia mencatatkan 12 penampilan resmi di semua ajang musim ini dan menjadi figur sentral di ruang ganti Como.
Dalam wawancara eksklusif bersama Movistar, Reina mengungkapkan bahwa keputusan ini merupakan hasil pemikiran matang, didasari rasa syukur dan kepuasan atas apa yang telah ia raih.
“Ini adalah akhir dari perjalanan yang indah, babak terakhir dari kehidupan saya sebagai pemain. Saya merasa bersyukur telah melalui banyak hal luar biasa, dan sekarang saatnya membuka lembaran baru,” ujarnya.
Reina dijadwalkan akan memainkan laga penutup karier profesionalnya dalam pertandingan penting melawan raksasa Serie A, Inter Milan, sebuah momen yang akan menjadi penghormatan terakhir di atas lapangan hijau.
Jejak Emas di Klub Elit Eropa
Karier Reina tak bisa dilepaskan dari deretan klub elite yang pernah ia bela. Ia memulai karier profesional di akademi Barcelona, lalu tampil bersinar bersama Villarreal. Dan mencapai puncak popularitasnya saat menjadi kiper utama Liverpool di era Rafael Benítez. Bersama The Reds, ia mencatat lebih dari 280 penampilan di Premier League dan dikenal dengan refleks cepat serta distribusi bola yang luar biasa.
Setelah itu, ia melanjutkan petualangannya bersama Napoli, Bayern Munchen, AC Milan, dan sempat menjadi pelapis di Aston Villa serta Lazio, sebelum akhirnya kembali ke Italia untuk memperkuat Como.
Di level internasional, Reina tercatat mengoleksi 35 caps bersama Timnas Spanyol dan menjadi bagian dari era keemasan La Furia Roja. Dimana saat mereka menjuarai EURO 2008, Piala Dunia 2010, dan EURO 2012. Meski bukan pilihan utama, Reina dikenal sebagai pemersatu tim dan tokoh penting di balik layar.
“Saya merasa terhormat menjadi bagian dari generasi emas Spanyol. Walau bukan selalu starter, saya punya peran dan saya bangga akan itu,” kenangnya.
Fokus Baru: Menjadi Pelatih Sepak Bola
Meski akan pensiun sebagai pemain, Reina menegaskan bahwa dirinya tidak akan jauh-jauh dari dunia sepak bola. Ia kini tengah mempersiapkan diri untuk memulai karier baru sebagai pelatih. Reina mengakui keinginannya untuk memulai dari bawah, kemungkinan dengan melatih akademi atau tim muda, sembari melengkapi lisensi kepelatihan profesionalnya.
“Saya ingin tetap dekat dengan lapangan. Saya merasa masih bisa memberikan kontribusi, hanya kali ini bukan sebagai pemain, tapi sebagai mentor bagi generasi berikutnya,” ujar Reina penuh semangat.
Reina juga menyinggung bahwa beberapa proyek telah ditawarkan kepadanya. Baik sebagai pelatih kiper maupun asisten pelatih, namun ia ingin memastikan langkah berikutnya sesuai dengan visi jangka panjangnya di dunia kepelatihan.
Warisan dan Inspirasi
Dengan segudang pengalaman, trofi, dan reputasi sebagai profesional sejati, Pepe Reina meninggalkan warisan yang tak ternilai dalam dunia sepak bola. Ia bukan hanya dikenal sebagai penjaga gawang handal. Tapi juga sebagai pemimpin yang rendah hati, rekan setim yang solid, dan inspirasi bagi pemain muda.
BACA JUGA :