Mantan megabintang Real Madrid, Gareth Bale, akhirnya buka suara mengenai kontroversi yang selama bertahun-tahun menempel pada dirinya, terutama terkait isu bahwa ia lebih mementingkan golf ketimbang sepak bola saat masih berseragam Los Blancos. Dalam sebuah wawancara eksklusif, Bale menegaskan sebagian besar pemberitaan mengenai kegemarannya bermain golf adalah misinformasi yang dibesar-besarkan oleh media Spanyol.
Menurutnya, isu tersebut berkembang liar dan digunakan untuk menyerangnya, hingga membuat publik memiliki persepsi yang salah tentang profesionalismenya selama bermain di Santiago Bernabéu.
“Saya Tidak Pernah Bermain Golf Sebanyak Itu”
Dalam penjelasannya, Bale mengatakan bahwa kebiasaan golf yang sering menjadi bahan sindiran media sebenarnya tidak sesuai fakta.
“Saya sama sekali tidak pernah bermain golf sebanyak yang diberitakan. Tidak benar saya melakukannya tiga atau empat kali seminggu,” ujar Bale.
Ia mengungkap bahwa dirinya hanya bermain golf sekali dalam dua atau tiga minggu, itu pun dilakukan pada hari libur atau ketika jadwal tim memungkinkan. Namun media tetap memframing bahwa Bale lebih mencintai golf daripada sepak bola dan Real Madrid.
Pemain yang Dianggap “Tidak Loyal”
Bale, yang pensiun pada 2023 setelah tampil di Piala Dunia 2022, mengaku bahwa ia kerap menjadi target pemberitaan negatif di Spanyol. Media menggambarkannya sebagai pemain yang lebih mengutamakan Timnas Wales dan hobinya bermain golf ketimbang kontribusinya untuk Real Madrid.
Padahal jika melihat prestasinya di Madrid, Bale sejatinya telah memberikan kontribusi yang sangat besar:
- 5 trofi Liga Champions,
- 3 gelar La Liga,
- Berbagai gelar domestik lainnya,
- Dan beberapa gol penting, termasuk tendangan salto legendaris di final Liga Champions 2018.
Bale menyebut bahwa tujuan utamanya datang ke Madrid bukan untuk menjadi superstar, melainkan untuk meraih kesuksesan di lapangan.
“Sebagai pemain Wales, apa yang saya capai di luar negeri sebenarnya luar biasa. Saya datang ke Madrid untuk bermain sepak bola, bukan menjadi galáctico,” tegasnya.
Slogan “Wales. Golf. Madrid.”: Titik Puncak Kontroversi
Salah satu momen yang paling menyulut kemarahan fans dan media Spanyol terjadi pada 2019. Setelah Wales memastikan diri lolos ke Euro 2020, para pemain merayakannya dengan sebuah bendera bertuliskan:
“Wales. Golf. Madrid. In that order.”
Saat Bale difoto berdiri di depan bendera itu sambil tersenyum, media Spanyol langsung “meledak”. Mereka menganggap slogan itu mewakili urutan prioritas Bale: Negara, hobi, lalu klub.
Namun Bale dalam wawancara terbaru mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah berniat menunjukkan pesan tersebut, apalagi merendahkan Real Madrid.
“Seseorang meletakkan bendera itu di depan saya. Apa saya harus melempar bendera negara saya sendiri ke tanah? Itu hal terburuk yang bisa saya lakukan,” katanya.
Ia menyebut momen itu sebagai salah satu hal yang paling mengecewakan sepanjang kariernya di Spanyol karena telah menciptakan persepsi keliru yang sulit diperbaiki.
Media Spanyol Sangat Keras: Bale Mengaku Jadi Korban Misinformasi
Menurut Bale, sebagian besar kritik dari media Spanyol tidak berdasar dan hanya memperkuat narasi negatif mengenai dirinya. Ia merasa media lebih senang mencari celah untuk menjelek-jelekkan dirinya daripada menyoroti kontribusinya di lapangan.
“Saya selalu profesional. Saya tidak pernah menghabiskan delapan jam sehari bermain golf seperti yang dibayangkan orang,” ungkapnya.
Bale juga menilai bahwa pemberitaan negatif tersebut seringkali lebih besar daripada fakta sebenarnya, sehingga membuat fans terprovokasi dan memiliki opini buruk terhadap dirinya.
Mengakui Kesalahan: Bale Merasa Terlalu Diam
Meskipun kritik dianggap berlebihan, Bale tetap melakukan refleksi diri. Ia mengakui bahwa salah satu kesalahannya adalah terlalu diam dan jarang berbicara untuk membela diri. Setelah bertahun-tahun berada di bawah tekanan media Madrid, ia menyadari bahwa seharusnya ia lebih vokal untuk meluruskan berita-berita yang salah.
“Mungkin saya naif. Saya tidak menyadari betapa besarnya sorotan media di Real Madrid. Saya membiarkan narasi itu tumbuh tanpa mencoba meluruskannya,” katanya.
Namun kini, setelah pensiun dari sepak bola profesional, Bale memilih menghadapinya dengan lebih santai.
“Anda tidak bisa terus-menerus marah. Anda harus memilih untuk tertawa atau menangis. Jadi saya memilih tertawa,” ujarnya.
Akhir Karier yang Tetap Gemilang
Meski kisruh dengan media Spanyol mewarnai perjalanan kariernya di Real Madrid, Gareth Bale tetap dikenang sebagai salah satu pemain paling berpengaruh dalam sejarah klub. Gol-gol pentingnya, kontribusi di final-final besar, hingga dedikasinya pada Timnas Wales menunjukkan bahwa Bale adalah sosok profesional sejati.
Kini, meski sudah pensiun, namanya tetap menjadi perbincangan publik, terutama saat ia akhirnya memberikan klarifikasi panjang mengenai kontroversi golf yang selama ini melekat pada dirinya.
BACA JUGA :












