Persebaya Surabaya masih berjuang keluar dari periode negatif setelah gagal meraih kemenangan dalam tiga pertandingan terakhir di BRI Super League 2025/2026. Bajul Ijo hanya mampu mencatat tiga hasil imbang beruntun, semuanya dengan skor identik 1-1 saat menghadapi Persik Kediri, Arema FC, dan Bhayangkara FC.
Tren ini menambah tekanan besar kepada tim, terutama di mata para pendukung setia Bonek yang menuntut Persebaya tampil lebih konsisten. Situasi makin rumit karena dalam waktu dekat Persebaya harus bertandang ke markas PSM Makassar untuk menjalani laga tunda pekan keempat di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, pada Sabtu (6/12/2025).
Pergantian Pelatih Tidak Langsung Mengubah Situasi
Rentetan hasil minor membuat manajemen klub mengambil keputusan tegas. Pelatih sebelumnya, Eduardo Perez, harus angkat kaki karena dianggap gagal membawa Persebaya ke jalur kemenangan. Sebagai langkah darurat, klub menunjuk Uston Nawawi, Direktur Teknik tim, sebagai pelatih interim.
Meski baru mengambil alih, Uston langsung mendapat tantangan besar: mengembalikan performa Persebaya, menjaga mental pemain, dan memberikan harapan kembali kepada suporter.
Hasil di lapangan sejauh ini memang belum sesuai ekspektasi. Namun demikian, Uston memilih tetap berpikir positif dan meyakini bahwa Persebaya masih memiliki potensi besar untuk bangkit.
“Kami memang belum menang, tapi sudah hampir. Kami terus berdiskusi, melakukan evaluasi, baik dengan staf pelatih maupun para pemain,” ujar Uston saat memimpin latihan di Lapangan ABC, GBT Surabaya, Senin (1/12/2025).
Ia menegaskan bahwa mental tim harus tetap kuat karena tidak ada tim yang benar-benar tak tersentuh.
“Tidak ada tim yang tidak bisa dikalahkan. Lihat saja, Borneo yang menang 11 kali berturut-turut pun akhirnya kalah,” lanjutnya.
Borneo FC Jadi Contoh: Tim Terkuat Pun Bisa Tumbang
Pernyataan Uston merujuk pada kekalahan pertama Borneo FC dari Bali United dengan skor 0-1 pada Minggu (30/11/2025). Hasil tersebut mengakhiri rekor luar biasa Pesut Etam yang sebelumnya menyapu bersih kemenangan dalam 11 laga awal BRI Super League.
Kemenangan Bali United tidak terjadi secara kebetulan. Tim berjuluk Serdadu Tridatu tampil disiplin, efektif, dan berhasil mengeksekusi strategi dengan baik saat bermain di kandang lawan. Menurut Uston, itu adalah bukti bahwa kerja keras dan mental ingin menang mampu mengalahkan siapa pun.
Persebaya ingin memetik pelajaran itu, meski kondisi internal mereka masih belum ideal.
PR Besar untuk Persebaya: Perbaikan dari Belakang hingga Depan
Situasi Persebaya berbeda jauh dengan Bali United. Jika Bali terlihat stabil, Persebaya justru memiliki banyak kekurangan yang harus dibenahi.
- Pertahanan masih mudah ditembus
- Lini tengah kurang konsisten dalam menjaga ritme permainan
- Penyelesaian akhir masih menjadi masalah utama
Uston memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi semalam. Namun ia memastikan seluruh evaluasi sudah disusun dan siap diterapkan sebelum menghadapi PSM.
“Latihan hari ini bagian dari persiapan menuju PSM. Setelah libur dua hari, kami fokus recovery. Besok kemungkinan ada meeting video untuk evaluasi taktik,” jelas Uston.
Posisi di Klasemen: Persebaya Masih Jauh dari Target Musim
Setelah memainkan 12 pertandingan, Persebaya masih tertahan di posisi kesembilan dengan 17 poin. Statistik yang dicatat Persebaya sejauh ini adalah:
- 4 kemenangan
- 5 hasil imbang
- 3 kekalahan
Angka tersebut menunjukkan bahwa Persebaya masih mencari stabilitas. Jika gagal meraih poin penuh di Parepare, posisi mereka bisa semakin merosot karena kompetisi semakin ketat di papan tengah.
Optimisme Uston: Saatnya Persebaya Bangkit
Meski banyak kritik dari suporter dan tekanan terhadap performa tim terus meningkat, Uston tetap yakin Persebaya memiliki peluang besar untuk mencuri poin dari PSM Makassar. Ia percaya bahwa dengan evaluasi yang tepat, kerja keras, dan determinasi tinggi, Bajul Ijo bisa keluar dari masa sulit ini.
“Kami tahu tekanan besar, tapi ini bagian dari sepak bola. Yang penting sekarang bagaimana tim merespons dan menunjukkan karakter,” ujarnya.
Persebaya kini sedang berada di fase krusial. Jika berhasil mengalahkan PSM, momentum positif itu dapat menjadi titik balik perjalanan mereka di BRI Super League musim ini.
Kesimpulan
Persebaya Surabaya sedang berada dalam masa sulit, mulai dari performa inkonsisten hingga pergantian pelatih. Namun optimisme tetap dijaga oleh Uston Nawawi yang yakin timnya bisa bangkit, terutama setelah melihat Borneo FC—tim terkuat musim ini—akhirnya tumbang.
Laga kontra PSM Makassar akan menjadi panggung pembuktian apakah Persebaya siap bangkit atau kembali terjebak dalam tren negatif.
BACA JUGA :
- SBOTOP: Update! Marselino Ferdinan & Ivar Jenner Gabung Timnas Indonesia U-22, Siap Full Squad SEA Games 2025
- SBOTOP : Manajer Persik Beri Motivasi Dua Pemain Muda yang Gagal ke Timnas U-22 SEA Games 2025
- SBOTOP : Timnas Indonesia U-22 Full Team! Marselino dan Ivar Jenner Dijadwalkan Tiba di Thailand Besok












