Nasib Timnas Indonesia U-22 di ajang SEA Games 2025 Thailand berada di ujung tanduk. Apa pun hasil laga antara Malaysia U-22 vs Vietnam U-22, skuad Garuda Muda tetap wajib meraih kemenangan saat berhadapan dengan Myanmar U-22 pada pertandingan pamungkas Grup C.
Duel penentuan ini akan berlangsung di Stadion 700th Anniversary, Chiang Mai, pada Jumat (12/12/2025) pukul 18.00 WIB. Laga tersebut bukan sekadar pertandingan biasa, tetapi menjadi pertaruhan harga diri sekaligus harapan terakhir untuk menjaga peluang lolos ke semifinal.
Situasi Klasemen Membuat Indonesia Harus Mengambil Jalan Paling Sulit
Hasil buruk pada laga perdana melawan Filipina membuat posisi Indonesia kini tidak berada dalam kondisi ideal. Tim asuhan Indra Sjafri harus mengandalkan hasil pertandingan tim lain, sesuatu yang sejatinya ingin dihindari oleh setiap pelatih.
Pengamat sepak bola nasional, Alexander Saununu, menilai situasi ini memang tidak mengenakkan, tetapi hal seperti ini kerap terjadi dalam turnamen internasional.
“Posisi kita memang tidak enak karena nasib bergantung pada hasil tim lain. Tapi hal seperti ini wajar terjadi di sepak bola. Timnas Indonesia U-22 wajib mengalahkan Myanmar untuk menjaga martabat sepak bola Indonesia,” ujar Alexander.
Ia menegaskan bahwa kemenangan bukan hanya persoalan matematis di klasemen, tetapi juga soal menjaga nama baik Garuda Muda di level Asia Tenggara.
Butuh Banyak Gol: Indonesia Harus Garang dan Efisien
Hanya menang belum cukup. Indonesia wajib menang dengan skor besar apabila Malaysia dan Vietnam saling mengalahkan dalam laga Grup B yang berlangsung sehari sebelumnya. Situasi selisih gol bisa menjadi penentu hidup-matinya harapan Indonesia untuk lolos.
“Target gol harus banyak. Jika ingin menang, Timnas Indonesia U-22 harus tampil lebih garang. Kita tidak bisa hanya unggul penguasaan bola, tetapi minim mencetak gol,” kata Alexander.
Ia menyoroti bahwa dalam pertandingan melawan Filipina, Indonesia sebenarnya mendominasi penguasaan bola. Namun, minimnya kreativitas di sepertiga akhir lapangan membuat peluang mencetak gol sangat terbatas.
Oleh karena itu, pada laga melawan Myanmar, Indonesia harus meningkatkan agresivitas, bermain lebih direct, dan memanfaatkan setiap peluang sekecil apa pun.
Ivar Jenner Didorong Lebih Ke Depan untuk Mengatur Serangan
Salah satu sorotan utama Alexander adalah peran Ivar Jenner, gelandang kreatif yang selama ini menjadi pusat distribusi bola Timnas U-22. Menurutnya, Ivar memiliki kemampuan visi bermain, passing presisi, serta ketenangan di bawah tekanan yang sangat dibutuhkan saat Indonesia butuh mencetak banyak gol.
“Dengan kemampuan passing dan ketenangan bermain, seharusnya Ivar Jenner didorong lebih ke depan karena dia punya visi bagus dalam membangun serangan,” jelasnya.
Alexander menilai keberadaan Ivar di area yang lebih dekat dengan kotak penalti lawan akan membuka peluang terciptanya umpan terobosan, kombinasi cepat, maupun variasi serangan lain yang selama ini kurang terlihat.
Ia percaya bahwa dengan Ivar berada di posisi lebih ofensif, Indonesia bisa tampil lebih kreatif dan berbahaya.
Namun Ivar Tak Bisa Sendiri: Butuh Gelandang Pekerja untuk Menopang
Kendati demikian, Alexander mengingatkan bahwa peran Ivar yang lebih maju memerlukan dukungan dari gelandang-gelandang pekerja yang sanggup menutup ruang ketika tim kehilangan bola.
“Sebagus apa pun Ivar, dia tidak bisa bermain sendirian. Ia membutuhkan gelandang pekerja yang bisa menjaga ritme dan memberikan keseimbangan,” tegasnya.
Menurutnya, duet gelandang yang tepat dapat menciptakan keseimbangan antara kreativitas dan stabilitas. Ketika Ivar maju, gelandang bertahan harus siap mengisi ruang dan mengantisipasi transisi cepat dari Myanmar.
Alexander menambahkan bahwa lini tengah Indonesia sebenarnya memiliki beberapa pemain dengan karakter kuat yang bisa menopang peran Ivar, asalkan dilatih dengan pendekatan taktik yang tepat.
Pertahanan Indonesia Masih Solid, Aman Meski Ivar Maju
Dalam analisisnya, Alexander Saununu percaya bahwa pertahanan Indonesia masih cukup kokoh meski Ivar bermain lebih maju. Struktur pertahanan Garuda Muda dinilai masih mampu menahan serangan balik Myanmar asalkan konsentrasi pemain tetap terjaga.
“Area bermain Ivar cukup berada di setengah hingga sepertiga lapangan lawan. Saya kira lini belakang kita cukup solid menghadapi Myanmar,” ujarnya.
Ia mengapresiasi disiplin bek Indonesia yang selama ini tampil cukup stabil. Meski Indonesia kalah dari Filipina, gol yang terjadi lebih karena kelengahan momen, bukan karena keroposnya pertahanan secara keseluruhan.
Dengan demikian, dorongan Ivar ke depan tidak perlu dicemaskan secara berlebihan.
Garuda Muda Harus Menyerang Tanpa Ampun
Pada akhirnya, inti dari laga pamungkas ini adalah keberanian Indonesia untuk tampil menyerang sejak menit pertama. Tidak ada pilihan lain selain menunjukkan mentalitas agresif, permainan cepat, serta kemampuan memaksimalkan peluang.
Indonesia butuh gol, dan butuh banyak.
Kemenangan menjadi harga mati—bukan sekadar untuk peluang lolos, tetapi juga untuk menunjukkan jati diri bahwa Garuda Muda masih memiliki potensi besar di pentas Asia Tenggara.
Jika Indonesia mampu menang besar dan hasil pertandingan lain berpihak, maka semifinal SEA Games 2025 masih terbuka lebar.
BACA JUGA :
- SBOTOP : Persib Bungkam Bangkok United, Hodak Soroti Performa Striker dan Peluang Hadapi Al Nassr
- SBOTOP Sumardji Harap Garuda Muda Tak Bertarung Sendiri: “Ayo Suporter Indonesia di Chiang Mai, Datang ke Stadion”
- SBOTOP : Timnas Indonesia Putri Lolos Semifinal SEA Games 2025, Zahra Muzdalifah Targetkan Medali Perunggu












