Suasana semangat membuncah terasa di Stadion Madya, Jakarta, saat Timnas Indonesia menggelar latihan perdana menjelang laga krusial kualifikasi putaran keempat Piala Dunia 2026 zona Asia. Sorotan publik tertuju pada satu nama yang telah lama dinanti: Kevin Diks, pemain keturunan yang akhirnya bergabung secara resmi dengan skuad Garuda. Bersama para pemain lain yang datang dari berbagai penjuru, Timnas Indonesia memulai persiapan serius di bawah komando Shin Tae-yong.
Artikel ini akan membahas secara lengkap momen latihan perdana tersebut, bagaimana atmosfernya, peran Kevin Diks, strategi yang disiapkan pelatih, serta ekspektasi publik terhadap kiprah Timnas ke depan. Mari kita simak perjalanan penting yang menjadi babak baru dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Latihan Perdana Sinyal Serius dari Timnas
Latihan perdana Timnas Indonesia digelar pada Senin pagi, 2 Juni 2025, di Stadion Madya, Jakarta. Meski cuaca sempat mendung, para pemain tetap menunjukkan semangat tinggi dalam mengikuti setiap instruksi dari tim pelatih. Para jurnalis dari berbagai media nasional tampak memenuhi pinggir lapangan, menanti momen-momen penting dari sesi latihan ini, terlebih karena latihan ini menjadi debut fisik Kevin Diks bersama Timnas.
Shin Tae-yong, pelatih asal Korea Selatan yang sudah menangani Timnas sejak 2020, menekankan bahwa latihan perdana ini bukan sekadar pemanasan. “Kita langsung fokus. Tidak ada waktu untuk santai. Lawan kita berikutnya adalah tim-tim kuat. Semua pemain harus punya mental bertarung sejak latihan pertama,” ujar Shin dalam konferensi pers singkat usai latihan.
Pemain-pemain yang dipanggil ke pemusatan latihan (TC) kali ini sebagian besar adalah wajah-wajah yang sudah dikenal publik, seperti Jordi Amat, Asnawi Mangkualam, Marselino Ferdinan, dan Rafael Struick. Namun, kehadiran Kevin Diks jadi magnet perhatian tersendiri.
Kevin Diks Resmi Berseragam Garuda
Kevin Diks, pemain kelahiran Belanda yang memiliki darah Indonesia dari kakek-neneknya, akhirnya mengantongi status WNI secara resmi pada Mei 2025. Setelah proses naturalisasi yang cukup panjang dan rumit, bek kanan yang bisa juga bermain sebagai gelandang bertahan ini langsung mendapat panggilan dari Shin Tae-yong. Pemain yang merumput di FC Copenhagen ini tampak penuh antusias mengikuti latihan. Dengan tubuh jangkung dan tatapan fokus, ia tampak tak canggung berbaur dengan para pemain lain.
“Saya merasa bangga bisa menjadi bagian dari Timnas Indonesia. Ini bukan sekadar pindah federasi, ini soal identitas dan hati saya. Saya ingin memberikan yang terbaik untuk bangsa ini,” ujar Kevin Diks dalam wawancara eksklusif setelah sesi latihan.
Performa Diks dalam latihan juga menuai pujian dari staf pelatih. Ia menunjukkan pemahaman taktik yang baik dan adaptasi cepat terhadap instruksi. Meski baru pertama kali berlatih bersama tim, chemistry-nya dengan para pemain lain terjalin cukup positif, terutama dengan sesama pemain keturunan seperti Jordi Amat dan Sandy Walsh.
Fokus Persiapan Menuju Laga Kontra Jepang dan China
Latihan perdana ini merupakan bagian dari persiapan menghadapi dua pertandingan krusial: kontra Jepang dan China di lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pertandingan ini akan menentukan nasib Indonesia apakah bisa melangkah ke babak keempat zona AFC.
Shin Tae-yong menyatakan bahwa meski lawan yang dihadapi berat, Indonesia tak boleh minder. “Kami tahu kualitas Jepang dan China. Tapi kami juga punya kelebihan: semangat, perkembangan pemain muda, dan dukungan luar biasa dari publik,” katanya.
Dalam latihan, tampak Shin fokus pada pola bertahan transisi cepat dan pressing tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia akan mengandalkan serangan balik cepat dan soliditas pertahanan dalam dua laga itu. Kevin Diks, dengan pengalaman bermain di liga top Eropa, diharapkan bisa menjadi poros penting dalam strategi ini.
Kehadiran Pemain Kunci dan Pemain Muda
Dari 28 pemain yang dipanggil, beberapa nama menjadi sorotan publik karena kontribusi mereka di laga-laga sebelumnya. Salah satunya adalah Marselino Ferdinan yang kini bermain untuk KMSK Deinze di Belgia. Meski masih berusia 20 tahun, Marselino telah menjadi tulang punggung lini tengah.
Selain Marselino, Rafael Struick yang bermain untuk ADO Den Haag juga hadir dengan performa impresif. Ia mencetak dua gol dalam laga melawan Vietnam sebelumnya dan kini siap memberikan ancaman nyata bagi pertahanan lawan.
Sementara itu, pemain muda seperti Dzaky Asraf, Witan Sulaeman, dan Arkhan Fikri terus menunjukkan perkembangan. Dalam sesi latihan, mereka tak ragu menantang seniornya dalam duel satu lawan satu maupun permainan small side game. Ini menunjukkan persaingan sehat di dalam tim yang sangat dibutuhkan menjelang laga berat.
Adaptasi Iklim dan Jadwal Padat
Satu tantangan yang selalu dihadapi para pemain keturunan adalah adaptasi terhadap iklim tropis Indonesia. Beberapa pemain seperti Thom Haye, Jay Idzes, dan Sandy Walsh tampak menjalani sesi pemulihan lebih intensif usai latihan karena suhu udara Jakarta yang cukup panas.
Namun, mereka tidak mengeluh. “Ini bagian dari tantangan. Kami tahu membela Timnas berarti harus bisa beradaptasi dengan cepat. Kami semua profesional,” ujar Thom Haye yang baru saja menyelesaikan musim bersama SC Heerenveen.
Selain adaptasi iklim, jadwal padat juga menjadi sorotan. Usai TC di Jakarta, Timnas dijadwalkan terbang ke Surabaya untuk menjajal stadion baru yang akan menjadi kandang mereka saat menghadapi Jepang. Shin Tae-yong ingin memastikan semua aspek—dari fisik, taktik, hingga kenyamanan pemain—diperhatikan dengan detail.
Respon Suporter dan Media
Kehadiran Kevin Diks di Jakarta langsung disambut hangat oleh fans Timnas. Bahkan di bandara, ada puluhan pendukung yang menunggu kedatangannya. Beberapa membentangkan spanduk bertuliskan “Welcome to the Garuda Family, Kevin!”
Media sosial juga diramaikan dengan tagar #WelcomeKevin dan #GarudaKuat. Banyak netizen menyebut Kevin Diks sebagai ‘kepingan terakhir’ dari skuad ideal Timnas Indonesia. Beberapa menyandingkan formasi lini belakang ideal Timnas dengan kombinasi Jordi Amat, Elkan Baggott, dan Kevin Diks sebagai trio tangguh yang siap membendung serangan lawan.
Tak hanya itu, media asing juga meliput kehadiran Diks dengan cukup antusias. Beberapa media Belanda seperti Voetbal International dan NOS menyoroti keputusan Kevin yang memilih Indonesia, padahal ia pernah membela Timnas Belanda U-21.
Analisis Taktikal Di Mana Peran Kevin Diks
Jika melihat gaya permainan Kevin Diks selama membela FC Copenhagen, ia dikenal sebagai pemain yang cerdas secara taktis dan punya kemampuan crossing yang presisi. Di Timnas, Shin Tae-yong kemungkinan akan menempatkan Diks sebagai bek kanan utama dalam skema 3-4-3 atau 4-3-3.
Dalam formasi 3-4-3, Diks bisa bermain sebagai wingback kanan, berduet dengan Shayne Pattynama di kiri. Dengan kecepatan dan kekuatan fisiknya, ia bisa menjadi motor serangan dari sisi kanan, sekaligus membantu pressing di sepertiga akhir lapangan.
Sementara dalam formasi 4-3-3, Diks akan bermain sebagai fullback kanan dengan peran overlapping yang konsisten. Ia akan menjadi penyuplai umpan silang untuk striker seperti Rafael Struick atau Ramadhan Sananta.
Misi Besar Lolos ke Piala Dunia 2026
Seluruh fokus latihan perdana ini bertujuan pada satu misi besar: lolos ke Piala Dunia 2026. Indonesia saat ini berada di posisi ketiga klasemen grup, hanya berselisih tipis dengan China. Kemenangan atas China akan membuka peluang besar untuk lolos ke putaran keempat.
Shin Tae-yong mengatakan, “Kita sudah masuk fase paling penting. Semua pemain tahu apa yang dipertaruhkan. Ini bukan sekadar pertandingan biasa. Ini sejarah.”
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) serta Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, juga turut hadir dalam sesi latihan perdana tersebut. Dalam pernyataannya, ia mengatakan: “Pemerintah akan mendukung penuh Timnas. Semangat dari para pemain luar biasa. Kami optimistis, terutama dengan tambahan pemain berkualitas seperti Kevin Diks.”
Potensi Starting XI Terkuat Indonesia
Berdasarkan latihan dan kondisi terkini, berikut prediksi formasi Timnas untuk laga melawan China:
Formasi 3-4-3
- Kiper: Maarten Paes
- Bek: Jordi Amat, Elkan Baggott, Rizky Ridho
- Gelandang sayap: Shayne Pattynama – Kevin Diks
- Tengah: Thom Haye – Marc Klok
- Depan: Marselino Ferdinan – Rafael Struick – Witan Sulaeman
Ini merupakan formasi yang seimbang antara pertahanan kokoh dan serangan dinamis. Kombinasi pemain naturalisasi dan lokal tampak kian padu seiring waktu.
Baca Juga: