1920x600-TOP-ID
ID
ID
previous arrow
next arrow

SBOTOP: Tanpa Isa Warps di Starting XI Mochizuki Lakukan Dua Rotasi Kunci Hadapi Pakistan

Di tengah persaingan ketat kualifikasi Piala Asia U-23 2026, Jepang kembali menjadi sorotan usai menurunkan formasi mengejutkan dalam laga penting kontra Pakistan. Pertandingan yang digelar di Stadion Pakhtakor, Tashkent, ini menjadi penentu langkah tim Samurai Biru muda menuju putaran final. Namun yang paling menyita perhatian adalah keputusan pelatih Go Mochizuki yang mencadangkan pemain kunci mereka, Isa Warps, dan justru melakukan dua rotasi strategis di starting XI.

Banyak pihak semula memperkirakan bahwa Warps, yang tampil luar biasa di laga sebelumnya melawan Turkmenistan, akan kembali menjadi motor serangan Jepang. Namun ternyata, sang pelatih memiliki strategi tersendiri yang lebih menekankan pada pengendalian lini tengah dan efisiensi transisi dari bertahan ke menyerang. Keputusan itu sempat menuai pro dan kontra, terutama di kalangan pengamat dan media Jepang, namun hasil akhirnya membuktikan bahwa Mochizuki tahu betul apa yang dia lakukan.

Artikel ini akan membahas secara mendalam latar belakang rotasi tersebut, profil pemain pengganti, jalannya pertandingan, hingga dampak jangka panjang dari keputusan tersebut terhadap dinamika tim Jepang U-23.

Mengapa Isa Warps Dicadangkan

Isa Warps selama ini dikenal sebagai salah satu prospek paling menjanjikan di skuad Jepang U-23. Pemain serba bisa ini memiliki kecepatan, kontrol bola yang baik, serta naluri menyerang yang tajam. Di laga pembuka grup, Warps menyumbang satu gol dan satu assist, membuatnya digadang-gadang sebagai andalan baru Samurai Biru.

Namun, menjelang pertandingan melawan Pakistan, Mochizuki memberikan sinyal bahwa dirinya tidak ingin bergantung pada satu pemain. Dalam konferensi pers sehari sebelum laga, pelatih berusia 52 tahun itu menyatakan bahwa setiap lawan membutuhkan pendekatan berbeda.

“Kami menghargai semua lawan, termasuk Pakistan. Mereka punya organisasi pertahanan yang solid dan serangan balik yang cepat. Kami ingin mengontrol ritme permainan dari lini tengah, bukan hanya mengandalkan penetrasi individu,” kata Mochizuki.

Belakangan diketahui bahwa Isa Warps mengalami sedikit kelelahan otot setelah jadwal padat dalam seminggu terakhir. Meski tidak cedera serius, tim medis merekomendasikan agar Warps tidak bermain penuh. Mochizuki pun mengambil keputusan: mencadangkan Warps demi menjaga kebugarannya untuk laga penentuan selanjutnya.

Dua Rotasi Kunci yang Jadi Pembeda

Dengan absennya Warps dari starting XI, Mochizuki memilih melakukan dua rotasi penting yang mengubah dinamika permainan Jepang secara menyeluruh:

  • Masuknya Haruki Yamamoto sebagai Gelandang Pengatur Tempo

Di posisi gelandang tengah, Mochizuki mengganti gaya menyerang Warps dengan sosok Haruki Yamamoto, pemain dari klub J-League Sanfrecce Hiroshima. Yamamoto memiliki karakter berbeda: dia bukan tipikal penggiring atau penembak jarak jauh, tapi lebih pada gelandang pengatur ritme (deep-lying playmaker).

Keputusan ini terbukti sangat jitu. Yamamoto mampu mengendalikan tempo permainan dengan baik, menjaga sirkulasi bola tetap mengalir dari lini belakang ke depan. Statistik menunjukkan bahwa dalam laga melawan Pakistan, ia mencatatkan 92% akurasi umpan dan 6 umpan progresif yang mengarah langsung ke lini serang.

Dengan kehadiran Yamamoto, Jepang terlihat lebih tenang dalam penguasaan bola dan tidak mudah terpancing permainan cepat Pakistan. Mochizuki tampaknya ingin membatasi serangan balik cepat dari lawan, dan dengan gelandang kontrol seperti Yamamoto, Jepang sukses meredam potensi ancaman itu.

  • Daisuke Honda Dipasang Sebagai Sayap Kanan

Rotasi kedua adalah dimasukkannya Daisuke Honda di posisi sayap kanan, menggantikan skema sebelumnya yang lebih terfokus pada pergerakan Isa Warps dari sisi kiri. Honda, yang sebelumnya hanya tampil sebagai pemain pengganti, diberikan kesempatan penuh dan ia membayar kepercayaan pelatih dengan satu assist brilian.

Dalam pertandingan tersebut, Honda memanfaatkan kecepatannya untuk menusuk dari sisi kanan dan beberapa kali mengacak-acak pertahanan Pakistan. Umpan silangnya di menit ke-32 menjadi awal terciptanya gol pertama Jepang, yang dicetak oleh striker utama Takuya Nakamura.

Peran Honda sangat vital dalam menciptakan lebar serangan, sesuatu yang sempat hilang saat Jepang terlalu mengandalkan penetrasi dari tengah di laga-laga sebelumnya.

Jalannya Pertandingan Strategi Mochizuki Berbuah Hasil

Jepang tampil mendominasi sejak awal pertandingan. Mereka langsung mengambil alih penguasaan bola dan menekan Pakistan yang lebih memilih bermain bertahan dengan formasi 5-4-1. Meski sempat kesulitan menembus kotak penalti lawan, kreativitas di lini tengah mulai membuahkan hasil setelah menit ke-25.

Gol pertama lahir di menit ke-32 setelah serangan dari sisi kanan. Daisuke Honda berhasil lolos dari kawalan dan mengirimkan umpan datar ke tengah kotak penalti. Bola disambut oleh Takuya Nakamura yang dengan tenang menyontek bola ke pojok kanan gawang. Gol ini melepaskan tekanan dari skuad Jepang dan memberi ruang untuk bermain lebih lepas.

Gol kedua terjadi di menit ke-54, hasil kerja sama apik antara Yamamoto dan gelandang serang Kojiro Tanaka. Sebuah umpan terobosan vertikal dari Yamamoto membelah pertahanan Pakistan dan diselesaikan dengan tembakan keras Tanaka dari sudut sempit.

Pakistan mencoba bangkit, tapi serangan mereka selalu terbentur tembok solid pertahanan Jepang yang dikawal oleh duet Reo Fujimoto dan Takashi Handa. Jepang bahkan nyaris menambah keunggulan di menit ke-78 lewat sundulan Nakamura, tapi bola masih membentur mistar gawang.

Pertandingan berakhir dengan skor 2-0. Sebuah kemenangan penting yang membawa Jepang selangkah lebih dekat ke putaran final Piala Asia U-23, sekaligus membuktikan kecerdasan taktik sang pelatih.

Respons Usai Laga Puja-Puji untuk Strategi Mochizuki

Usai pertandingan, Mochizuki menerima banyak pujian dari media dan pengamat sepak bola Jepang. Banyak yang awalnya mempertanyakan keputusan mencadangkan Isa Warps, namun akhirnya menyadari bahwa rotasi tersebut dilakukan berdasarkan kebutuhan taktik dan bukan karena preferensi pribadi.

“Terkadang keputusan sulit harus diambil demi hasil maksimal. Saya percaya pada semua pemain di tim ini. Mereka siap kapan pun diminta tampil. Dan hari ini, Haruki dan Honda membuktikan kualitas mereka,” ujar Mochizuki dalam sesi wawancara pasca pertandingan.

Isa Warps sendiri terlihat tetap aktif menyemangati rekan-rekannya dari pinggir lapangan. Dalam unggahan Instagram-nya, ia menulis:

“Tim menang, dan itu yang terpenting. Saya akan kembali lebih kuat di laga berikutnya.”

Para pendukung Jepang pun memberikan respons positif. Di media sosial, tagar #BravoMochizuki sempat menjadi trending, diikuti dengan pujian atas kedalaman skuad dan kemampuan pelatih membaca situasi pertandingan.

Dampak Jangka Panjang Persaingan Posisi Semakin Ketat

Keberhasilan Haruki Yamamoto dan Daisuke Honda tampil gemilang membuka babak baru dalam dinamika skuad Jepang U-23. Jika sebelumnya starting XI hampir selalu didominasi oleh nama-nama seperti Warps, Tanaka, dan Nakamura, kini semua pemain menyadari bahwa posisi di tim utama bukanlah milik permanen siapa pun.

Mochizuki bahkan menyatakan bahwa persaingan sehat ini adalah salah satu kunci kesuksesan jangka panjang.

“Kami ingin menciptakan atmosfer kompetitif, bukan zona nyaman. Pemain harus tampil 100% baik dalam latihan maupun pertandingan,” tegasnya.

Situasi ini tentu akan berdampak positif bagi performa tim secara keseluruhan. Setiap pemain akan termotivasi untuk terus berkembang, dan pelatih memiliki lebih banyak opsi untuk menyesuaikan strategi sesuai lawan yang dihadapi.

Baca Juga:

TAGS:
CLOSE