Ruben Amorim memberikan klarifikasi tegas soal masa depannya di Manchester United, menegaskan bahwa dirinya masih memiliki “rencana yang jelas” untuk membalikkan nasib klub, di tengah tekanan besar menjelang final Liga Europa menghadapi Tottenham Hotspur. Setelah sebelumnya memicu kekhawatiran dengan pernyataannya yang mengisyaratkan kemungkinan mundur jika performa buruk berlanjut musim depan, Amorim kini menegaskan bahwa dirinya belum menyerah.
Kekalahan menyakitkan dari West Ham di Old Trafford—yang menjadi kemenangan pertama The Hammers dalam sembilan kunjungan terakhir ke Teater Impian—semakin memperburuk situasi United di Premier League. Dengan posisi ke-16 dan sudah menelan 17 kekalahan, ini menjadi musim terburuk dalam sejarah modern klub, memicu gelombang kritik dan desakan perubahan dari berbagai pihak.
Amorim mengakui bahwa kekalahan dari West Ham membuatnya merasa “malu”, namun ia menegaskan bahwa rasa malu tersebut harus menjadi bahan bakar untuk perubahan besar yang ia yakini dapat dilakukan. Ia kembali mengungkapkan bahwa dirinya masih berdiri teguh dan belum berpikir untuk meninggalkan jabatannya, meski tekanan eksternal terus meningkat.
Ini bukan soal menyerah, ini soal bertanggung jawab,” tegas Amorim. “Saya sadar klub ini butuh perbaikan struktural, mentalitas, dan identitas yang lebih kuat. Saya datang ke sini membawa visi itu, dan saya masih punya rencana yang jelas bagaimana kami akan memulainya kembali.”
Kemenangan di final Liga Europa diyakini Amorim bisa menjadi titik balik penting dalam proyeknya bersama Setan Merah. Gelar Eropa tak hanya akan menyelamatkan musim yang kacau ini, tapi juga memberikan fondasi baru bagi tim yang sedang kehilangan arah di liga domestik.
Meski suara keraguan terus bergema di sekitar Old Trafford, Amorim tampak tak goyah, memilih menghadapi situasi sulit ini sebagai ujian kariernya. Ia menegaskan bahwa Manchester United membutuhkan lebih dari sekadar perubahan pelatih, melainkan transformasi menyeluruh yang memerlukan waktu, kesabaran, dan kepercayaan penuh dari semua pihak di dalam klub.
Ruben Amorim Tegaskan Komitmen, Minta Semua Elemen di Manchester United Introspeksi Jelang Final Liga Europa
Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, menegaskan bahwa dirinya tidak akan mundur dari jabatannya meskipun timnya tengah menjalani musim yang sangat mengecewakan. Dalam konferensi pers yang digelar menjelang final Liga Europa melawan Tottenham Hotspur, Amorim dengan tegas menyatakan bahwa dirinya masih memiliki “rencana yang jelas” untuk memperbaiki kondisi Setan Merah.
Amorim sebelumnya sempat mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan publik, dengan mengisyaratkan bahwa dirinya bisa mundur jika tren negatif United berlanjut setelah musim panas. Namun, dalam pernyataan terbarunya, ia mempertegas bahwa kata-katanya lebih merupakan seruan bagi semua elemen di klub untuk melakukan introspeksi mendalam.
Saya jauh dari kata berhenti,” ujar Amorim dengan tegas. “Saya ingin semua orang di klub—dari staf, pemain, hingga manajemen—benar-benar serius memikirkan apa yang sedang terjadi. Saya tidak akan pura-pura seolah-olah tidak ada masalah. Standar yang saya bawa sejak hari pertama di sini adalah tentang tanggung jawab penuh atas hasil dan performa.
Kondisi Manchester United di Premier League memang jauh dari memuaskan, dengan tim berada di peringkat ke-16 dan hanya meraih kemenangan dalam 11 pertandingan musim ini. Namun Amorim bersikukuh bahwa ia memahami secara detail akar masalah yang menimpa timnya, dan ia siap membawa perubahan signifikan, dimulai dari final Liga Europa yang menjadi titik krusial bagi kebangkitan klub.
Saya tahu apa yang harus kami lakukan, dan saya tahu ini akan memerlukan kerja keras dan kesabaran,” lanjut Amorim. “Saya memahami masalah-masalah yang menghambat tim ini. Tapi saya tidak datang ke sini untuk menyerah di tengah jalan. Ini momen untuk membuktikan bahwa kami bisa bangkit bersama, bukan untuk melarikan diri.
Pernyataan Amorim menjadi pesan tegas bahwa perubahan di Manchester United bukan hanya soal manajer atau pemain, melainkan memerlukan evaluasi total di seluruh struktur klub. Ia menegaskan bahwa dirinya siap memimpin proses itu, selama masih ada komitmen penuh dari semua pihak untuk membawa United kembali ke jalur kemenangan.
Dengan final Liga Europa yang semakin mendekat, Amorim berharap laga melawan Tottenham menjadi titik balik sekaligus momentum untuk membungkam kritik yang terus berdatangan, sekaligus menyelamatkan musim yang nyaris menjadi mimpi buruk bagi salah satu klub terbesar di dunia.
Ruben Amorim Tepis Isu Mundur, Tapi Ingatkan Semua Pihak di Manchester United untuk Bangkit atau Diganti
Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, kembali menegaskan posisinya sebagai figur sentral dalam upaya membangkitkan Setan Merah, namun kali ini dengan nada yang jauh lebih optimistis dibandingkan saat kekalahan memalukan dari West Ham United. Dalam pernyataan terbarunya, Amorim memperingatkan bahwa seluruh pihak di klub, termasuk dirinya, harus segera menunjukkan peningkatan performa atau siap digantikan.
Kami harus tampil. Jika tidak, mereka akan mengganti kami,” ujar Amorim tanpa basa-basi dalam sesi media menjelang final Liga Europa melawan Tottenham Hotspur. Ungkapan ini mencerminkan tekanan besar yang dihadapi Amorim, namun juga menunjukkan kesadaran dirinya akan ekspektasi tinggi di Old Trafford.
Amorim juga mengungkapkan inisiatif pribadi yang diambilnya di tengah krisis keuangan internal klub. Ia mengonfirmasi bahwa dirinya telah sepakat untuk membiayai tiket staf belakang layar yang akan mendukung tim di final pekan depan, setelah beredar laporan bahwa klub tidak akan menanggung biaya mereka. Keputusan Amorim ini muncul di tengah langkah-langkah penghematan drastis yang dilakukan oleh Sir Jim Ratcliffe, pemilik minoritas baru yang kini mengawasi semua aspek operasional sepak bola United, termasuk lebih dari 400 pemangkasan sejak mengambil alih dari keluarga Glazer.
Amorim tak menutupi fakta bahwa situasi di balik layar klub saat ini jauh dari stabil. Ia mengakui kesulitan yang dihadapinya dalam mengelola tim di tengah pengurangan staf yang masif, yang bahkan berdampak pada kemampuan klub untuk memenuhi kewajiban keuangan bagi staf yang tersisa.
Sulit untuk mengelola berbagai hal di United. Banyak orang pergi, banyak perubahan dalam staf kami. Ini memengaruhi keseimbangan internal dan menambah tantangan yang harus saya hadapi,” kata Amorim.
Meskipun demikian, sang manajer bertekad menjadikan final Liga Europa sebagai titik balik. Ia ingin mengirim pesan tegas bahwa Manchester United tetap klub besar yang harus diurus dengan standar kelas dunia, baik di dalam maupun di luar lapangan. Bagi Amorim, memotong biaya tidak boleh menjadi alasan untuk menurunkan ambisi dan mentalitas klub sebesar United.
Dengan sikap yang lebih tegas namun optimis, Amorim kini mengajak seluruh elemen di klub untuk bersatu menghadapi tantangan yang ada, menegaskan bahwa dirinya masih siap memimpin perombakan besar-besaran demi membawa United kembali ke jalur yang benar.
Ruben Amorim Ungkap Realita Pahit di Balik Layar Manchester United: Antara Empati, Ketegasan, dan Krisis Cedera Jelang Final
Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, berbicara blak-blakan mengenai kondisi internal yang penuh dilema di Old Trafford, di tengah upaya klub bertahan hidup dan membangun kembali reputasinya yang terpuruk. Amorim mengakui bahwa perubahan drastis yang dilakukan klub, termasuk pemangkasan staf besar-besaran, telah menempatkan dirinya dan para pemain dalam situasi yang serba sulit.
Amorim secara jujur mengatakan bahwa memahami kapan harus menerima keputusan klub dan kapan harus menunjukkan penghormatan kepada orang-orang yang kehilangan pekerjaan mereka demi kelangsungan klub adalah dilema yang berat. “Di klub kami saat ini, terkadang sulit untuk memahami kapan harus menerima dan kapan harus memberi dan menghormati orang-orang ketika kami telah mengambil pekerjaan mereka untuk bertahan hidup,” ujar Amorim.
Menghadapi realita pahit ini, Amorim memilih untuk bertindak secara pribadi. Ia memutuskan menanggung biaya agar staf belakang layar yang terkena dampak pemangkasan tetap bisa hadir dan mendukung tim di final Liga Europa pekan depan. Amorim menegaskan bahwa langkah ini bukan soal kebaikan pribadi, tetapi bentuk solidaritas yang juga diikuti para pemainnya. “Saya bukan orang yang baik, ini tidak akan mengubah hidup saya. Tapi semua orang di klub ingin staf dan keluarga mereka ada di sana. Itu penting,” imbuhnya.
Namun, tantangan Amorim tak berhenti pada kondisi internal klub semata. Jelang laga krusial kontra Tottenham Hotspur di Dublin, United dihantam badai cedera yang memperparah kondisi tim. Empat bek utama mereka, Leny Yoro, Matthijs de Ligt, Ayden Heaven, dan Diogo Dalot, semuanya dilaporkan diragukan tampil setelah absen dalam sesi latihan pekan ini. Yoro sendiri dipaksa keluar lebih awal saat kekalahan memalukan dari West Ham, menambah daftar cedera yang sudah mengkhawatirkan.
Amorim mengungkapkan keraguannya terhadap kesiapan keempat pemain tersebut. “Saya tidak tahu apakah mereka akan tersedia,” katanya. Absennya pilar-pilar pertahanan ini menjadi ancaman serius bagi United, yang tengah berjuang meraih satu-satunya peluang trofi musim ini lewat Liga Europa.
Baca Juga :