Kemenangan Persib Bandung atas Borneo FC dalam laga tunda BRI Super League 2025/2026 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Jumat (5/12/2025), semula menghadirkan euforia luar biasa. Ribuan Bobotoh memenuhi stadion, menciptakan atmosfer penuh semangat saat Maung Bandung menaklukkan pemuncak klasemen dengan performa impresif.
Namun di balik kegembiraan itu, sebuah kabar duka menyelimuti keluarga besar Persib. Seorang Bobotoh bernama Sutiana, pria berusia 55 tahun, meninggal dunia ketika pertandingan masih berlangsung. Peristiwa ini menyentak para penonton yang hadir dan meninggalkan luka mendalam di tengah kemenangan Persib.
Insiden di Tengah Sorak-Sorai Pendukung
Tragedi tersebut terjadi di area Tribun VIP Barat Selatan, tepat pada momen ketika pertandingan sedang berlangsung dengan tensi tinggi. Menurut kesaksian sejumlah penonton, almarhum tiba-tiba hilang kesadaran di tengah keramaian. Detik-detik itu berubah menjadi momen mengharukan ketika para Bobotoh di sekitar lokasi berusaha memberikan ruang dan pertolongan.
Situasi yang semula penuh sorak-sorai mendadak berubah menjadi hening. Petugas medis bergerak cepat menuju titik kejadian setelah menerima laporan kondisi darurat. Para Bobotoh menunjukkan solidaritas luar biasa: mereka membantu membuka jalan, memberikan ruang napas bagi tim medis, dan bahkan membentangkan spanduk besar untuk menjaga privasi korban agar proses penanganan berlangsung lebih kondusif.
Upaya penyelamatan dilakukan secepat mungkin di area stadion. Namun melihat kondisi yang kritis, keputusan evakuasi segera dilakukan.
Evakuasi ke Rumah Sakit Tidak Berhasil Menyelamatkan Nyawa
Dengan bantuan suporter yang berbaris membentuk jalur evakuasi, Sutiana dibawa keluar stadion menuju kendaraan medis. Ia kemudian dilarikan ke RSUD Ujung Berung, Kota Bandung untuk penanganan intensif.
Meski tenaga medis telah berusaha memberikan pertolongan maksimal, nyawa almarhum tidak tertolong. Pihak rumah sakit kemudian menyatakan bahwa Sutiana meninggal dunia akibat serangan jantung.
Kabar tersebut menyebar cepat dan membuat suasana duka menyelimuti kelompok Bobotoh, bahkan di tengah mereka yang masih menyaksikan pertandingan.
Respons Cepat dan Pendampingan dari Manajemen Persib Bandung
Manajemen Persib Bandung menunjukkan respons cepat dan empati penuh atas kejadian tersebut. Deputy CEO PT Persib Bandung Bermartabat, Adhitia Putra Herawan, bersama Head of Communication Adhi Pratama, langsung menuju rumah sakit untuk memastikan almarhum mendapatkan pendampingan yang layak.
Keduanya menemui pihak keluarga dan petugas medis serta memastikan seluruh prosedur berjalan baik. Kehadiran manajemen di lokasi menjadi bukti bahwa Persib bukan hanya sebuah klub, tetapi juga keluarga besar yang menjunjung rasa kemanusiaan.
Ketika almarhum dinyatakan meninggal, Adhitia menyampaikan belasungkawa mendalam mewakili klub, staf, pemain, dan seluruh Bobotoh.
Pernyataan Resmi dari Klub
Dalam pernyataan resminya, Adhitia mengatakan:
“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Kami atas nama Persib turut berduka atas meninggalnya Pak Sutiana saat menyaksikan pertandingan di Stadion GBLA karena serangan jantung.”
Ia menambahkan:
“Kami berdoa semoga seluruh amal ibadah Pak Sutiana diterima di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan.”
Ungkapan duka ini juga menyebar luas di media sosial. Banyak Bobotoh yang mengunggah doa dan ucapan belasungkawa sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada almarhum, yang dikenal sebagai suporter setia Maung Bandung.
Kemenangan Tetap Tercoreng Rasa Kehilangan
Persib Bandung meraih kemenangan besar atas Borneo FC malam itu, tetapi suasana duka membuat euforia kemenangan terasa berbeda. Para pemain dan staf pelatih pun ikut menyampaikan empati melalui media sosial.
Beberapa warganet menyebut bahwa meski Persib menang di lapangan, mereka “kehilangan satu pahlawan di tribun.” Kalimat itu menggambarkan betapa eratnya hubungan emosional antara klub dan para pendukungnya.
Tragedi ini menjadi pengingat bahwa cinta seorang suporter terhadap klub bisa begitu besar, bahkan hingga hembusan napas terakhir terjadi saat memberikan dukungan langsung di stadion.
Penutup: Duka yang Menyatukan
Kepergian Sutiana memberikan luka mendalam, tetapi juga memperlihatkan kekompakan dan solidaritas luar biasa dari Bobotoh dan manajemen Persib. Di tengah ribuan orang, semua bergerak sebagai satu keluarga untuk mencoba menyelamatkan nyawa seorang pendukung yang datang dengan niat hanya ingin menyaksikan tim kesayangannya bertanding.
Meski Persib menuai kemenangan impresif, hari itu tetap dipenuhi rasa kehilangan yang mendalam. Semoga almarhum Sutiana mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarganya diberikan kekuatan serta ketabahan.
BACA JUGA :












