Upaya Nottingham Forest untuk mengamankan tiket ke Liga Champions kembali terganjal setelah hanya mampu meraih hasil imbang 1-1 saat bertandang ke markas Crystal Palace, dalam lanjutan Liga Primer Inggris. Hasil ini memperpanjang tren negatif Forest yang kian mencemaskan di penghujung musim.
Laga di Selhurst Park berlangsung dengan intensitas tinggi, terutama di babak kedua. Palace lebih dulu unggul melalui eksekusi penalti Eberechi Eze yang dingin dan terarah. Namun, hanya berselang empat menit kemudian, Murillo muncul sebagai penyelamat Forest lewat gol penyama yang menjaga harapan mereka tetap hidup.
Meski berhasil menyamakan skor, Forest justru terlihat lebih pasif di sisa laga. Crystal Palace memanfaatkan momentum dan menekan habis-habisan di menit-menit akhir, namun gagal mencetak gol kemenangan. Bagi Palace, ini adalah kesempatan yang terlewatkan untuk menambah catatan impresif melawan tim-tim papan atas.
Pelatih Nottingham Forest, Nuno Espirito Santo, mengakui bahwa peluang timnya untuk lolos ke Liga Champions masih terbuka, meskipun akan menjadi pertarungan hingga pekan terakhir. “Kami akan terus berjuang. Hasil ini tidak ideal, tapi kami belum menyerah,” ujar Nuno usai pertandingan.
Dengan hanya dua poin memisahkan mereka dari lima besar, Forest harus segera membalikkan keadaan jika ingin tetap bersaing. Hasil imbang ini membuat mereka hanya mencatat satu kemenangan dalam enam pertandingan terakhir di semua kompetisi — sebuah catatan yang menjadi alarm serius menjelang akhir musim.
Nasib Nottingham Forest di Ujung Tanduk, Laga Kontra Chelsea Bisa Jadi Final Mini
Musim impresif Nottingham Forest kini berada dalam ancaman kegagalan setelah performa mereka menurun drastis menjelang akhir kompetisi. Dengan hanya meraih empat poin dari lima laga terakhir Liga Primer Inggris, Forest kini tercecer dua poin dari zona lima besar—batas akhir untuk meraih tiket ke Liga Champions—dengan hanya tiga pertandingan tersisa.
Namun, secercah harapan tetap menyala. Hasil imbang 1-1 melawan Crystal Palace mungkin mengecewakan secara hasil, tapi tetap menjaga peluang Forest untuk mengendalikan nasib mereka sendiri. Terutama karena pada laga terakhir musim ini, mereka akan menjamu rival langsung, Chelsea, yang saat ini duduk di peringkat kelima. Laga yang dijadwalkan pada 25 Mei tersebut bisa menjadi penentu apakah Forest akan mewujudkan mimpi tampil di panggung Eropa atau kembali gigit jari.
“Tidak ada keraguan, ini akan berlangsung sampai detik terakhir,” tegas manajer Forest, Nuno Espirito Santo, kepada SBOTOP. Ia menekankan pentingnya tetap fokus dan memaksimalkan sisa laga yang ada.
Dalam pertandingan kontra Palace, Forest sempat tertinggal lebih dulu lewat penalti Eberechi Eze setelah tinjauan VAR menunjukkan pelanggaran Nicolas Dominguez terhadap Tyrick Mitchell. Wasit Andy Madley, usai meninjau layar VAR, dengan cepat menunjuk titik putih. Namun, Murillo tampil sebagai penyelamat dengan gol balasan cepat hanya empat menit kemudian.
Meski Forest mampu menyamakan skor, mereka nyaris tumbang di menit-menit akhir ketika Palace terus menggempur dan hampir memastikan kemenangan. Hasil imbang ini memperpanjang rekor buruk Forest, yang hanya satu kali menang dalam enam pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi.
Dengan musim yang menegangkan di depan mata dan laga krusial kontra Chelsea di horizon, Forest harus menemukan kembali bentuk terbaik mereka. Jika tidak, musim yang semula penuh harapan bisa berakhir dengan penyesalan.
Nottingham Forest Terseret di Tengah Ketegangan, Palace Hampir Menang di Laga Penuh Drama
Nottingham Forest menghindari kekalahan tipis dalam laga dramatis melawan Crystal Palace yang berakhir imbang 1-1. Tim tamu merespons dengan cepat setelah tertinggal, berkat sontekan cekatan Murillo yang mengarah ke Neco Williams, yang kemudian melepaskan tembakan berbahaya empat menit setelah gol penalti Eberechi Eze. Meski Forest berusaha mengejar kemenangan untuk memasuki zona Liga Champions, selisih gol akhirnya menahan mereka di luar lima besar.
Forest yang sempat terlihat akan merebut kemenangan, justru harus merasakan ketegangan tinggi di menit-menit akhir. Palace, yang mengancam melalui tendangan Eze yang membentur mistar gawang, seolah lebih dekat dengan gol kemenangan. Namun, keberuntungan sepertinya berpihak pada Forest saat tembakan Eddie Nketiah, pemain pengganti Palace, dianulir karena offside. Walaupun begitu, pertandingan tersebut hampir memudar menjadi pengalih perhatian dari drama yang lebih besar, yakni persaingan sengit menuju kelolosan Liga Champions.
Sayangnya, Forest harus kehilangan Murillo akibat cedera hamstring yang memaksanya keluar lebih awal, dan itu menjadi pukulan tambahan bagi tim yang sedang berjuang keras. Tanpa Murillo, tim tampak sedikit kehilangan arah meskipun mereka masih berjuang keras untuk mempertahankan jarak dua poin dari zona Liga Champions, yang kini semakin dekat. Forest masih memiliki peluang, dengan tiga pertandingan tersisa dan pertandingan mendatang yang akan menentukan.
Pada hari Minggu, tim peringkat lima, Chelsea, akan bertandang ke markas Newcastle yang berada di peringkat empat. Laga ini diprediksi akan sangat krusial dalam menentukan nasib Forest, yang meskipun berada di luar lima besar, tetap berpeluang besar jika hasil-hasil pertandingan lainnya mendukung mereka.
Pukulan Cedera dan Tekanan Ketat Musim yang Menentukan bagi Palace dan Forest
Crystal Palace harus menghadapi kenyataan pahit setelah kehilangan gelandang andalan mereka, Adam Wharton, karena cedera pergelangan kaki di babak kedua laga terakhir mereka. Cedera ini datang tepat setelah Palace membuka keunggulan, memberikan nuansa ketidakpastian pada momentum tim. Pelatih Oliver Glasner berharap cedera tersebut tidak terlalu serius, mengingat pertandingan penting melawan Leicester di Wembley yang kian mendekat. Cedera pada pemain kunci seperti Wharton tentu menjadi pukulan moral di tengah upaya mempertahankan konsistensi.
Sementara itu, Nottingham Forest menghadapi tekanan besar menjelang laga kandang mereka melawan Leicester City, yang telah terdegradasi. Ini menjadi peluang emas bagi Forest untuk mengakhiri tren negatif dan kembali ke jalur kemenangan. Terlebih lagi, dengan Chelsea atau Newcastle dipastikan kehilangan poin di pertandingan mereka, Forest bisa memanfaatkan momen ini untuk memperbaiki posisi di klasemen.
Ironisnya, hanya sebulan lalu Forest berada di jalur kuat untuk mengamankan tiket Liga Champions, duduk nyaman di posisi ketiga dengan keunggulan 10 poin dari peringkat enam setelah kemenangan besar atas Manchester United. Namun dalam waktu singkat, performa mereka menurun drastis. Tim yang musim lalu nyaris terdegradasi kini kembali dihantui keraguan, dan mimpi untuk kembali ke panggung Eropa setelah 44 tahun bisa pupus begitu saja jika mereka gagal bangkit.
Musim ini adalah ujian mental dan strategi bagi kedua tim. Bagi Palace, menjaga kebugaran pemain kunci seperti Wharton akan menjadi krusial. Sementara bagi Forest, hasil akhir musim akan sangat ditentukan oleh kemampuan mereka memanfaatkan peluang—terutama di pertandingan yang tampak menguntungkan di atas kertas. Satu hal yang pasti, drama Liga Inggris belum usai, dan setiap detik akan menentukan nasib.
Baca Juga :